Saran KESIMPULAN DAN SARAN

124 Rp 30.000,- per kg dan harga optimum OPP Rp 35.000,- per kg. Harga benih padi varietas unggul hibrida saat ini yaitu Rp 50.000,- per kg merupakan harga yang sangat mahal bagi petani.

7.2 Saran

1. Berdasarkan matriks HOQ, padi varietas unggul hibrida belum sepenuhnya dapat memenuhi keinginan konsumen. Oleh karena itu, pemulia perlu menghasilkan padi varietas unggul hibrida yang dapat memenuhi keinginan konsumen dengan memperhatikan matriks HOQ perencanaan padi varietas unggul hibrida yang dihasilkan dalam penelitian ini. 2. Pemulia perlu memfokuskan persyaratan konsumen yang utama dalam pengembangan padi varietas unggul hibrida yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, jumlah gabah 120 butir gabah per malai, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB dan terhadap virus tungro. 3. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas harga disarankan harga benih padi Varietas Unggul Hibrida tidak melebihi batas rentang harga tertinggi MEP yaitu Rp 42.500,- per kg karena pada batas tersebut konsumen menganggap bahwa harga benih padi hibrida sangat mahal. Penentuan harga benih padi hibrida sebaiknya berada pada rentang harga yang dapat diterima oleh konsumen RAP yaitu Rp 30.000,- per kg – 35.000,- per kg. 4. Pemerintah perlu melakukan atau meningkatkan kebijakan teknis yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik budidaya yang benar dan sesuai anjuran di tingkat petani. 5. Penerapan metode QFD dalam pengembangan padi varietas unggul hibrida dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menyusun ketiga matriks HOQ selanjutnya yaitu matriks pengembangan bagian, matriks perencanaan proses, dan matriks perencanaan produksi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2009. Produksi Tanaman Padi. http:www.bps.go.idtnmn_pgn.php?eng=0 [27 Maret 2011]. Badan Pusat Statistik. 2011. Impor Beras. http:www.bps.go.idexim-frame.php [27 Maret 2011]. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2007a. Sosialisasi Padi Hibrida Mendukung Peningkatan Produksi Padi Nasional. Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2007b. Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Hibrida. Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi . 2003. Evaluasi Mutu Beras Berbagai Varietas Padi di Indonesia. Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi . 2009. Inovasi Teknologi Padi, Mengantispasi Perubahan Iklim Global, Mendukung Ketahanan Pangan. Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Besterfield, Dale H. et al. 1999. Total Quality Management. Second Edition. New Jersey Prentice Hall. Basuki, Thohir. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani Padi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Petani untuk Menanam Padi Hibrida [Skripsi]. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Chanifah. 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Atribut Benih Padi Hibrida [Skripsi]. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Departemen Pertanian. 2009. Meraih Kembali Swasembada Beras. Jakarta : Departemen Pertanian Departemen Pertanian. 2008. Petunjuk Teknis Budidaya Padi Hibrida. Gorontalo : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gaspersz, Vincent. 2008. Total Quality Management untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Goetsch, David L dan Davis, Stanley B. 2000. Quality Management : Introduction to Total Quality Management for Production Processing and Services. Third Edition. New Jersey Prentice Hall. 126 Hamrah. 2007. Pengembangan Varietas Melon Cucumis melo L. Melalui Metode Quality Function Deployment QFD [Skripsi]. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jakarta : index. Kecamatan Cigombong. 2011. Monografi Kecamatan Cigombong. Bogor : Kecamatan Cigombong Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta : PT Grasindo. Manalu, Darius. 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi Hibrida [Skripsi]. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Nasution, M. N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management. Jakarta : Ghalia Indonesia. Oakland, John S. 1993. Total Quality Management :The Route to Improving Performance. Second Edition. Butterworth-Heinemann. Oxford. Rahmatika, Ihsaniati N. 2008. Penerapan Quality Funtion Deployment QFD untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen produk biskuit di PT Arnott’s Indonesia [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Risenasari, Hepi. 2009. Penerapan Metode Quality Function Deployment QFD dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Restoran Pringjajar Kabupaten Pemalang Jawa Tengah [Skripsi]. