Pertemuan ke-empat, tanggal 14 Desember 2010

59 melalui soal-soal pemecahan masalah dan memberi arahan agar belajar dengan baik. 2 Kegiatan inti Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang brelaku. Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti pembelajaran IPS di MTs Islamiyah Ciputat adalah sebagau berikut: Pada pertemuan keempat ini guru IPS tetap menggunakan metode Problem solving dan Tanya jawab serta menggunakan lembar kerja tambahan yang akan diberikan kepada setiap para peserta didik yang akan diisi saat diskusi kelompok. Materi yang dibahas adalah penyimpangan sosial. Sebelum masuk kelas guru selalu mempersiapkan RPP agar dalam kegiatan inti ini dapat terarah dan dapat mengefesienkan waktu dengan baik. Dalam menyampaikan materi penyimpangan sosial guru memiliki penguasan yang baik tanpa melihat buku panduan, dan guru menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Setelah materi selesai disampaikan maka guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya 60 mengenai hal yang belum mereka mengerti. Kemudian guru memberikan latihan kepada siswa berupa soal studi kasus pemecahan masalah yang akan didiskusikan secara berkelompok. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk memancing keaktifan siswa serta brpikir kritis siswa dalam memcehkan suatu masalah. pada pertemuan keempat ini hampir seluruh peserta didik cara berpikir kritisnya meningkat dan sebagian peserta didik keberanian dan rasa percaya dirinya semakin meningkat untuk bertanya serta dalam mengungkapkan pendapat. Hal ini disebabkan oleh berhasilnya penggunakan metode problem solving. Soal : Diskusikanlah dengan kelompok masing-masing 1. Apa yang kamu lakukan ketika mempunyai teman yang bertindak kriminal, jelaskan? 2. Menurut kalian mengapa faktor lingkungan dapat mempengaruhi menyimpang atau tidaknya prilaku seorang anak? 3 Kegiatan akhir penutup Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, dan fleksibel. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan akhir atau penutup yang dilakukan guru IPS di MTs Islamiyah Ciputat dapat dijelaskan sebagai berikut: Setelah guru menyelesaikan materi, kemudian alokasi waktu yang ditetapkan telah selesai maka pembelajaran 61 untuk pertemuan keempat ini telah selesai, maka guru mengakhiri pembelajaran dan guru mengucapkan salam.

