49
pujian serta menghargai pendapat atau argument siswa, merangsang siswa agar berpikir kritis melalui soal-soal
pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik.
Sebagaimana yang pernah diungkapkan guru IPS ketika proses belajar berlangsung, yaitu “pelajari kembali
materi di rumah agar nanti saat ujian dapat mengisi soal yang diberikan dengan benar, tidak bergantung terhadap
teman, karena belum tentu teman yang kita contek itu jawabannya benar. Jangan lupa mencontek itu salah satu
penyimpangan sosial”.
3
Selain itu, dalam memberi motivasi siswa guru menggunakan pujian verbal. Seperti ketika ada salah satu
siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau argument untuk memecahkan masalah yang terkait
dengan contoh soal yang diberikan guru,kemudian guru menanggapi pendapat siswa tersebut dengan mengatakan
“pendapat yang bagus”.
4
2 Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks
dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa.
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.
3
Suasana saat pembelajaran dikelas, tanggal 23 November 2010.
4
Suasana saat pembelajaran dikelas, tangga 16 November 2010
50
Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah
Ciputat adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama ini guru IPS hanya
menggunakan metode Ceramah dan Tanya jawab tanpa menggunakan media tambahan selain buku paket dan LKS
yang sama dimiliki oleh para peserta didik. Materi yang dibahas adalah penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas
guru selalu mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik.
Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku
panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
Setelah materi selesai disampaikan maka guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai hal
yang belum mereka mengerti. Tetapi para siswa tidak ada yang bertanya, mungkin karena guru kurang mengaitkan
materi dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang lebih mudah lagi untuk dipahami oleh siswa, sehingga siswa
masih berprilaku pasif ketika guru mempersilahkan siapa saja yang mau bertanya.
3 Kegiatan akhir penutup
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif,
efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran
harus merupakan
rangkaian kegiatan
pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran.
51
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs
Islamiyah Ciputat dapat dijelaskan sebagai berikut: Setelah guru menyelesaikan materi, kemudian alokasi
waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran untuk pertemuan pertama ini,maka guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
b. Pertemuan ke-dua, tanggal 23 November 2010
Pertemuan kedua ini dilakukan pada tanggal 23 November 2010, dimulai pada jam ke-3 pukul 08.20 s.d 09.40
Pada pertemuan ini ada 2 orang siswa yang tidak hadir karena sakit. Jadi siswa yang hadir berjumlah 37 orang. Materi yang
akan dibahas dalam pertemuan pertama ini adalah bentuk- bentuk penyimpangan sosial, sifat-sifat penyimpangan sosial,
contoh-contoh penyimpangan sosial, dan upaya pencegahan dan pengendalian penyimpangan sosial
1 Kegiatan awal pendahuluan
Kegiatan awal pada dasarnya merupakan kegiatan yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali
pelaksanaan pembelajaran. Fungsinya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
dapat ,mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dan agar peserta didik siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan
inti pembelajaran. Jadi dalam kegiatan pendahuluan guru diharapkan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan terhadap guru IPS di MTs Islamiyah
Ciputat dalam
melaksanakan kegiatan
52
pembelajaran berlangsung,
kegiatan-kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa adalah: a Apersepsi: setiap guru memasuki kelas guru memukan
pelajaran dengan mengucapkan salam, selajutnya siswa menyiapkan kelas dan berdoa, kemudian guru memeriksa
keadaan kelas dan kehadiran siswa, setelah itu guru mengulang materi yang lalu untuk menghubungkan
kepada materi yang akan dipelajari, melalui pendapat siswa. Hal ini dilakukan agar dapat memicu pola berpikir
kritis siswa. b Motivasi: guru dalam pembelajaran memiliki peran untuk
membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dalam hal ini, guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat memberikan
motivasi kepada siswa dengan cara membangkitkan semngat,seperti memberikan contoh nyata yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari, memberikan pujian serta menghargai pendapat atau argument siswa, merangsang
siswa agar berpikir kritis melalui soal-soal pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik.
