117
Tabel 69. Arah Pengembangan Persyaratan Teknik
Persyaratan Teknik Arah
Pengembangan
Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis
Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun
Jumlah gabah isi per malai Persentase gabah isi per malai
Tinggi tanaman Posisi daun bendera terhadap malai
Umur tanaman O
Warna daun O
Tingkat senescence Besar batang
Panjang malai Leher malai
Ketahanan Terhadap OPT Utama
Ketahanan terhadap hama wereng coklat Ketahanan terhadap virus tungro
Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB
Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras
Bobot 1000 butir gabah O
Rasio panjang dan lebar gabah O
Rendemen beras pecah kulit Rendemen beras giling
Kadar air gabah O
Persentase beras kepala Sifat Mutu Fisikokimia
Gabah dan Beras Kadar amilosa
O Indeks glikemik
Derajat putih O
Keterawangan O Gel konsistensi
O Sifat Organoleptik Beras
Aroma O Tektur nasi kepulenan O
Kilap O
Keterangan : = ditingkatkan, = diturunkan, O = dipertahankan
6.10 Analisis Sensitivitas Harga Benih VUH
Analisis sensitivitas harga merupakan alat analisis yang digunakan untuk mendapatkan rentang harga yang relevan bagi konsumen. Hasil akhir dari analisis
ini adalah lima tingkat harga yang disajikan dalam bentuk grafik. Kelima tingkat harga tersebut diantaranya adalah tingkat harga tertinggi bagi produk atau
Marginal Expensive Price Point MEP, tingkat harga terendah bagi produk atau
Marginal Cheap Price Point MCP, tingkat harga optimum atau Optimum
Pricing Point OPP, tingkat harga minimum bagi produk atau Indeferen Pricing
118 Point
IPP, dan rentang harga yang wajar bagi produk atau Range of Acceptable Price
RAP. Tingkat harga tertinggi MEP menunjukkan harga sangat mahal untuk
sebuah produk. Konsumen tidak lagi membeli produk pada tingkat harga ini. Tingkat harga terendah MCP menunjukkan tingkat harga sangat murah untuk
sebuah produk, pada tingkat harga ini konsumen meragukan kualitas produk. Tingkat harga optimum OPP menunjukkan harga yang dinilai konsumen sebagai
harga optimum untuk suatu produk. Tingkat harga minimum IPP menunjukkan harga yang dinilai konsumen murah untuk suatu produk. Rentang harga RAP
menunjukkan rentang harga minimum IPP dan harga optimum OPP untuk suatu produk. RAP menggambarkan harga yang wajar tidak terlalu mahal tidak
terlalu murah yang dapat diterima konsumen sebagai rentang harga jual untuk suatu produk. Kelima tingkat harga ini dapat dihasilkan setelah konsumen
memilih harga tertentu untuk tiap-tiap kategori harga yang ditanyakan dalam kuesioner analisis sensitivitas harga yang terdiri dari harga sangat murah, harga
murah, harga mahal, dan harga sangat mahal. Hasil survei terhadap 30 konsumen benih padi VUH memaparkan
penilaian konsumen terhadap setiap kategori harga benih padi VUH mulai dari tingkat harga sangat murah hingga harga sangat mahal. Adapun sebaran penilaian
konsumen terhadap setiap kategori harga benih padi VUH dapat dilihat pada Tabel 70.
