Tabulasi Deskriptif Quality Function Deployment QFD

35 adalah IR64 9 persen, Cigeulis 5,9 persen, Cibogo 3 persen, dan Ciliwung 5,2 persen. Selain itu, menurut Widyastuti dan Satoto 2009 preferensi petani di Indonesia umumnya masih tertuju pada karakter yang dimiliki oleh padi Ciherang , sehingga padi hibrida yang memiliki potensi untuk cepat diadopsi oleh petani adalah padi hibrida yang memiliki karakter yang sama dengan padi Ciherang.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4.1 Tabulasi Deskriptif

Tabulasi deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah tabel frekuensi. Data ditabulasikan dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah seluruh konsumen. Persentase yang paling besar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. Tabulasi deskriptif ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen, ideotipe padi hibrida yang diinginkan konsumen persyaratan konsumen, tingkat kepentingan, dan poin penjualan dari setiap persyaratan konsumen dan hasilnya digunakan dalam metode QFD kecuali karakteristik konsumen.

4.4.2 Quality Function Deployment QFD

QFD adalah suatu proses menetapkan keinginan konsumen dan menerjemahkan keinginan konsumen tersebut ke dalam desain produk untuk memenuhi harapan konsumen. Alat perencanaan utama dalam QFD adalah matriks House of Quality HOQ. HOQ menerjemahkan suara konsumen ke dalam desain yang memenuhi nilai tujuan spesifik dan mencocokkan dengan bagaimana cara organisasi agar dapat memenuhi persyaratan tersebut. Berikut langkah-langkah membangun sebuah matriks HOQ Besterfield, 1999 : 1. Mendaftarkan Persyaratan Konsumen What QFD diawali dengan sebuah daftar tujuan, dimana daftar tujuan tersebut sering disebut sebagai apa yang konsumen butuhkan atau harapkan dalam sebuah produk khusus. Daftar persyaratan konsumen dibagi menjadi sebuah hierarki persyaratan konsumen primer, sekunder, dan tersier. Daftar persyaratan konsumen primer biasanya bersifat umum. Definisi lebih jauh dilakukan dengan mendefinisikan sebuah daftar persyaratan konsumen sekunder baru dan lebih 36 detail yang dibutuhkan untuk mendukung persyaratan konsumen primer atau dengan kata lain persyaratan konsumen primer meliputi banyak persyaratan konsumen sekunder. Walaupun item dari daftar persyaratan konsumen sekunder menunjukkan detail yang lebih baik daripada persyaratan konsumen primer, persyaratan konsumen sekunder sering tidak langsung dilakukan oleh staf teknisi dan masih membutuhkan definisi lebih jauh, sehingga dibutuhkan persyaratan konsumen tersier. 2. Mendaftarkan Persyaratan Teknik How Tujuan HOQ adalah untuk mendesain atau mengubah desain dari sebuah produk dalam cara yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Setelah kebutuhan dan harapan konsumen ditunjukkan dalam persyaratan konsumen, tim QFD harus menyusun karakteristik teknik atau persyaratan teknik bagaimana yang akan mempengaruhi satu atau lebih persyaratan konsumen. Daftar persyaratan teknik dibagi menjadi hierarki persyaratan teknik primer, sekunder, dan tersier. Daftar persyaratan teknik sekunder mewakili lebih baik daripada daftar yang ada dalam persyaratan teknik primer. Persyaratan teknik tersier dibutuhkan apabila persyaratan teknik sekunder masih belum dapat langsung dilakukan melainkan masih membutuhkan definisi lebih jauh. 3. Mengembangkan Matriks Hubungan antara Persyaratan Konsumen dan Persyaratan Teknik Langkah selanjutnya adalah membandingkan persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik dan menentukan hubungan masing-masing. Mencari hubungan antara persyaratan teknik bisa menjadi sangat membingungkan karena setiap persyaratan konsumen mungkin mempengaruhi lebih dari satu persyaratan teknik, dan sebaliknya. Penggunaan matriks hubungan merupakan salah satu cara untuk mengurangi kebingungan dalam menentukan hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik. Matriks ini diisi oleh tim QFD dan digunakan untuk menunjukkan derajat pengaruh antara setiap persyaratan teknik dan persyaratan konsumen. Hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik ditunjukkan dengan menggunakan simbol sebagai berikut : 37 : Menunjukkan sebuah hubungan kuat dengan nilai 9 : Menunjukkan sebuah hubungan medium dengan nilai 3 : Menunjukkan sebuah hubungan lemah dengan nilai 1 : Menunjukkan tidak ada hubungan dengan nilai 0 Matriks hubungan yang telah lengkap kemudian dievaluasi untuk baris dan kolom kosong. Sebuah baris kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan konsumen tidak dituju oleh setiap persyaratan teknik. Oleh karena itu, harapan konsumen tidak terpenuhi. Persyaratan teknik tambahan harus dipertimbangkan untuk memuaskan persyaratan konsumen tersebut. Sebuah kolom kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan teknik tidak mempengaruhi setiap persyaratan konsumen dan setelah dilakukan penyelidikan secara hati-hati, mungkin dihilangkan dari matriks HOQ. 4. Mengembangkan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik Hubungan antar persyaratan teknik disebut matriks korelasi. Matriks yang berada pada atap matriks HOQ ini digunakan untuk mengidentifikasi setiap hubungan antar setiap persyaratan teknik. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan hubungan dengan simbol sebagai berikut : √ √ : Menunjukkan hubungan positif kuat, bernilai +9 √ : Menunjukkan hubungan negatif lemah, bernilai +3 X : Menunjukkan hubungan negatif lemah, bernilai -3 XX : Menunjukkan hubungan negatif kuat, bernilai -9 : Menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai 0 5. Penilaian Kompetitif Penilain kompetitif adalah sepasang tabel bobot atau grafik yang melukiskan item demi item bagaimana produk kompetitif dibandingkan dengan produk organisasi. Tabel penilaian kompetitif dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu penilaian kompetitif konsumen dan penilaian kompetitif teknik. ƒ Penilaian Kompetitif Konsumen Penilaian kompetitif konsumen membuat sebuah blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan konsumen dalam matriks HOQ di sisi kanan dari matriks hubungan. Angka 1 sampai dengan 4 didaftarkan dalam kolom evaluasi 38 kompetitif untuk mengidentifikasikan sebuah peringkat dari 1 untuk terburuk sampai 4 untuk yang terbaik. ƒ Penilaian Kompetitif Teknik Penilaian kompetitif teknik membuat sebuah blok baris berhubungan dengan setiap persyaratan teknik dalam matriks HOQ di bawah matriks hubungan kemudian produk organisasi dan pesaing dievaluasi untuk setiap persyaratan teknik. Sama dengan penilaian kompetitif konsumen, uji data diubah menjadi angka 1 sampai dengan 4, di mana 1 untuk yang terburuk dan 4 untuk yang terbaik. 6. Mengembangkan Prioritas Persyaratan Konsumen Prioritas persyaratan konsumen membuat sebuah blok kolom berhubungan dengan setiap persyaratan konsumen dalam matriks HOQ di sisi kanan penilaian kompetitif konsumen. Prioritas persyaratan konsumen ini mencakup kolom untuk kepentingan bagi konsumen, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, poin penjualan dan sebuah bobot absolut. ƒ Kepentingan bagi Konsumen Merangking setiap persyaratan konsumen dengan menunjukkan sebuah rating. Angka 1 sampai dengan 4 didaftarkan dalam kolom kepentingan bagi konsumen untuk mengindikasikan sebuah rating, 1 untuk tingkat kepentingan paling rendah sampai dengan 4 untuk sangat penting. Semakin penting persyaratan konsumen semakin tinggi ratingnya. ƒ Nilai Sasaran Kolom nilai sasaran berada pada skala yang sama dengan penilaian kompetitif konsumen 2 untuk terburuk dan 4 untuk terbaik. Kolom ini adalah kolom dimana tim QFD memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan produk mereka tidak berubah, memperbaiki produk atau membuat produk lebih baik daripada kompetitor. ƒ Faktor Skala Kenaikan Faktor skala kenaikan adalah rasio antar nilai sasaran dengan rating produk yang diberikan dalam penilaian kompetitif konsumen. Semakin tinggi nilainya, semakin banyak usaha yang dibutuhkan. 39 ƒ Poin Penjualan Poin penjualan memberitahukan tim QFD seberapa baik sebuah persyaratan konsumen akan menjual. Tujuannya adalah untuk mempromosikan persyaratan konsumen yang terbaik dan setiap persyaratan konsumen yang akan menolong dalam penjualan produk. ƒ Bobot Absolut Bobot absolut dihitung dengan mengalikan kepentingan bagi konsumen, faktor skala kenaikan dan poin penjualan : Bobot Absolut = Kepentingan bagi KonsumenFaktor Skala KenaikanPoin penjualan Bobot absolut kemudian dijumlahkan dan sebuah persentase serta ranking untuk setiap persyaratan konsumen dapat ditentukan. Bobot kemudian digunakan sebagai pedoman dalam fase perencanaan dari pengembangan produk. 