2 Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks
dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa.
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.
Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru.
53
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah
Ciputat adalah sebagai berikut: Pada pertemuan kedua ini guru IPS tetap menggunakan
metode Ceramah dan Tanya jawab tanpa menggunakan media tambahan selain buku paket dan LKS yang sama
dimiliki oleh para peserta didik. Materi yang dibahas adalah penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas guru selalu
mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik.
Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku
panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
Setelah materi selesai disampaikan maka guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya
mengenai hal yang belum mereka mengerti. Tetapi sama seperti pertemuan pertama para siswa tidak ada yang
bertanya.
3 Kegiatan akhir penutup
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif,
efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran
harus merupakan
rangkaian kegiatan
pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan
akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dapat dijelasjan sebagai berikut:
Setelah guru menyelesaikan materi, kemudian alokasi waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran
54
untuk pertemuan kedua ini,maka guru mengakhiri pembelajaran dan sebelum itu guru memberikan tugas
rumah berupa mengisi LKS, kemudian guru mengucapkan salam.
c. Pertemuan ke-tiga, tanggal 7 Desember 2010
Pertemuan kedua ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 2010, dimulai pada jam ke-3 pukul 08.20 s.d 09.40 Pada
pertemuan ini ada 1 orang siswa yang tidak hadir karena tidak ada keterangan. Jadi siswa yang hadir berjumlah 38 orang.
Materi yang akan dibahas dalam pertemuan pertama ini adalah pengertian
penyimpangan sosial,
faktor penyebab
penyimpangan sosial dan proses pembentukan perilaku menyimpang.
1 Kegiatan awal pendahuluan
Kegiatan awal pada dasarnya merupakan kegiatan yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali
pelaksanaan pembelajaran. Fungsinya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
dapat ,mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dan agar peserta didik siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti
pembelajaran. Jadi dalam kegiatan pendahuluan guru diharapkan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa. Berdasarkan pengamatan terhadap guru IPS di MTs
Islamiyah Ciputat
dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran berlangsung, kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru dan siswa adalah: a Apersepsi: setiap guru memasuki kelas guru membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam, selajutnya siswa menyiapkan kelas dan berdoa, kemudian guru memeriksa
55
keadaan kelas dan kehadiran siswa, setelah itu guru mengulang materi yang lalu untuk menghubungkan
kepada materi yang akan dipelajari, melalui pendapat siswa. Hal ini dilakukan agar dapat memicu pola berpikir
kritis siswa,dan sebelum guru menerangkan materi guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
c Motivasi: guru dalam pembelajaran memiliki peran untuk membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dalam hal
ini, guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membangkitkan
semangat, seperti memberikan contoh nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, memberikan
pujian serta menghargai pendapat atau argument siswa, merangsang siswa agar berpikir kritis melalui soal-soal
pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik.
2 Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks
dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa.
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang brelaku. Dengan
memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah
Ciputat adalah sebagai berikut:
56
Pada pertemuan
ketiga ini
guru IPS
mulai menggunakan metode Problem solving dan Tanya jawab
serta menggunakan lembar kerja tambahan yang akan diberikan kepada setiap para peserta didik yang akan diisi
saat diskusi kelompok. Materi yang dibahas adalah penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas guru selalu
mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik.
Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku
panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
Setelah materi selesai disampaikan maka guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya mengenai hal
yang belum mereka mengerti. Kemudian guru memberikan latihan kepada siswa berupa soal studi kasus pemecahan
masalah yang akan didiskusikan secara berkelompok. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya
masing-masing. Hal ini dilakukan untuk memancing keaktifan siswa serta brpikir kritis siswa dalam memcehkan
suatu masalah. Disini guru hanya sebagai memfasilitasi serta
mengarahkan siswa selama berjalannya diskusi. Kelompok masing-masing ditentukan oleh guru secara heterogen.
Selama proses diskusi berlangsung guru menilai keaktifan siswa dan cara berpikir siswa dalam mengungkapkan
pendapat serta memecahkan masalah yang ada.
