Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Persyaratan konsumen atau ideotipe padi Varietas Unggul Hibrida VUH yang diinginkan keberadaannya oleh konsumen yaitu produktivitas tinggi 7- 10 ton per hektar, umur tanaman 90 – 120 HST, tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 persen, tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali penggebotan, jumlah anakan produktif 20 anakan, tanaman tahan rebah, batang besar dan kuat, daun berwarna hijau, jumlah gabah 120 butir per malai, benih berukuran sedang, daya berkecambah tinggi 80 persen, gabah berbentuk ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, tingkat kepatahan beras rendah 30 persen, beras bening, tekstur nasi pulen, aroma nasi sedang, memiliki ketahanan terhadap hama wereng coklat, memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, memiliki ketahanan terhadap virus tungro, dan memiliki ketahanan terhadap penyakit blas. 2. Pengembangan padi hibrida melalui penerapan QFD berdasarkan bobot absolut persyaratan konsumen, diketahui bahwa persyaratan konsumen utama yang perlu difokuskan oleh pemulia yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB dan terhadap virus tungro. Berdasarkan perhitungan bobot absolut persyaratan teknik dan bobot relatif persyaratan teknik dihasilkan urutan prioritas persyaratan teknik yang memiliki bobot tiga tertinggi pertama yang sama yaitu 1 tingkat senescence, 2 umur tanaman, 3 jumlah gabah isi per malai dan persentase gabah isi per malai. Persyaratan teknik tersebut merupakan langkah teknis utama yang sebaiknya dilakukan oleh pemulia untuk memenuhi harapan utama konsumen yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, serta memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB dan terhadap virus tungro. 3. Berdasarkan hasil analisis senstivitas harga diketahui rentang harga benih padi VUH yang dapat diterima konsumen RAP yaitu antara harga minimum IPP 124 Rp 30.000,- per kg dan harga optimum OPP Rp 35.000,- per kg. Harga benih padi varietas unggul hibrida saat ini yaitu Rp 50.000,- per kg merupakan harga yang sangat mahal bagi petani.

7.2 Saran

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

1 9 174

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32