28
disebut dengan deviasi deviation, sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut divian diviant.
36
Pada masyarakat tradisional penyimpangan jarang sekali terjadi dan dapat dikendalikan. Sebaliknya, pada masyarakat modern,
penyimpangan dirasa semakin banyak dan bahkan seringkali menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi pihak lainnya. Salah satu bentuk
penyimpangan adalah penyimpangan sosial. Seperti
halnya kebudayaan
yang bersifat
relatif maka
penyimpangan sosial juga bersifat relatif. Artinya, penyimpangan sosial sangat tergantung pada nilai dan norma sosial yang berlaku. Suatu tingkah
laku dapat dikatakan menyimpang oleh suatu masyarakat, namun belum tentu dianggap menyimpang oleh masyarakat lain yang memiliki norma
dan nilai yang berbeda. Menurut Robert M.Z. Lawang, “Penyimpangan sosial sebagai
semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak yang berwenang
dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang dalam buku materi pokok pengantar sosiologi”.
37
2. Bentuk-bentuk Penyimpangan
a. Penyimpangan primer Penyimpangan ini hanya bersifat sementara dan tidak
diulangi kembali. Ciri-cirinya: hanya bersifat sementara, gaya hidup tidak didominasi oleh perilaku menyimpang, dan masih
dapat diterima secara sosial. Contoh: mengendarai sepeda motor melampaui kecepatan maksimal, menerobos lampu merah, dan
lain-lain.
b. Penyimpangan sekunder Seseorang
secara khas
memperlihatkan perilaku
menyimpang dan secara umum dikenal sebagai seseorang yang menyiimpang. Ciri-cirinya: masyarakat tidak bisa menerima
individu semacam itu, masyarakat umum telah mengetahuinya, dan gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang.
36
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, cet. 4, h.151
37
Sutarto,Ilmu Pengetahuan Sosial, h.151
29
Contoh: seorang pemabuk yang hidup ditengah masyarakat yang anti mabuk, pembunuhan, dan penodongan.
c. Penyimpangan individu Apabila seseorang melakukan penyimpangan dari sub-
kebudayaan yang telah mapan dan nyata-nyata menolak norma- norma tersebut, maka ia disebut sebagai menyimpang individual.
Ciri-cirinya: bertindak
sendirian, tidak
merencanakan penyimpangan dengan siapapun. Contohnya: pembunuhan yang
dilakukan sendiri, atau mencuri seorang diri. d. Penyimpangan kelompok
Kegiatan yang dilakukan kelompok secara kolektif dengan cara yang bertentangan terhadap norma-norma yang berlaku.
Contoh: sindikat teroris, gang kejahatan, mafia. Kelompok ini memiliki seperangkat norma, nilai sikap, dan tradisi-tradisi
tersendiri. Selaku anggota mafia, masing-masing berpegang teguh pada aturan main mafia.
38
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk- bentuk penyimpangan sosial dibagi menjadi empat yaitu
penyimpangan primer, skunder, individu dan penyimpangan kelompok.
3. Faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku yang menyimpang
Pertama, Perbedaan status kesenjangan sosial antara si kaya dengan si miskin yang sangat mencolok mengakibatkan timbulnya rasa iri
dan dengki sehingga terjadilah tindak korupsi, manipulasi, dan kolusi. Kedua, Banyaknya pemuda putus sekolah drop out dan
pengangguran. Ketiga, kebutuhan ekonomi untuk serba kecukupan, tanpa harus
berusaha bersusah payah bekerja, mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas dengan cara mencuri, merampok, menodong, dan lain-lain.
Keempat, keluarga yang berantakan broken home dapat menyebabkan adanya penyimpangan sosial.sebagai pelampiasan, mereka
melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya negatif seperti berjudi, narkoba, miras, terjun kedalam kompleks prostitusi. Kelima, pengaruh
media massa, seperti adanya berita dan gambar-gambar serta siaran TV yang menyajikan tentang tayangan tindak kekerasan dan kriminalitas.
39
38
Sutarto,Ilmu Pengetahuan Sosial,h.158-159
39
Sutarto,Ilmu Pengetahuan Sosial,h.152