Soal : Andi adalah contoh anak yang baik di daerahnya.
Ia taat pada orang tua, agama dan santun dalam kehidupan. Namun, pada suatu saat ia terlibat narkotik dan sempat
ditahan. Mengapa hal itu dapat terjadi? Bagaimana
57
komentarmu atas kejadian yang menimpa Andi? Diskusikan dengan teman kelompok masing-masing
3 Kegiatan akhir penutup
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif,
efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran
harus merupakan
rangkaian kegiatan
pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan
akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dapat dijelasjan sebagai berikut:
Setelah guru menyelesaikan materi dan masalah telah terselesaikan
maka guru
bersama peserta
didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari ini.
Kemudian alokasi waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran untuk pertemuan ketiga ini maka guru
mengakhiri pembelajaran dan sebelum itu guru memberikan tugas rumah berupa menganalisis tentang faktor-faktor
penyebab terjadinya penyimpangan sosial. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
d. Pertemuan ke-empat, tanggal 14 Desember 2010
Pertemuan keempat ini dilakukan pada tanggal 14 Desember 2010, dimulai pada jam ke-3 pukul 08.20 s.d 09.40
Pada pertemuan ini siswa hadir semua yang berjumlah 39 orang. Materi yang akan dibahas dalam pertemuan pertama ini
adalah bentuk-bentuk
penyimpangan sosial,
sifat-sifat penyimpangan sosial, contoh-contoh penyimpangan sosial, dan
upaya pencegahan dan pengendalian penyimpangan sosial
58
1 Kegiatan awal pendahuluan
Kegiatan awal pada dasarnya merupakan kegiatan yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada setiap
kali pelaksanaan
pembelajaran. Fungsinya
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik dapat ,mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dan agar peserta didik siap secara penuh dalam
mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Jadi dalam kegiatan pendahuluan guru diharapkan mampu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang menunjang terhadap terbentuknya kndidi awal belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan terhadap guru IPS di MTs Islamiyah
Ciputat dalam
melaksanakan kegiatan
pembelajaran berlangsung, kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dan siswa adalah:
a Apersepsi: setiap guru memasuki kelas guru memukan pelajaran dengan mengucapkan salam, selajutnya siswa
menyiapkan kelas dan berdoa,kemudian guru memeriksa keadaan kelas dan kehadiran siswa,setelah itu guru
mengulang materi yang lalu untuk menghubungkan kepada materi yang akan dipelajari,melalui pendapat
siswa. Hal ini dilakukan agar dapat memicu pola berpikir kritis siswa.
b Motivasi: guru dalam pembelajaran memiliki peran untuk membangkitkan motivasi siswa dlam belajar.
Dalam hal ini, guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat memberikan motivasi kepada siswa dengan cara
membangkitkan semngat, seperti memberikan contoh nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,
memberikan pujian serta menghargai pendapat atau argument siswa, merangsang siswa agar berpikir kritis
59
melalui soal-soal pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik.
2 Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks
dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa.
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang brelaku.
Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah
Ciputat adalah sebagau berikut: Pada pertemuan keempat ini guru IPS tetap
menggunakan metode Problem solving dan Tanya jawab serta menggunakan lembar kerja tambahan yang akan
diberikan kepada setiap para peserta didik yang akan diisi saat diskusi kelompok. Materi yang dibahas adalah
penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas guru selalu mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat
terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik. Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial
guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Setelah materi selesai disampaikan maka guru
memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya
60
mengenai hal yang belum mereka mengerti. Kemudian guru memberikan latihan kepada siswa berupa soal studi kasus
pemecahan masalah yang akan didiskusikan secara berkelompok.
Siswa diberi
kesempatan untuk
mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk memancing keaktifan siswa serta brpikir
kritis siswa dalam memcehkan suatu masalah. pada pertemuan keempat ini hampir seluruh peserta didik cara
berpikir kritisnya meningkat dan sebagian peserta didik keberanian dan rasa percaya dirinya semakin meningkat
untuk bertanya serta dalam mengungkapkan pendapat. Hal ini disebabkan oleh berhasilnya penggunakan metode
problem solving.
