Bobot Absolut Persyaratan Konsumen

106 tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 persen, tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali gebot, jumlah anakan produktif 20 batang, tanaman tahan rebah, daun berwarna hijau tua, jumlah gabah 120 butir per malai, daya berkecambah tinggi 80 persen, gabah berbentuk ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, beras bening, tekstur nasi pulen, tahan terhadap 3 OPT utama, dan tahan terhadap penyakit blas.

6.7.5 Bobot Absolut Persyaratan Konsumen

Bobot absolut diperoleh dari perkalian antara kepentingan bagi konsumen, faktor skala kenaikan, dan poin penjualan. Kemudian semua bobot absolut dijumlahkan lalu dihitung persentasenya untuk masing-masing persyaratan konsumen. Setelah menjumlahkan semua bobot absolut dan persentase masing- masing persyaratan konsumen, prioritas yang harus ada atau atribut-atribut yang diharapkan konsumen dapat ditentukan. Penentuan bobot absolut persyaratan konsumen berguna sebagai petunjuk dalam fase perencanaan dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil perhitungan bobot absolut Tabel 64 diketahui prioritas persyaratan konsumen padi VUH. Urutan persyaratan konsumen dimulai dari persyaratan konsumen yang memiliki bobot absolut terbesar samapai dengan persyaratan konsumen yang memiliki bobot absolut terkecil. Urutan prioritas persyaratan konsumen yang harus dipenuhi oleh pemulia padi dalam pengembangan padi VUH yaitu : 1. Produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB dan terhadap virus tungro. 2. Gabah memiliki bentuk yang ramping dan tekstur nasi yang pulen. 3. Jumlah anakan poduktif 20 batang, tanaman tahan rebah, daya berkecambah benih tinggi 80 persen, memiliki ketahanan terhadap hama wereng coklat dan penyakit blas. 4. Memiliki umur tanaman yang berkisar antara 90-120 HST, daun tanaman berwarna hijau tua, dan beras bening. 107 5. Memiliki karakteristik batang yang besar dan kuat dan memiliki tingkat kepatahan beras yang rendah 30 persen. 6. Memiliki tingkat kerontokan gabah yang rendah pada saat panen dan pengangkutan 1-5 persen dan memiliki tingkat kerontokan gabah yang tinggi pada saat penggebotan 2-4 kali penggebotan. 7. Memiliki ukuran benih dan aroma nasi yang sedang. Tabel 64. Bobot Absolut Persyaratan Konsumen Persyaratan Konsumen Padi VUH Bobot Absolut Persentase persen Prioritas Produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar 12 7,46 1 Umur tanaman 90 – 120 HST 6 3,73 4 Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 persen 4 2,49 6 Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali gebot 4 2,49 6 Jumlah anakan produktif 20 batang 8 4,98 3 Tahan rebah 8 4,98 3 Batang besar dan kuat 4,8 2,99 5 Warna daun hijau tua 6 3,73 4 Jumlah gabah 120 butir gabah per malai 12 7,46 1 Benih berukuran sedang 3,6 2,24 6 Daya berkecambah tinggi 80 persen 8 4,98 3 Gabah berbentuk ramping 9 5,60 2 Tingkat rendemen gabah menjadi beras 50 – 55 persen 12 7,46 1 Patahan beras rendah 30 persen 4,8 2,99 5 Beras bening 6 3,73 4 Tekstur nasi pulen 9 5,60 2 Aroma nasi sedang 3,6 2,24 6 Tahan terhadap hama wereng coklat 8 4,98 3 Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri 12 7,46 1 Tahan terhadap virus tungro 12 7,46 1 Tahan terhadap penyakit blas 8 4,98 3 Total 160,8 100 108

6.8 Pengembangan Prioritas Persyaratan Teknik

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

1 9 174

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32