44
4.4.3 Analisis Sensitivitas
Harga
Metode analisis sensitivitas harga yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada empat pertanyaan yang diberikan kepada konsumen yaitu :
1. Harga berapa suatu produk dianggap mahal?
2. Harga berapa suatu produk pantas untuk ditawarkan?
3. Harga berapa suatu produk dianggap terlalu mahal sehingga konsumen tidak
mau membelinya? 4.
Harga berapa suatu produk dianggap terlalu murah sehingga konsumen meragukan kualitasnya?
Hasil yang dapat diperoleh dari keempat pertanyaan di atas digunakan untuk menganalisis empat titik harga sebagai berikut :
1. Harga sangat murah, konsumen mempertanyakan kualitas dari suatu produk
atau jasa. 2.
Harga murah, konsumen tidak mempertanyakan kualitas dari produk atau jasa tersebut.
3. Harga mahal, konsumen tetap ingin membayar pada harga tersebut.
4. Harga sangat mahal, konsumen sudah tidak ingin lagi membeli produk atau
jasa tersebut. Riset ekspektasi harga dilakukan berdasarkan analisis sensitivitas harga
untuk mencari kisaran harga yang paling tepat menurut konsumen. Responden hanya diminta untuk memilih pada tingkat harga berapa produk dinilai terlalu
murah, murah, mahal, dan sangat mahal. Hasilnya kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk grafik yang terdiri atas lima titik harga yang diharapkan konsumen
dan kisaran harga yang normal menurut konsumen. Lima titik harga tersebut sebagai berikut :
1. Indifferent Pricing Point IPP
Titik perpotongan distribusi kumulatif harga murah-mahal yaitu jumlah konsumen yang menganggap harga murah sama dengan jumlah konsumen
yang menganggap harga mahal. Pada tingkat harga ini jumlah konsumen peduli terhadap harga.
2. Optimum Pricing Point OPP
45 Titik perpotongan distribusi kumulatif harga sangat murah - sangat mahal
yaitu jumlah konsumen yang menganggap harga sangat murah sama dengan jumlah konsumen yang menganggap harga sangat mahal. Pada tingkat harga
ini jumlah konsumen menganggap harga sangat mahal atau sangat murah, dengan kata lain harga optimum bagi produk.
3. Range of Acceptible Price RAP
Kisaran harga yang terbentuk dari dua titik, yaitu antara perpotongan distribusi kumulatif harga mahal - murah dan perpotongan antara distribusi
kumulatif harga sangat mahal - sangat murah. Kisaran harga inilah yang dianggap sebagai harga yang dapat diterima oleh konsumen.
4. Marginal Cheap Price Point MCP
Kisaran harga yang menunjukkan tingkat harga terendah bagi produk. Kisaran harga ini terbentuk dari perpotongan distribusi kumulatif harga
sangat murah - murah. Kisaran harga inilah konsumen mulai meragukan kualitas suatu produk.
5. Marginal Expensive Price Point MEP
Kisaran harga yang menunjukkan tingkat harga tertinggi bagi produk. Kisaran harga ini terbentuk dari perpotongan antara distribusi kumulatif harga
sangat mahal - mahal. Kisaran harga inilah konsumen tidak lagi mau membeli produk.
Pada penelitian ini, analisis sensitivitas harga digunakan batas bawah Rp 5.000,00 per kg dan batas atas Rp 65.000,00 per kg. Penentuan batas bawah Rp
5.000,00 dilakukan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar petani tidak mengetahui harga benih padi hibrida karena selama ini mereka hanya memperoleh
benih dari program bantuan pemerintah. Harga benih Rp 5.000,00 per kg merupakan harga benih padi inbrida yang sering digunakan oleh petani. Harga
jual benih padi hibrida Intani 2 saat ini adalah Rp 50.000,00 per kg sehingga penentuan batas atas ditentukan di atas harga jual benih padi hibrida yaitu Rp
65.000,00 per kg.
46
4.5 Definisi Operasional