Soal : Diskusikanlah dengan kelompok masing-masing
1. Apa yang kamu lakukan ketika mempunyai teman yang bertindak kriminal, jelaskan?
2. Menurut kalian mengapa faktor lingkungan dapat mempengaruhi menyimpang atau tidaknya
prilaku seorang anak?
3 Kegiatan akhir penutup
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif,
efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian kegiatan
pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan
akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setelah guru menyelesaikan materi, kemudian alokasi waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran
61
untuk pertemuan keempat ini telah selesai, maka guru mengakhiri pembelajaran dan guru mengucapkan salam.
5. Penilaian pembelajaran IPS
a Bentuk bentuk penilaian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penilaianevaluasi yang dilakukan oleh IPS MTs Islamiyah
Ciputat hanya dalam beberapa bentuk saja yaitu, dalam bentuk
evaluasi tertulis, lisan, dan perbuatan.
5
b Alat-alat penilaian
Pada dasarnya alat penilaianevaluasi yang digunakan guru di MTs Islamiyah Ciputat sudah cukup bervariasi, seperti tes
tertulis, dengan cara menulis dipapan tulis atau mengerjakan buku tugas berupa LKS, selain dengan tes tertulis juga
dilakukan dengan tes lisan dengan sistem siswa dituntut untuk mengungkapkan pendapatargumennya atas soal yang dibuat
guru yang berupa studi kasus dalam pemecahan masalah. Hal ini dilakukan agar memicu siswa untuk lebih berpikir kritis.
c Pelaksanaan penilaian
Pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru IPS yaitu diberikan pada saat:
Penilaian pormatif, penilaian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan
program pembelajaran IPS. Pelaksanaan penilaian formatif ini dilakukan oleh guru setiap dua kali pertemuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa, apakah ada peningkatan atau perubahan dalam berpikir kritis siswa dengan menggunakan
metode problem solving.
5
Achmad Djuanda,wawancara guru IPS MTs Islamiyah Ciputat 24 Desember 2010
62
Tabel 4.5 Hasil ulangan harian pertama dan nilai ulangan kedua siswa kelas VIII.2
IPS MTs islamiyah No
Urut Nis
Nama Siswa Nilai Ulangan
Harian I Nilai
Ulangan Harian II
1 10111002
Abdurrahman Al-Munawar 55
65 2
10111003 Ade Kurniawan
55 70
3 10111008
Aldi Adrowi 55
70 4
10111010 Alvian Beni Mardany
50 70
5 10111011
Amanda Putri Wahyuningsih 60
85 6
10111012 Ambar Jati Saputra
55 65
7 10111017
Ardi Darmansyah 60
75 8
10111022 Dinda Utari
50 70
9 10111023
Elma Fitri Nurhidayat 45
60 10
10111024 Fahmi Maulan
55 65
11 10111026
Ferdian Oktariyanto 50
65 12
10111031 Hendi Julia Puadilah
50 70
13 10111034
Ikhsan Maulana . B 50
70 14
10111035 Indah Novita
45 60
15 10111036
Indah Yunita 55
70 16
10111038 Kaisar Qori Wijaya
55 75
17 10111039
Khairul Fatahillah 50
70 18
10111041 Lucky Christian
50 65
19 10111042
Lulu Ziyadatul Marhamah 55
70 20
10111043 M. Zulfikar
50 70
21 10111044
Marlina Arby 50
70 22
10111045 Meti Anggraeni
55 75
23 10111049
Muh. Atta Lariqsyah Fanani 45
65 24
10111051 Muh. Qoirul Hapid
55 75
25 10111055
Muhammad Bilal Alfarizy 55
80 26
10111059 Nindi Elisa
55 75
27 10111061
Nur Nazmi Laila 40
70
63
28 10111063
Puput Hardhiyanti 55
65 29
10111064 Rachmat Hutomo Rambe
55 60
30 10111065
Rani Sinta Devi 50
65 31
10111066 Rasyid Sidik
55 70
32 10111070
Sabilal Rosyad 55
70 33
10111071 Sadam Sutrisna
35 70
34 10111072
Sahana Darasanti 50
70 35
10111073 Septo Ardiansyah
45 60
36 10111076
Syaikora Zein 40
60 37
