Pengertian Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving

2. Keunggulan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving

TAPPS Menurut Slavin metode thinking aloud pair problem solving TAPPS dapat memungkinkan siswa untuk berlatih konsep, menghubungkannya dengan kerangka kerja yang ada, dan menghasilkan pemahaman yang lebih dalam materi yang dipelajari siswa. 17 Elizabeth juga mengutarakan bahwa metode TAPPS dapat meningkatkan kemampuan analitis dengan membantu siswa untuk mengutarakan gagasan, berlatih konsep, memahami urutan langkah-langkah yang mendasari pemikiran dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dan dapat mengidentifikasi kesalahan dalam penalaran orang lain. 18 Menurut David, dalam menggunakan metode TAPPS siswa menyampaikan hasil pemikiran yang telah diselesaikan kepada siswa lainnya, dapat membantu mengingat langkah-langkah dari cara kerja yang diselesaikan dalam memecahkan masalah yang diberikan. 19 Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa keunggulan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode thinking aloud pair problem solving TAPPS, diantaranaya: 1. ketika menyelesaikan permasalahan siswa menjadi seorang problem solver, memungkinkan siswa dapat berlatih konsep dan dapat menghubungkan dengan kerangka kerja yang ada. 2. dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis 3. dapat membantu mengingat langkah-langkah dari cara kerja yang diselesaikan ketika menyampaikan hasil pemikiran dalam menyelesaikan permasalahan. 4. meningkatkan kemampuan mendengarkan aktif 5. menumbuhkan rasa percaya diri dalam memecahkan masalah. Melalui metode TAPPS siswa belajar bertanggung jawab dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan dan juga bertanggung jawab dalam tugas yang diperankan oleh tiap-tiap siswa. Tidak sekedar menjadi 17 Thinking Aloud pair Problem Solving TAPPS, http:www.wcer.wisc.eduarchivecl1cldoingcltapps.htm, diakses pada 25 Januari 2013 18 Elizabeth, op. cit, h.259 19 David. loc. cit. penerima informasi yang pasif, siswa juga harus terlibat aktif dalam mencari informasi-informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan definisi bahwa metode thinking aloud pair problem solving TAPPS merupakan metode pembelajaran yang mengelompokkan siswa secara berpasangan yang tiap siswa mempunyai peran dan tugas masing-masing yaitu sebagai problem solver dan listener. Probelm solver bertugas untuk mengungkapkan setiap langkah penyelesaian dari masalah yang diselesaikannya kepada listener dan listener bertugas mendengarkan setiap langkah penyelesaian yang disampaikan oleh problem solver serta berhak mengarahkan jawaban jika menemukan kesalahan. Adapun langkah-langkah atau prosedur pembelajaran matematika dengan menggunakan metode TAPPS dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2.1 Tahapan Pelaksanaan Metode TAPPS Tahapan Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan - Guru dan siswa berdoa bersama - Mengkondisikan kelas, guru melakukan absensi siswa - Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah proses pembelajaran - Menginformasikan kepada siswa bahwa metode yang digunakan pada setiap pertemuan yaitu metode TAPPS dan menyampaikan prosedur pelaksanaannya. Kegiatan inti Eksplorasi: - Guru membagikan lembar kerja kepada siswa. - Guru memberikan suatu masalah yang terdapat dalam lembar kerja terkait dengan pembelajaran. - Siswa mencari informasi-informasi yang terkait dengan permasalahan yang diberikan sesuai dengan materi yang akan dipelajari untuk dapat menyelesaikan lembar kerja yang diberikan oleh guru. - siswa dikelompokkan secara berpasangan dengan kata lain masing-masing kelompok beranggotakan 2 oang yang setiap siswa mempunyai peran masing-masing yaitu sebagai problem solver dan listener. - Guru mengarahkan setiap pasangan untuk secara bergantian menjadi problem solver dan listener. - Siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja yang diberikan. - Siswa yang bertindak sebagai problem solver bertugas untuk mempresentasikan jawabannya kepada listener. Mulai dari membacakan soal sampai menjelaskan penyelesaian hingga kesimpulan. - Siswa yang bertindak sebagai listener bertugas mendengarkan setiap langkah penjelasan yang disampaikan oleh problem solver. - Listener berhak mengajukan pertanyaan kepada problem solver terkait penjelasan dan penyelesaian yang dilakukan. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan Problem solver, listener tidak diperbolehkan untuk memecahkan masalah. - Guru membimbing bagi siswa yang menemukan kesulitan. Elaborasi: - Guru memberikan soal secara individu kepada siswa untuk dikerjakan terkait materi pembelajaran yang dipelajari. - Siswa mengumpulkan lembar jawaban serta lembar kerja kelompok untuk diberi penilaian oleh guru. Konfirmasi: - Siswa melakukan tanya jawab kepada guru terkait kesulitan yang dihadapi selama mengerjakan soal. Guru dan siswa membahas soal-soal tersebut. Penutup - Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman dan kesimpulan materi yang telah dipelajari dan didiskusikan. - Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya. - Guru dan siswa menutup pelajaran dengan salam.

C. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, sedangkan peran siswa dalam pembelajaran tidak terlibat aktif yaitu masih dikatakan pasif. Pembelajaran konvensional ini walaupun sudah banyak digunakan oleh para guru bukan berarti pembelajaran konvensional ini merupakan model pembelajaran yang terbaik digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran konvensional yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

3 27 213

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Dengan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps)

8 37 157

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 2 18

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA.

0 3 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DISERTAI HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS.

7 24 42

STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELANCARAN BERPROSEDUR DAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 8 62

PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHDAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

6 17 132