Konsep Konsep dan Penguasaan Konsep

maupun penerapannya dalam situasi baru. Berdasarkan taksonomi Bloom, penguasaan konsep dalam penelitian ini hanya pada ranah kognitif C2. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelompok berkompetisi dengan kelompok-kelompok lain, siswa dalam satu kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang telah disiapkan oleh guru, hasil kerja dan penghargaan adalah untuk kelompok bukan untuk perorangan, siswa merasa keberhasilan mereka bergantung pada perilaku dan kinerja siswa lainnya dalam kelompok, efektif dalam mengurangi dominansi siswa yang pintar dalam belajar kelompok, dan guru memberi umpan balik untuk kelompok. Dengan demikian, interaksi dalam kelompok dan antar kelompok lebih efektif dan efisien karena adanya bahan diskusi yang telah dirancang sedemikian rupa oleh guru dan adanya bimbingan dan arahan guru secara intensif. Tipe STAD lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif. Peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa, mata pelajaran, atau aktivitas belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan pembelajaran konseptual meningkatkan secara nyata pada saat digunakan strategi-strategi kooperatif, siswa lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi selama dan setelah diskusi dalam kelompok kooperatif daripada mereka bekerja secara individual atau kompetitif. Jadi materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk periode waktu yang lebih lama. 35 Hal yang demikian diharapkan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa khususnya pada materi bunyi. 35 Rusmansyah. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Jurnal Vidya Karya, Tahun XXIV, No. 1, April 2006, h. 90

4. Konsep Bunyi

a. Peta Konsep

Gambar 2.1 Peta Konsep Bunyi Gelombang mekanik perambatannya melalui medium Getaran Bunyi Karakteristik bunyi Daerah frekuensi Pemantulan Resonansi Warna bunyi Kuat bunyi Tinggi bunyi Infrasonik f 20 Hz Audiosonik 20 Hz sd 20 kHz Ultrasonik f 20 kHz Gelombang longitudinal terdiri atas terdiri atas memiliki memiliki mengalami dihasilkan oleh dirambatkan oleh berupa

b. Bunyi

Benda yang bergetar menimbulkan bunyi. Benda tersebut dapat kita sebut sebagai sumber bunyi. 36 Bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang longitudinal. Bunyi merambat dalam bentuk rapatan dan renggangan yang silih berganti. Kita telah membahas bahwa bunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi. Dengan demikian, syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah: 1 Ada benda yang bergetar sumber bunyi, 2 Ada medium yang merambatkan bunyi, dan 3 Ada penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi. 37

c. Kelajuan Rambat Bunyi

Kelajuan rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh oleh bunyi tiap satu satuan waktu. Satuan kelajuan rambat bunyi dalam SI adalah ms. karena itu dapat dinyatakan: Cepat rambat bunyi adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh bunyi tiap sekon. � = …………………………….. 2.1 dengan: v = kelajuan rambat bunyi ms s = jarak yang ditempuh m t = waktu tempuh s 38 Oleh karena bunyi merupakan suatu bentuk gelombang, dapat dituliskan: � = � = �. � ………………………. 2.2 dengan: T = periode bunyi s = panjang gelombang bunyi m 39 f = frekuensi bunyi 36 Mikrajuddin Abdullah. IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 2 untuk Kelas VIII. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2006, h. 110 37 Ibid, h. 111 38 Tim Abdi Guru. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2006, h. 152 39 Saeful Karim dkk.Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah. Jakarta: CV. Pustaka Indah, 2008, h. 257