34
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang terdiri dari 5 orang dari kelompok tani Tunas Inti, 5 orang dari kelompok tani Harapan Maju,
10 orang dari kelompok tani Manunggal Jaya, dan 10 orang dari kelompok tani Silih Asuh. Penentuan responden dilakukan dengan cara purposive. Hal ini
dikarenakan sulitnya ditentukan sampling frame yang pasti untuk jumlah petani padi hibrida di Kecamatan Cigombong. Jumlah populasi petani padi hibrida di
Kecamatan Cigombong yang dapat diidentifikasi adalah 43 orang yang terdiri dari 5 orang dari kelompok tani Tunas Inti, 8 orang dari kelompok tani Harapan
Maju, 15 orang dari kelompok tani Manunggal Jaya, dan 15 orang dari kelompok tani Silih Asuh. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Pemda Kabupaten
Bogor, ada tiga kelompok tani yang mendapatkan bantuan benih padi hibrida Intani 2 Tahun Anggaran 2010 di Kecamatan Cigombong yaitu kelompok tani
Tunas Inti, kelompok tani Manunggal Jaya, dan kelompok tani Silih Asuh. Kelompok tani Manunggal Jaya dan kelompok tani Silih Asuh mendapatkan
program bantuan benih padi hibrida SL-PTT dengan jumlah 150 kg per kelompok yang ditanam oleh 15 orang dalam setiap kelompok, sedangkan kelompok tani
Tunas Inti mendapatkan bantuan benih padi hibrida Non SL-PTT dengan jumlah benih bantuan sebanyak 450 kg. Namun dalam pelaksanaannya ternyata anggota
kelompok tani Tunas Inti yang bersedia untuk menanam benih bantuan padi hibrida hanya 5 orang dengan jumlah benih ± 50 kg dan sisa anggota lainnya
tidak bersedia menanam padi hibrida dengan alasan takut akan mengalami kerugian karena menurut mereka padi hibrida seringkali gagal, sehingga sebagian
benih bantuan diberikan kepada anggota kelompok tani Harapan Maju sebanyak ±100 kg, sisanya diberikan kepada petani-petani lain yang sulit untuk
diidentifikasi karena berdomisili di kecamatan lain, dan sisa benih lainnya ada yang digiling oleh petani untuk dijadikan pakan ternak.
VUB Ciherang dipilih sebagai varietas pembanding karena merupakan varietas yang paling banyak ditanam di Indonesia. Departemen Pertanian 2009
menyatakan bahwa hasil survei pada tahun 2008 menunjukkan luas areal tanam padi VUB Ciherang meningkat menjadi 48,3 persen dari 41,5 persen pada tahun
2007. Padi varietas unggul baru lainnya yang mendominasi areal pertanaman padi
35 adalah IR64 9 persen, Cigeulis 5,9 persen, Cibogo 3 persen, dan Ciliwung
5,2 persen. Selain itu, menurut Widyastuti dan Satoto 2009 preferensi petani di Indonesia umumnya masih tertuju pada karakter yang dimiliki oleh padi Ciherang
, sehingga padi hibrida yang memiliki potensi untuk cepat diadopsi oleh petani adalah padi hibrida yang memiliki karakter yang sama dengan padi Ciherang.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data