Pertemuan pertama, tanggal 16 November 2010

49 pujian serta menghargai pendapat atau argument siswa, merangsang siswa agar berpikir kritis melalui soal-soal pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik. Sebagaimana yang pernah diungkapkan guru IPS ketika proses belajar berlangsung, yaitu “pelajari kembali materi di rumah agar nanti saat ujian dapat mengisi soal yang diberikan dengan benar, tidak bergantung terhadap teman, karena belum tentu teman yang kita contek itu jawabannya benar. Jangan lupa mencontek itu salah satu penyimpangan sosial”. 3 Selain itu, dalam memberi motivasi siswa guru menggunakan pujian verbal. Seperti ketika ada salah satu siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau argument untuk memecahkan masalah yang terkait dengan contoh soal yang diberikan guru,kemudian guru menanggapi pendapat siswa tersebut dengan mengatakan “pendapat yang bagus”. 4 2 Kegiatan inti Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. 3 Suasana saat pembelajaran dikelas, tanggal 23 November 2010. 4 Suasana saat pembelajaran dikelas, tangga 16 November 2010 50 Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah Ciputat adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama ini guru IPS hanya menggunakan metode Ceramah dan Tanya jawab tanpa menggunakan media tambahan selain buku paket dan LKS yang sama dimiliki oleh para peserta didik. Materi yang dibahas adalah penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas guru selalu mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik. Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Setelah materi selesai disampaikan maka guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum mereka mengerti. Tetapi para siswa tidak ada yang bertanya, mungkin karena guru kurang mengaitkan materi dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang lebih mudah lagi untuk dipahami oleh siswa, sehingga siswa masih berprilaku pasif ketika guru mempersilahkan siapa saja yang mau bertanya. 3 Kegiatan akhir penutup Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. 51 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dapat dijelaskan sebagai berikut: Setelah guru menyelesaikan materi, kemudian alokasi waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran untuk pertemuan pertama ini,maka guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

b. Pertemuan ke-dua, tanggal 23 November 2010

Pertemuan kedua ini dilakukan pada tanggal 23 November 2010, dimulai pada jam ke-3 pukul 08.20 s.d 09.40 Pada pertemuan ini ada 2 orang siswa yang tidak hadir karena sakit. Jadi siswa yang hadir berjumlah 37 orang. Materi yang akan dibahas dalam pertemuan pertama ini adalah bentuk- bentuk penyimpangan sosial, sifat-sifat penyimpangan sosial, contoh-contoh penyimpangan sosial, dan upaya pencegahan dan pengendalian penyimpangan sosial 1 Kegiatan awal pendahuluan Kegiatan awal pada dasarnya merupakan kegiatan yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran. Fungsinya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat ,mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dan agar peserta didik siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Jadi dalam kegiatan pendahuluan guru diharapkan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa. Berdasarkan pengamatan terhadap guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dalam melaksanakan kegiatan 52 pembelajaran berlangsung, kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dan siswa adalah: a Apersepsi: setiap guru memasuki kelas guru memukan pelajaran dengan mengucapkan salam, selajutnya siswa menyiapkan kelas dan berdoa, kemudian guru memeriksa keadaan kelas dan kehadiran siswa, setelah itu guru mengulang materi yang lalu untuk menghubungkan kepada materi yang akan dipelajari, melalui pendapat siswa. Hal ini dilakukan agar dapat memicu pola berpikir kritis siswa. b Motivasi: guru dalam pembelajaran memiliki peran untuk membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dalam hal ini, guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membangkitkan semngat,seperti memberikan contoh nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, memberikan pujian serta menghargai pendapat atau argument siswa, merangsang siswa agar berpikir kritis melalui soal-soal pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik. 2 Kegiatan inti Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. 53 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah Ciputat adalah sebagai berikut: Pada pertemuan kedua ini guru IPS tetap menggunakan metode Ceramah dan Tanya jawab tanpa menggunakan media tambahan selain buku paket dan LKS yang sama dimiliki oleh para peserta didik. Materi yang dibahas adalah penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas guru selalu mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik. Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Setelah materi selesai disampaikan maka guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum mereka mengerti. Tetapi sama seperti pertemuan pertama para siswa tidak ada yang bertanya. 3 Kegiatan akhir penutup Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dapat dijelasjan sebagai berikut: Setelah guru menyelesaikan materi, kemudian alokasi waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 16 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING BERBASIS Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Problem Solving Berbasis Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (PTK Pada Siswa Kel

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING BERBASIS Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Problem Solving Berbasis Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (PTK Pada Siswa Kel

0 1 12

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.

10 20 47

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

0 3 34

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kota Serang.

0 0 73