119
Tabel 70. Penilaian Konsumen Terhadap Harga Jual Benih Padi VUH
No Hargakg
RP Sangat Murah
Murah Mahal
Sangat Mahal Jumlah
Orang persen
Jumlah Orang
persen Jumlah
Orang persen
Jumlah Orang
persen
1 5.000
5 16,67 0
0,00 0 0,00 0
0,00 2
10.000 9
30,00 2 6,67 0
0,00 0 0,00
3 15.000
9 30,00 3
10,00 0 0,00 0
0,00 4
20.000 2
6,67 3 10,00 1
3,33 0 0,00
5 25.000
3 10,00 10
33,33 1 3,33 0
0,00 6
30.000 0,00 3
10,00 3 10,00 0
0,00 7
35.000 0,00 2
6,67 8 26,67 3
10,00 8
40.000 0,00 4
13,33 6 20,00 5
16,67 9
45.000 2
6,67 0 0,00 2
6,67 2 6,67
10 50.000
0,00 3 10,00 5
16,67 12 40,00
11 55.000
0,00 0 0,00 2
6,67 4 13,33
12 60.000
0,00 0 0,00 2
6,67 2 6,67
13 65.000
0,00 0 0,00 0
0,00 2 6,67
Total 30 100 30 100 30 100 30 100
Sebanyak 5 responden 16,67 persen memilih harga Rp 5.000,- sebagai harga yang sangat murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sembilan responden
30 persen memilih harga Rp 10.000,-, sembilan responden 30 persen memilih harga Rp 15.000,-, dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 20.000.-, tiga
responden 10,00 persen memilih harga Rp 25.000,-, dan dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 45.000,- sebagai harga yang sangat murah untuk setiap
1 kg benih padi VUH. Sebanyak 10 responden 33,3 persen memilih harga Rp 25.000,- sebagai
harga yang murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sisa konsumen lainnya yaitu dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 10.000,- tiga responden
10,00 persen memilih harga Rp 15.000,-, tiga responden 10,00 persen memilih harga Rp 20.000,-, tiga responden 10,00 persen memilih harga Rp 30.000,- dua
responden 6,67 persen memilih harga Rp 35.000,-, empat responden 13,33 persen memilih harga Rp 40.000,-, dan tiga responden 10,00 persen memilih
harga Rp 50.000 sebagai harga yang murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH.
120 Sebanyak 8 responden 26,67 persen memilih harga Rp 35.000,- sebagai
harga yang mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sisa konsumen lainnya yaitu satu responden 3,3 persen memilih harga Rp 20.000,- satu responden 3,3
persen memilih harga Rp 25.000,-, tiga responden 10 persen memilih harga Rp. 30.000,-, enam responden 20 persen memilih harga Rp 40.000,-, dua responden
6,67 persen memilih harga Rp 45.000,-, lima responden 16,67 persen memilih harga Rp 50.000,-, dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 55.000,-, dan
dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 60.000,- sebagai harga yang mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH.
Sebanyak 12
responden 40 persen memilih harga Rp 50.000,- sebagai
harga yang sangat mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sisa konsumen lainnya yaitu tiga responden 10 persen memilih harga Rp 35.000,-, lima
responden 16,67 persen memilih harga Rp 40.000,-, dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 45.000,-, empat responden 13,33 persen memilih harga Rp.
55.000,-, dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 60.000,-, dan dua responden 6,67 persen memilih harga Rp 65.000,- sebagai harga yang sangat
mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Selanjutnya dalam analisis sensitivitas harga akan dapat diketahui tingkat
harga minimum IPP, tingkat harga optimum OPP, tingkat harga terendah MCP, dan tingkat harga tertinggi MEP bagi benih padi VUH. Grafik analisis
sensitivitas harga benih padi VUH dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik Sensitivitas Harga Benih Padi VUH
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00 35.00
40.00 45.00
Sangat Murah Murah
Mahal Sangat Mahal
MCP IPP
OPP MEP
121 Berdasarkan
Gambar 7 diketahui nilai Indifferent Pricing Point IPP atau tingkat harga minimum untuk benih padi VUH dihasilkan saat jumlah konsumen
menyatakan pada tingkat harga tertentu harga benih padi VUH murah sama dengan jumlah konsumen yang menyatakan pada tingkat harga tertentu harga
benih padi VUH mahal. IPP dalam grafik terbentuk dari perpotongan garis yang menunjukkan tingkat kategori harga murah dan tingkat kategori harga mahal
berada yaitu pada tingkat Rp 30.000,- per kg. Perpotongan garis ini menunjukkan tingkat harga murah atau harga jual minimum bagi benih padi VUH berdasarkan
penilaian konsumen. Optimum Pricing Point