10111077 Tazqiyatul Izatinah
40 60
38 10111079
Vivi Nur Oktavia 40
65 39
10111080 Wisnu Gesang Arya Khabib
55 75
Jumlah 2205
2680 Nilai Rata-rata
56,5 ≈ 56
68,7 ≈ 70
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata kelas. Nilai ulangan harian pertama dengan rata-rata kelas sebesar 56, dimana
nilai yang paling rendah pada ulangan harian pertama didapatkan oleh siswa yang bernama Sadam Sutrisna dengan nilai 35, dan dari keaktifan dikelas
dalam bertanya maupun mengungkapkan pendapat dalam pemecahan suatu masalah siswa tersebut dinilai kurang,dan dalam segi kehadiranpun sering
tidak masuk tanpa keterangan,serta siswa yang bernama Sadam Sutrisna ini history dalam nilai ulangan harian yang sebelumnya juga sering mendapatkan
nilai dibawah rata-rata,begitupun history nilai tugas maupun ulangan harian siswa kelas VIII.2 lainnya yang belum mencapai nilai diatas rata-rata,dapat di
lihat pada lampiran 5. Berbanding terbalik dengan siswa yang bernama Amanda Putri Wahyuningsih, yang sering mendapatkan nilai diatas rata-rata
terus menerus. Amanda Putri Wahyuningsih mempunyai kelebihan cepat menangkap dan mencerna apa yang di sampaikan oleh guru ketika
menerangkan, akan tetapi anak ini kurang mampu dalam mengungkapkan pendapat, keberaniannya untuk mengungkapkan pendapat harus digali dan
lebih diarahkan oleh guru, agar tumbuh rasa percaya diri dan keberanian
64
dalam mengungkapkan pendapat secara aktif dan intensif, begitu juga dengan siswa lainnya di kelas VIII.2. Pada pertemuan ketiga tanggal 7 Desember
2010, guru mulai menerapkan strategi belajar dengan menggunakan metode problem solving, yang bertujuan meningkatan kemampuan siswa kelas VIII.2
untuk berpikir kritis , yang dapat dinilai pada aspek menyampaikan pendapat,
berdiskusi, mengemukakan tanggapan, dan mengajukan saran dalam menyampaikan pendapat pada pembelajaran IPS,
untuk mengetahui respon siswa dalam pemecahan masalah pada pembelajaran IPS
, dan untuk
mengetahui peranan metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis pada pembelajaran IPS.
Dan dilihat pada hasil ulangan harian kedua
meningkat dengan nilai rata-rata kelas menjadi 70, dengan nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 60 dan nilai
tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 85. Baik Sadam Sutrisna maupun Amanda Putri Wahyuningsih sama-sama mendapatkan nilai hasil ulangan
yang meningkat dengan fariasi nilai yang beanekaragam,begitupun nilai hasil ulangan yang didapatkan oleh siswa kelas VIII.2 lainnya mengalami
peningkatan,bukan dari hasil belajar test saja tetapi juga dalam segi keterampilan motorismotor skill, dalam keterampilan intelektual, serta
dalam segi sikap, dimana anak kelas VIII.2 lebih aktif bertanya dan mulai berani untuk mengungkapkan pendapat yang bersifat kritis kepada guru dari
yang pasif cenderung menjadi aktif,setelah guru menggunakan metode problem solving. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dalam
pola berpikir kritis peserta didik dengan perolehan nilai rata-rata kelas diatas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 60.
6. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan kemudian dianalisis, maka disimpulkan bahwa upanya meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis melalui metode problem solving pada pembelajaran
IPS materi
penyimpangan sosial,dimana
dalam
65
pelaksanaannya guru membagi menjadi tiga tahapan yaitu tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan evalusi penilaian.
