Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Indikator Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran
No Pernyataan
Butir 9 Butir 10
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju
8 22,22
12 33,33
2 Setuju
15 41,67
17 47,22
3 Ragu-ragu
13 36,11
7 19,44
4 Tidak Setuju
- -
- -
5 Sangat Tidak Setuju
- -
- -
Jumlah 36
100 36
100
Berdasarkan data pada tabel 4.10, angket butir 9 terlihat bahwa siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 siswa 22,22, setuju sebanyak 15
siswa 41,67, dan ragu-ragu sebanyak 13 siswa 36,11. Selanjutnya, untuk angket butir 7 terlihat terlihat bahwa siswa yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 12 siswa 33,33, setuju sebanyak 17 siswa 47,22, dan ragu-ragu sebanyak 7 siswa 9,44. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa menyetujui guru memiliki peranan positif dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan mengemukakan pendapat dan guru selalu memberikan tanggapan yang meyenangkan terhadap pertanyaan dan jawaban yang diberikan siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran kooperatif tipe STAD, merupakan salah satu metode pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, STAD mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
juga lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dipelajari, siswa lebih antusias dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan oleh guru. Dengan
STAD siswa lebih mudah memahami materi konsep bunyi. Hal ini disebabkan
materi yang disampaikan kepada siswa bukan hanya sekedar konsep yang harus dihafal siswa, tetapi siswa dapat menyaksikan atau mengenal langsung materi
yang disajikan melalui masalah yang ada dalam kehidupan siswa sehari-hari. Siswa lebih mudah mengingat apa yang mereka lihat dibandingkan kalau mereka
harus menghafal. Dengan demikian STAD mampu memberikan pengaruh positif terhadap penguasaan konsep siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 41,97 dan posttest sebesar 81,48. Sedangkan rata-rata pretest kelas kontrol
sebesar 40,43 dan rata-rata posttest sebesar 68,68. Dari hasil tersebut diketahui bahwa siswa setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD memiliki tingkat penguasaan konsep lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Dari hasil analisis uji-t diperoleh t
hitung
sebesar 8,55 dan t
tabel
sebesar 1,99. Karena t
hitung
t
tabel
8,55 1,99, maka Ha diterima. Dengan ditolaknya hipotesis nol Ho dari hasil pengujian hipotesis uji-t pada taraf signifikansi 0,05 dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran mempunyai pengaruh positif terhadap penguasaan konsep
siswa pada pokok bahasan bunyi. Adanya
pengaruh positif
terhadap penguasaan
konsep siswa
membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas eksperimen dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dibandingkan
kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membuat siswa aktif bekerjasama dan
saling membantu jika ada satu teman kelompoknya mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, aktifitas siswa dalam belajar kelompok yang
diterapkan oleh guru lebih menekankan sikap kepemimpinan dan tanggung jawab siswa, baik secara pribadi maupun sebagai ketuaanggota kelompok, karena
kemajuan kelompok menjadi tanggung jawab semua anggota dan nilai yang diperoleh kelompok adalah nilai dari masing-masing anggota. Dengan demikian
semua anggota kelompok memiliki hak dan tanggung jawab yang sama.
Terdapatnya pengaruh positif terhadap tingkat penguasaan konsep siswa juga ditunjang dengan hasil angket yang diberikan kepada siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap KBM dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada indikator metode pembelajaran yang
digunakan guru dalam KBM, 63,89 siswa menyatakan setuju. Indikator yang mengukur aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD, 81,95 siswa menyatakan setuju. Indikator yang mengukur kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran
kooperatif tipe STAD, 77,78 siswa menyatakan setuju. Indikator yang mengukur kemampuan afektif siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe
STAD, 69,44 siswa menyatakan setuju. Indikator yang mengukur kemampuan psikomotor siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, 66,67
menyatakan setuju. Dan pada indikator yang mengukur peranan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, 72,23 siswa menyatakan setuju. Pada masing-masing indikator yang dinilai, rata-rata respon siswa positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
respon siswa terhadap KBM dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah positif.