3. Uji Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak meransang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena di luar
jangkauannya. Pengujian taraf kesukaran dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
66
P =
B JS
…………………………….. 3.3 Keterangan:
P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang mejawab soal dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran: IK = 0,00
: soal terlalu sukar 0,00 IK
≤ 0,30 : soal sukar
0,30 IK ≤ 0,70
: soal sedang 0,70 IK
≤ 1,00 : soal mudah
4. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
berkemampuan rendah. Adapun cara perhitungan daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
67
D =
B
A
J
A
−
B
B
J
B
…………………………. 3.4 Keterangan:
J = jumlah siswa
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas
66
Ibid, h. 208
67
Ibid, h. 211
J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Klasifikasi daya pembeda: D
≤ 0,00 : sangat jelek
0,00 D ≤ 0,20
: jelek 0,20 D
≤ 0,40 : cukup
0,40 D ≤ 0,70
: baik 0,70 D
≤ 1,00 : baik sekali
J. Teknik Analisis Data
Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan melakukan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna
yang berguna dalam pemecahan masalah dalam penelitian. Adapun langkah- langkah yang ditempuh dalam mengolah data adalah sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Liliefors tunggal. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melakukan uji normalitas data dengan uji Liliefors tunggal yaitu:
1 Hitung rata-rata nilai skor sampel.
2 Hitung standar deviasi nilai skor sampel.
3 Urutkan data sampel dari terkecil ke terbesar X
1
, X
2
, …, Xn. Nilai Z
i
dijadikan bilangan baku Z
1
, Z
2
, …., Zn. Dimana nilai baku Z
i
ditentukan dengan rumus:
Z
i
=
X
i
−X S
………………………....... 3.5 4
Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel Z luas lengkungan di bawah kurva normal standar dari 0 ke z, dan disebut dengan
Fz
i
.