Latar Belakang Sejarah Struktur Organisasi Visi dan Misi Visi

60 semakin tinggi pendapatan maka modal petani untuk membeli tambahan input semakin besar. Sebaran responden menurut pendapatan petani dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Responden Menurut Pendapatan Petani Padi Hibrida di Kecamatan Cigombong Tahun 2010 Pendapatan Rpbulan Jumlah orang Persen 500.000 0 - 500.000 – 1.500.000 27 90,00 1.500.000 – 2.500.000 2 6,67 2.500.000 – 3.500.000 0 3,33 3.500.000 1 - Total 30 100,00

5.5 Profil Balai Besar Tanaman Padi

5.5.1 Latar Belakang Sejarah

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi berada di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, sekitar 26 km sebelah timur Cikampek. Saat didirikan tahun 1972, institusi ini bernama Lembaga Pusat Penelitian Pertanian LP3 Cabang Sukamandi yang untuk sementara waktu berkantor di kompleks Perumahan Dinas Perum Sang Hyang Seri, Sukamandi. Pada tanggal 10 Agustus 1980, setelah seluruh fasilitas perkantoran, laboraturium, rumah kaca dan kebun percobaan selesai dibangun, institusi ini diresmikan oleh Presiden Suharto sebagai Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi Balittan Sukamandi. Kemudian pada tahun 1994, Balittan Sukamandi berubah tugas dan fungsi menjadi institusi penelitian yang khusus menangani komoditas padi dengan nama Balai Penelitian Tanaman Padi Balitpa dengan status Eselon IIIa. Melalui SK Menteri Pertanian No. 12 PermentanOT.14032006 tanggal 1 Maret 2006 organisasi dan tata kerja Balitpa berubah dari Eselon IIIa menjadi Eselon IIb dengan nama Balai Besar Penelitian Tanaman Padi BB Padi yang mengemban tugas melaksanakan penelitian tanaman padi. Sejak saat itu, lembaga ini memiliki wewenang dan posisi yang lebih kuat dalam berinteraksi dengan lembaga- lembaga lain. 61

5.5.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan SK Menteri Pertanian no. 12PermentanOT.14032006 tanggal 1 Maret 2006, secara struktural BB Padi dipimpin oleh seorang pejabat selon II-B Kepala Balai Besar dan dibantu oleh tiga orang pejabat eselon III-B, yaitu Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Program dan Evaluasi dan Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian. Masing-masing Kepala Bagian dan Kepala Bidang dibantu oleh dua orang pejabat eselon IV. Di samping pejabat struktural tersebut, Kepala BB Padi dibantu oleh ketua-ketua kelompok peneliti dan kepala-kepala kebun percobaan. Gambar 6. Bagan Struktur Organisasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

5.5.3 Visi dan Misi Visi

BB Padi sebagai sumber iptek tanaman padi terdepan, profesional, mandiri dan mampu menghasilkan teknologi padi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misi 1. Menghasilkan lmu pengetahuan dan teknologi iptek tinggi, strategis, dan unggul, tanaman padi untuk pembangunan nasional sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna. 2. Meningkatkan kemandirian dalam menghasilkan iptek tanaman padi. Kepala Balai Besar Kabid Program dan evaluasi Kasie Program Kasie Evaluasi Kabag Tata usaha Kasubag Kepegawaian dan Rumah Tangga Kelompok Kasubag Keuangan dan Perlengkapan Kabid Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian Kasie Pendayagunaan Hasil dan Penelitian Kasie Kerjasama 62 3. Meningkatkan profesionalisme dalam penyediaan informasi iptek tanaman padi.

5.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

1 9 174

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32