5. Penilaian pembelajaran IPS

a Bentuk bentuk penilaian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penilaianevaluasi yang dilakukan oleh IPS MTs Islamiyah Ciputat hanya dalam beberapa bentuk saja yaitu, dalam bentuk evaluasi tertulis, lisan, dan perbuatan. 5 b Alat-alat penilaian Pada dasarnya alat penilaianevaluasi yang digunakan guru di MTs Islamiyah Ciputat sudah cukup bervariasi, seperti tes tertulis, dengan cara menulis dipapan tulis atau mengerjakan buku tugas berupa LKS, selain dengan tes tertulis juga dilakukan dengan tes lisan dengan sistem siswa dituntut untuk mengungkapkan pendapatargumennya atas soal yang dibuat guru yang berupa studi kasus dalam pemecahan masalah. Hal ini dilakukan agar memicu siswa untuk lebih berpikir kritis. c Pelaksanaan penilaian Pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru IPS yaitu diberikan pada saat: Penilaian pormatif, penilaian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran IPS. Pelaksanaan penilaian formatif ini dilakukan oleh guru setiap dua kali pertemuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah ada peningkatan atau perubahan dalam berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode problem solving. 5 Achmad Djuanda,wawancara guru IPS MTs Islamiyah Ciputat 24 Desember 2010 62 Tabel 4.5 Hasil ulangan harian pertama dan nilai ulangan kedua siswa kelas VIII.2 IPS MTs islamiyah No Urut Nis Nama Siswa Nilai Ulangan Harian I Nilai Ulangan Harian II 1 10111002 Abdurrahman Al-Munawar 55 65 2 10111003 Ade Kurniawan 55 70 3 10111008 Aldi Adrowi 55 70 4 10111010 Alvian Beni Mardany 50 70 5 10111011 Amanda Putri Wahyuningsih 60 85 6 10111012 Ambar Jati Saputra 55 65 7 10111017 Ardi Darmansyah 60 75 8 10111022 Dinda Utari 50 70 9 10111023 Elma Fitri Nurhidayat 45 60 10 10111024 Fahmi Maulan 55 65 11 10111026 Ferdian Oktariyanto 50 65 12 10111031 Hendi Julia Puadilah 50 70 13 10111034 Ikhsan Maulana . B 50 70 14 10111035 Indah Novita 45 60 15 10111036 Indah Yunita 55 70 16 10111038 Kaisar Qori Wijaya 55 75 17 10111039 Khairul Fatahillah 50 70 18 10111041 Lucky Christian 50 65 19 10111042 Lulu Ziyadatul Marhamah 55 70 20 10111043 M. Zulfikar 50 70 21 10111044 Marlina Arby 50 70 22 10111045 Meti Anggraeni 55 75 23 10111049 Muh. Atta Lariqsyah Fanani 45 65 24 10111051 Muh. Qoirul Hapid 55 75 25 10111055 Muhammad Bilal Alfarizy 55 80 26 10111059 Nindi Elisa 55 75 27 10111061 Nur Nazmi Laila 40 70 63 28 10111063 Puput Hardhiyanti 55 65 29 10111064 Rachmat Hutomo Rambe 55 60 30 10111065 Rani Sinta Devi 50 65 31 10111066 Rasyid Sidik 55 70 32 10111070 Sabilal Rosyad 55 70 33 10111071 Sadam Sutrisna 35 70 34 10111072 Sahana Darasanti 50 70 35 10111073 Septo Ardiansyah 45 60 36 10111076 Syaikora Zein 40 60 37 10111077 Tazqiyatul Izatinah 40 60 38 10111079 Vivi Nur Oktavia 40 65 39 10111080 Wisnu Gesang Arya Khabib 55 75 Jumlah 2205 2680 Nilai Rata-rata 56,5 ≈ 56 68,7 ≈ 70 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata kelas. Nilai ulangan harian pertama dengan rata-rata kelas sebesar 56, dimana nilai yang paling rendah pada ulangan harian pertama didapatkan oleh siswa yang bernama Sadam Sutrisna dengan nilai 35, dan dari keaktifan dikelas dalam bertanya maupun mengungkapkan pendapat dalam pemecahan suatu masalah siswa tersebut dinilai kurang,dan dalam segi kehadiranpun sering tidak masuk tanpa keterangan,serta siswa yang bernama Sadam Sutrisna ini history dalam nilai ulangan harian yang sebelumnya juga sering mendapatkan nilai dibawah rata-rata,begitupun history nilai tugas maupun ulangan harian siswa kelas VIII.2 lainnya yang belum mencapai nilai diatas rata-rata,dapat di lihat pada lampiran 5. Berbanding terbalik dengan siswa yang bernama Amanda Putri Wahyuningsih, yang sering mendapatkan nilai diatas rata-rata terus menerus. Amanda Putri Wahyuningsih mempunyai kelebihan cepat menangkap dan mencerna apa yang di sampaikan oleh guru ketika menerangkan, akan tetapi anak ini kurang mampu dalam mengungkapkan pendapat, keberaniannya untuk mengungkapkan pendapat harus digali dan lebih diarahkan oleh guru, agar tumbuh rasa percaya diri dan keberanian

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 16 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING BERBASIS Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Problem Solving Berbasis Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (PTK Pada Siswa Kel

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING BERBASIS Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Problem Solving Berbasis Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) (PTK Pada Siswa Kel

0 1 12

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.

10 20 47

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

0 3 34

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kota Serang.

0 0 73