37
1. Definisi Konseptual
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, dijelaskan bahwa berpikir kritis yaitu berpikir secara tajam dalam penganalisisan, tidak cepat
percaya, bersifat selalu berusaha menemukan kesalaha, melainkan semata- mata ingin menegakan kebenaran.
9
Laurens Mengutip pendapat Junicek 2005 bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses dan juga
kemampuan Junicek, 2005 untuk memahami konsep, menerapkan, mensintesiskan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh.
10
Terdapat enam tingkatan berpikir menurut taksonomi Bloom 2003 yaitu :
a. Mengetahui knowing adalah suatu proses berpikir yang didasarkan pada retensi menyimpan dan retrieval mengeluarkan kembali
sejumlah pengetahuan yang pernah didengar atau dibacanya; b. Memahami understanding adalah suatu proses berpikir yang sifatnya
lebih kompleks yang mempunyai kemampuan dalam penterjemahan, interpretasi, ektrapolasi, dan asosiasi;
c. Menerapkan application adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan, fakta, teori, dan lain-lain untuk menyimpulkan,
memperkirakan, atau menyelesaikan suatu masalah; d. Menganalisis analysis juga berpikir secara divergen yaitu kemam-
puan menguraikan suatu konsep atau prinsip dalam bagian-bagian atau komponen-komponennya;
e. Mengevaluasi evaluation disebut juga intelectual judment, yaitu pengetahuan yang luas tentang sesuatu pengertian dari apa yang
diketahui serta kemampuan analisa dan sintesis sehingga dapat memberikan penilaian atau evaluasi, dan
9
Achmad Sapari, Bagaimana Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis, Fasilitator, Edisi III tahun 2006,h.37.
10
Joycen M. Laurens Integrasi Riset dan Desain : Sebuah Pendekatan dalam Pembelajaran di Studio, http:fportfolio.petra.ac.iduser_files99-0353.5-Joyce20M.Laurens.
Pdf , diakses : 03012011,h.3.
38
f. Mensintesis synthesis adalah kemampuan untuk melakukan suatu generalisasi atau abstraksi dari sejumlah fakta, data, fenomena, dan
lain-lain. Dengan kata lain akumulasi dari semua kemampuan berpikir dibawahnya merupakan kemampuan untuk menilai evaluasi.
2. Definisi Operasional
Dalam upaya meningkatkan siswa MTs Islamiyah Ciputat dalam berpikir kritis melalui metode pembelajaran metode problem solving
pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS, Ada tahap-tahap yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran, dimana tahap pendekatan
problem solving menurut sudjana adalah sebagai berikut: a. Orientasi atau memusatkan perhatian pada masalah
Pada tahap ini guru memusatkan perhatian siswa pada permasalahan dengan memberi kesan umum dan pemahaman global tentang batas-
batas ruang lingkup masalah yang akan dibahas lebih lanjut kedalam skema atau sub-sub masalah sebagai satu kesatuan.
Maksudnya pada tahap ini guru melakukan pengkondisian mengenai kesiapan belajar dengan memotivasi siswa untuk belajar sambil
menyampaikan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu pada kegiatan ini, guru mendorong siswa untuk menemukan persoalan.
Persoalan tersebut dapat datang dari guru, suatu fenomena tertentu atau persoalan sehari-hari yang dijumpai siswa.
b. Tahap identifikasi masalah Mengidentifikasi ialah mengenali, memahami, dan mengetahui suatu
masalah dengan jelas. Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan respon sebagai tolak ukur
kemampuan awal siswa dalam mengidentifikasi masalah. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat merumuskan masalah.
Merumuskan masalah ialah mengoperasionalkan masalah untuk memudahkan pemecahan. Salah satu cara mengoperasionalkan