7. Mengembangkan Prioritas Persyaratan Teknik Prioritas persyaratan teknik membuat blok baris berhubungan untuk setiap persyaratan teknik dalam matriks HOQ di bawah penilaian kompetitif teknik. Prioritas persyaratan teknik ini mencakup derajat kesulitan teknik, nilai sasaran serta bobot absolut dan relatif. Tim QFD mengidentifikasi persyaratan teknik yang paling dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan konsumen dan membutuhkan perbaikan. ƒ Derajat Kesulitan Banyak penggunaan matriks HOQ menambahkan derajat kesulitan untuk mengimplementasikan setiap persyaratan teknik yang ditunjukkan dalam baris pertama dari prioritas persyaratan teknik. Derajat kesulitan ditentukan dengan memberikan nilai untuk setiap persyaratan teknik dari 1 paling tidak sulit sampai dengan 4 sangat sulit. ƒ Nilai Sasaran Sebuah nilai sasaran untuk setiap persyaratan teknik dimasukkan di bawah derajat kesulitan teknis. Hal ini merupakan sebuah ukuran objektif yang mendefinisikan nilai yang harus diperoleh untuk mencapai persyaratan teknis. Seberapa banyak nilai diambil untuk memenuhi atau melebihi harapan konsumen 40 dijawab dengan mengevaluasi semua informasi yang dimasukkan ke dalam matriks HOQ dan memilih nilai sasaran. Nilai sasaran untuk setiap persyaratan teknik ditentukan menggunakan skala 2 terburuk sampai dengan 4 terbaik. ƒ Bobot Absolut Dua baris terakhir dari prioritas persyaratan teknik adalah bobot absolut dan bobot relatif. Sebuah metode yang populer dan mudah untuk menentukan bobot adalah dengan menunjukkan nilai bernomor kepada simbol dalam simbol matriks hubungan. Bobot absolut untuk persyaratan teknik ke-j kemudian diberikan dengan : a j = di mana : a j = Vektor baris dari bobot absolut untuk persyaratan teknik j = 1,…,m R ij = Bobot yang ditunjukkan oleh matriks hubungan i = 1,…,n, j = 1,…,m C ij = Vektor kolom dari kepentingan bagi konsumen untuk persyaratan konsumen i = 1,…,n m = Nomor persyaratan teknik n = Nomor persyaratan konsumen ƒ Bobot Relatif Bobot relatif untuk persyaratan teknik ke-j diberikan dengan mengganti derajat kepentingan untuk persyaratan konsumen dengan bobot absolut untuk persyaratan konsumen, yaitu : b j = di mana : bj = Vektor baris dari bobot relatif untuk persyaratan teknik j = 1,…,m R ij = Bobot yang ditunjukkan oleh matriks hubungan i = 1,…,n, j = 1,…,m d i = Vektor kolom dari bobot absolut untuk persyaratan konsumen i = 1,…,n Rating absolut dan relatif yang lebih tinggi mengidentifikasi area di mana usaha teknik butuh untuk dikonsentrasikan. Perbedaan utama antara kedua bobot ini adalah bobot relatif juga mencakup informasi faktor skala kenaikan dan poin penjualan. Bobot ini menunjukkan dampak dari karakteristik teknis pada persyaratan konsumen. Sejalan dengan derajat kesulitan teknis, keputusan dapat 41 dibuat dengan memperhatikan di mana mengalokasikan sumberdaya untuk perbaikan kualitas. Adapun proses penyusunan matriks HOQ Matriks Perencanaan Produk dapat dilihat pada Gambar 4. Penerapan metode QFD pada produk pertanian memiliki kendala-kendala antara lain produk yang diinginkan oleh konsumen sesuai dengan hasil matriks HOQnya tidak bisa langsung dihasilkan karena memerlukan waktu yang lama dalam proses pembuatannya, berbeda halnya dengan produk non pertanian. Matriks HOQ dasar dapat dilihat pada Gambar 5. 42 Gambar 4. Proses matriks HOQ Matriks Perencanaan Produk Penyusunan atribut persyaratan konsumen Hasil wawancara dengan ahli padi Penentuan hubungan antar persyaratan teknik Hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida Penyusunan persyaratan pelanggan Hasil wawancara dengan petani Penyusunan persyaratan teknik Hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida Penilaian kompetitif konsumen Hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida Penilaian kompetitif teknik Hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida Penyusunan prioritas persyaratan konsumen : 1. Penilaian tingkat kepentingan konsumen 2. Nilai sasaran konsumen 3. Penilaian Faktor skala kenaikan 4. Penilaian poin penjualan 5. Bobot absolut persyaratan konsumen - Poin 1, 3, 4 merupakan hasil wawancara dengan petani - Poin 2 merupakan hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida - Poin 5 dikalkulasikan menggunakan microsoft excel 2007 Penyusunan prioritas persyaratan teknik : 1. Derajat kesulitan 2. Nilai sasaran teknik 3. Bobot absolut persyaratan teknik 4. Bobot relatif persyaratan teknik - Poin 1 2 merupakan hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida - Poin 3 4 dikalkulasikan menggunakan microsoft excel 2007 Penentuan hubungan persyaratan konsumen dan persyaratan teknik Hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida 43 Gambar 5. Matriks HOQ Matriks Perencanaan Produk 44

4.4.3 Analisis Sensitivitas

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

1 9 174

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32