Pada tahapan pertama yaitu perencanaan, guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat sudah membuat RPP sebelum memasuki kelas, RPP
serta silabus dibuat pada awal tahun ajaran untuk program satu tahunan. Pada tahapan kedua, kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang
dibagi menjadi empat pertemuan, dalam setiap pertemuanya ada tiga tahapan yaitu kegiatan awal pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Kegiatan pendahuluan terlaksana dengan baik. Kebiasaan yang selalu dilakukan adalah mendahului pembelajaran dengan membaca doa,
serta salam. Pada kegiatan inti menunjukan hasil yang baik, hal ini dapat dilihat dari perubahan atau peningkatan dari setiap kali pertemuan.
Dimana pertemuan pertama guru menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Keadaan kelas masih sangat monoton dan cara berpikir
kritis siswapun masih sangat terbatas. Dipertemuan keduapun metode yang digunakan oleh guru masih sama dengan pertemuan pertama yaitu
ceramah dan Tanya jawab. Pertemuan ketiga guru menggunakan metode problem solving dengan tujuan agar cara berpikir siswa dapat terangsang
untuk berpikir kritis serta aktif dalam mengungkapkan pendapat,bertanya bahkan memecahkan masalah. Kemudian pada pertemuan keempat guru
masih menggunakan metode problem solving, dalam pertemuan ini guru memberikan beberapa soal berupa pemecahan masalah studi kasus untuk
memancing berpikir kritis pada peserta didik. Tahap terakhir yaitu tahapan evaluasipenilaian menunjukan hasil
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan pertama dimana nilai peserta didik masih dibawah rata-rata atau nilai KKM yang ditentukan
oleh sekolah yaitu 60. Dimana pada ulangan pertama peserta didik yang mendapatkan nilai terendah 40, dan hanya satu siswa yang mendapatkan
nilai 60. Namun pada ulangan kedua pada tanggal 21 Desember 2010 ada peningkatan semua siswa telah mencapai KKM yang telah ditentukan
sekolah yaitu 60, dimana nilai terendah 60 dan tertinggi 85, peserta didik.
66
Dapat disimpulkan bahwa hasil ulangan peserta didik meningkat dengan menggunakan metode problem solving tersebut. Selain ulangan yang
meningkat dapat dilihat pula dari hasil observasi yang peneliti lakukan ada lima sapek yang diamati diteliti oleh peneliti yaitu kehadiran,
kedisiplinan, perhatian, keaktifan dan pemecahan masalah. Dari kelima aspek tersebut setiap siswa diteliti oleh peneliti dan hasilnya dapat dilihat
pada lampiran 1. Dilihat dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru
pada tanggal 23 Desember 2010 tentang bagaimana pengaruh penerapan metode problem solving terhadap berpikir kritis siswa hasilnyapun cukup
baik dan ada peningkatan,di mana ada perbedaan cara berpikir kritis siswa yang signifikan sebelum menggunakan metode problem solving dan
sesudah menggunakan
problem solving,sebagaimana
setelah menggunakan problem solving siswa dilihat lebih aktif dalam proses
pembelajaran, lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, dan mulai mampu memecahkan masalah berupa soal-soal yang dibuat oleh guru
mengenai studi kasus dalam materi penyimpangan sosial.
6
Dan dari hasil wawancara siswapun yang dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2010
dapat disimpulkan bahwa siswa senang dalam mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode problem solving.
7
Dengan demikian Dari hasil pengumpulan data yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru IPS telah
memilih metode yang cocok untuk merangsang atau menarik cara berpikir kritis siswa melalui metode problem solving. Hal ini dapat dijadikan
sebagai Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui metode problem solving pada pembelajaran IPS materi penyimpangan
sosial, karena terbukti dari proses pembelajaran yang baik maka dapat diperoleh hasil ulangan peserta didik yang baik pula.
6
Achmad Djuanda, wawancara guru IPS MTs Islamiyah Ciputat 23 Desember 2010
7
Wawancara siswa IPS MTs Islamiyah Ciputat 24 Desember 2010