OPP menunjukkan jumlah seimbang antara konsumen yang menganggap harga benih padi VUH sangat murah dan konsumen
yang menganggap harga benih padi VUH sangat mahal. OPP dalam grafik terbentuk dari perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga sangat
murah dan garis yang menunjukkan tingkat harga sangat mahal. Berdasarkan garis perpotongan tersebut didapatkan bahwa tingkat harga optimum benih padi VUH
berada pada tingkat harga Rp 35.000,- per kg. Marginal Cheap Price Point
MCP didapatkan dari hasil perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga pada kategori sangat murah dan
murah. Marginal Expensive Price Point MEP didapatkan dari hasil perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga pada kategori sangat mahal dan
mahal. Hasil perpotongan garis tersebut didapatkan tingkat harga tertinggi MEP bagi benih padi VUH Rp 42.500,- per kg dan tingkat harga terendah MCP Rp
20.000,- per kg. Tingkat harga Rp 20.000,- per kg yaitu tingkat harga terendah bagi benih
padi VUH yang menunjukkan harga sangat murah sehingga konsumen akan meragukan kualitasnya. Konsumen merasa harga benih padi VUH sangat mahal
jika harga jual benih padi VUH mencapai tingkat harga tertinggi yaitu Rp. 42.500,- per kg. Harga jual benih padi VUH berada dalam rentang harga yang
dapat diterima RAP yaitu antara harga minimum Rp 30.000,- per kg dan harga optimum Rp 35.000,- per kg. Konsumen akan membeli benih padi VUH pada
rentang harga tersebut tanpa meragukan kualitasnya dan tidak menganggap harga benih mahal. Harga benih padi VUH saat ini yaitu Rp 50.000,- per kg merupakan
122 harga yang sangat mahal bagi petani. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemulia padi VUH, diketahui HPP benih padi VUH yaitu Rp 25.000,- per kg sehingga dapat disimpulkan bahwa RAP Rp 30.000,- – 35.000,- per kg merupakan
harga yang relevan baik bagi petani maupun bagi pemuliaprodusen. Hasil analisis sensitivitas harga jual benih padi VUH dapat dilihat pada Tabel 71.
Tabel 71. Hasil analisis sensitivitas harga jual benih padi VUH Analis Sensitivitas Harga
Tingkat Harga Rp per kg
Tingkat harga terendah MCP 20.000
Tingkat harga minimum IPP 30.000
Tingkat harga optimum OPP 35.000
Tingkat harga tertinggi MEP 42.500
Rentang harga yang dapat diterima petani RAP 30.000 – 35.000
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Persyaratan konsumen atau ideotipe padi Varietas Unggul Hibrida VUH
yang diinginkan keberadaannya oleh konsumen yaitu produktivitas tinggi 7- 10 ton per hektar, umur tanaman 90 – 120 HST, tingkat kerontokan gabah
pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 persen, tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali penggebotan,
jumlah anakan produktif 20 anakan, tanaman tahan rebah, batang besar dan kuat, daun berwarna hijau, jumlah gabah 120 butir per malai, benih
berukuran sedang, daya berkecambah tinggi 80 persen, gabah berbentuk ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, tingkat
kepatahan beras rendah 30 persen, beras bening, tekstur nasi pulen, aroma nasi sedang, memiliki ketahanan terhadap hama wereng coklat, memiliki
ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, memiliki ketahanan terhadap virus tungro, dan memiliki ketahanan terhadap penyakit blas.
2. Pengembangan padi hibrida melalui penerapan QFD berdasarkan bobot
absolut persyaratan konsumen, diketahui bahwa persyaratan konsumen utama yang perlu difokuskan oleh pemulia yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per
hektar, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB dan
terhadap virus tungro. Berdasarkan perhitungan bobot absolut persyaratan teknik dan bobot relatif persyaratan teknik dihasilkan urutan prioritas
persyaratan teknik yang memiliki bobot tiga tertinggi pertama yang sama yaitu 1 tingkat senescence, 2 umur tanaman, 3 jumlah gabah isi per malai dan
persentase gabah isi per malai. Persyaratan teknik tersebut merupakan langkah teknis utama yang sebaiknya dilakukan oleh pemulia untuk memenuhi
harapan utama konsumen yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, tingkat rendemen gabah menjadi
beras 50-55 persen, serta memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB dan terhadap virus tungro.
3. Berdasarkan hasil analisis senstivitas harga diketahui rentang harga benih padi
VUH yang dapat diterima konsumen RAP yaitu antara harga minimum IPP