Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving

20 alternatif pemecahan masalah berdasarkan data-data yang ada. Kedua mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pada setiap alternatif upaya memecahkan masalah, dengan kata lain pada langkah ini sama alternatif pemecahan masalah dianalisis, baik kekurangan maupun kelebihannya. ketiga menentukan prioritas usaha atau kegiatan yang dilakukan dalam memecahkan masalah. Yaitu memilih alternatif pemecahan masalah yang terbaik berdasarkan hasil analisis terhadap kekurangan dan kelebihan beberapa alternatif yang diajukan. Pada tahap ini guru menyiapkan bahan atau alat sebagai sumber belajar yang dapat berupa buku, grafik, lingkungan, bagan dan lain-lain. Siswa dittuntut untuk melakukan percobaan atau menngemukakan berbagai macam argumennya dalam proses pembelajaran secara mandiri. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Tahap menilai setiap alternatif pemecahan masalah,pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap teknik pemecahan yang dilakukan. Evaluasi adalah kegiatan menghimpun, mengolah, dan menyajikan data atau informasi mengenai program pemecahan untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan. Maksudnya pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu, mengumpulkan dan mengolah data penyelidikan terhadap setiap alternatif pemecahan masalah dan menyajikan data atau informasi berdasarkan penyelidikan. Data-data yang disajikan kemudian dianalisis untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan alternatif pemecahan mana yang paling tepat diantara alternatif pemecahan masalah yang ada. Tahap menarik kesimpulan artinya merumuskan dari jawaban masalah yang telah dipilih berdasarkan penilaian setiap alternatif. Pada tahap ini, guru dan siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil anaisis tentang jawaban pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan bagian dari bentuk berpikir. Mempertimbangkan semua fungsi pemikiran yang rumit, pemecahan masalah merupakan proses kognitif tertinggi yang memerlukan modulasi dan keterampilan-keterampilan pokok yang terkontrol dan rutin, hal ini terjadi jika seseorang atau sistem kecerdasan alami seseorang tidak mengetahui bagaimana diproses dari asal pemikiran ke pernyataan akhir. Hal ini menjadi bagian dari proses masalah besar yang meliputi penemuan masalah dan bentuk masalah. 24

3. Karakteristik Metode problem solving

Metode problem solving merupakan “metode pembelajaran yang mengandung aktivitas belajar siswa yang cukup tinggi. Metode 24 Anonim. Problem Solving. http:en.wikipedia.orgwikiproblem_solving yang diakses pada 16 Desember 2010,h.1 21 pembelajaran ini digunakan untuk mengajar konsep atau prinsip. Nana Sudjana dalam Sutikno 2004 mengungkapkan bahwa aktivitas mental yang dapat dijangkau melalui metode ini diantara lain mengingat, mengenal, menjelaskan, menyimpulkan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, menilai, dan meramalkan ”. Lebih lanjutnya Nana Sudjana menyebutkan bahwa metode pembelajaran ini dapat terlaksana apabila unsur-unsur berikut terpenuhi, yaitu: a. Guru a. Guru harus menguasai bahan pembelajaran, terutama konsep dan prinsip yang terdapat dalam bahan pembelajaran. b. Guru harus trampil membimbing siswa dalam merumuskan masalah yang diangkat dari konsep prinsip. c. Guru mampu memimpin kelas, terutama dalam memotivasi siswa untuk belajar mandiri. d. Guru mempunyai wawasan yang luas mengenai berbagai gejala, data, permasalahan yang berkenan dengan konsep dan prinsip yang terdapat dalam bidang studi yang diajarkan. b. Sarana dan Prasarana 1. Sumber belajar seperti buku bacaan, media, dan alat bantu yang digunakan dalam mengidentifikasi masalah telah tersedia. 2. Kelas tidak terlalu besar, artinya siswa dalam satu kelas sekitar 40 siswa. 3. Tersedia waktu yang cukup. c. Bahan Pembelajaran 1. Bahan pembelajaran bersifat konsep atau prinsisp. 2. Permasalahan yang akan diajukan kepada siswa telah dipersiapkan oleh guru, termasuk rambu-rambu pemecahanya. 25 Metode pembelajaran dari ketiga unsur yang dipaparkan di atas, yang meliputi kriteria yang harus ada pada guru, sarana dan prasarana serta bahan pembelajaran, apabila telah terpenuhi secara menyeluruh maka proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik.

4. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving

Metode pemecahan masalah problem solving mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: 25 Sutikno. Model Pembelajaran Interaksi Sosial, Pembelajaran afektif dan Retorika. Mataram: NTP Pres. 2004. 22 Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut. a. Metose ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja b. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia. c. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan. Kelemahan Metode problem solving: a. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitanya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru. Sering orang beranggapan keliru bahwa metode pecahan masalah hanya cocok untuk SLTP,SLTA dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa dilakukan dengan tingkat kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berpikir anak. b. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain. c. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa. 26

5. Tujuan Pembelajaran Problem Solving

Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo 2003, yaitu sebagai berikut: a. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. b. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa. 26 Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006 h. 92-93

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 16 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING BERBASIS Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Problem Solving Berbasis Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (PTK Pada Siswa Kel

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING BERBASIS Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Problem Solving Berbasis Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (PTK Pada Siswa Kel

0 1 12

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.

10 20 47

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

0 3 34

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kota Serang.

0 0 73