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Render, Barry dan Heizer, Jay. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi Edisi Peratama. Jakarta : Salemba Empat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 1991. Padi Buku 3. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Suprihatno, B et al. Deskripsi Varietas Padi. 2010. Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Satoto dan Suprihatno. 2008. Pengembangan Padi Hibrida di Indonesia. Di dalam Iptek Tanaman Pangan Volume 3 Nomor 1 April 2008. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 127 Sumarno, et al. 2008. Pemahaman dan Kesiapan Petani Mengadopsi Padi Hibrida. Di dalam Iptek Tanaman Pangan Volume 3 Nomor 2 Oktober 2008. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Suwarno. 2004. Pemuliaan dan Pengembangan Padi Hibrida. Makalah dipresentasikan di Seminar Nasional Padi Hibrida 2004. Himpunan Mahasiswa Agronomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Sujiprihartini, S., Trikoesoemaningtyas, Budiarti, T., Hadi, S. 2004. Persepsi Petani Terhadap padi Hibrida. Makalah dipresentasikan di Seminar Nasional Padi Hibrida 2004. Himpunan Mahasiswa Agronomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Solihin, M. 2009. Analisis Kepuasan dan Sensitivitas Harga Makanan Tradisional Gepuk Karuhun Khas Bogor di Resto Karuhun Kasus : PT Anofood Prima Nusantara Bogor [skripsi]. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Sinaga, F. 2006. Analisis Sensitivitas Harga dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Konsumen Terhadap Harga Ayam Panggang dan Steak di Restoran “MP” Bogor [Skripsi]. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Simamora. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Widyastuti dan Satoto. 2009. Evaluasi Heterosis Sejumlah Padi Hibrida Turunan Galur Mandul Jantan Asal Cina. Di dalam Inovasi Teknologi Padi untuk Mempertahankan Swasembada dan Mendorong Ekspor Beras. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi 2009. Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. LAMPIRAN 128 Lampiran 1. Jumlah Penduduk dan Proyeksi Kenaikan Kebutuhan Beras Tahun 2005 – 2030 di Indonesia Tahun Jumlah Penduduk juta jiwa Kenaikan Penduduk persen Kebutuhan Beras juta ton Kenaikan Kebutuhan Beras persen Kebutuhan GKG juta ton Kenaikan Kebutuhan GKG persen 2005 218,87 - 30,46 - 47,08 - 2006 222,19 1,30 30,92 1,51 47,57 1,04 2010 233,48 1,30 32,49 5,08 49,98 5,07 2015 245,57 1,18 34,45 6,03 52,99 6,02 2020 261,01 1,06 36,32 5,43 55,88 5,45 2025 273,22 0,92 38,02 4,68 58,49 4,67 2026 275,73 0,92 38,37 0,92 59,03 0,92 2027 278,27 0,92 38,72 0,91 59,57 0,91 2028 280,83 0,92 39,06 0,93 60,12 0,92 2029 283,83 0,92 39,44 0,92 60,67 0,91 2030 286,02 0,92 39,80 0,91 61,23 0,92 Sumber: Deptan 2007, Diolah 129 Lampiran 2 . Perkiraan Luas Areal Potensial untuk Pengembangan Padi Hibrida di Beberapa Kabupaten di Jawa Barat Kabupaten Luas Areal Potensial Ha Musim Hujan Musim Kemarau Jawa Barat Bogor 88.120,1 87.895,2 Sukabumi 129.111,1 127.959,9 Cianjur 117.402,5 117.349,2 Bandung 101,814,3 101.075,3 Garut 117.510,9 117.431,3 Ciamis 108.120,9 107.324,7 Kuningan - 59.742,2 Purwakarta 29.841,7 24.605,2 Jumlah 690.924,2 748.382,9 Jawa Tengah Purbolinggo 32.453 32.223,9 Banjarnegara 26.590 26.477,3 Wonosobo 29.963 29.956 Magelang 59.436 59.398,2 Boyolali 44.490 42.904,4 Klaten 58.463,1 - Sukoharjo 44.725 - Karang anyar 41.510 41.423,6 Sragen 82.859 81.149,9 Temanggung 24.939 24.939 Jumlah 445.428,1 338.472,3 Jawa Timur Ponorogo 54.955,1 54.879 Malang 63.117 63.072 Jember 127.257,5 127.302,7 Bondowoso 51.201,1 51.210,4 Magetan 38.221 38.024,9 Ngawi 87.733,5 87.483,5 Bojonegoro 94.472,5 94.615,8 Jumlah 516.957,7 515.588,3 Total 1.653.310 1.603.443,5 Sumber : Badan Litbang Pertanian, 2007 Dikurangi luas rata-rata kekeringan MK dan kebanjiran MH 10 tahun terakhir 130 Lampiran 3. Daftar Varietas Padi Hibrida yang Telah Dilepas di Indonesia No Varietas Institusi Pemilik Tahun Pelepasan 1 Intani 1 PT BISI 2001 2 Intani 2 PT BISI 2001 3 Miki 1 PT KONDO 2001 4 Miki 2 PT KONDO 2001 5 Miki 3 PT KONDO 2001 6 Maro BB Padi Lis PT Dupon 2002 7 Rokan BB Padi 2002 8 Longping Pusaka 1 PT Bangun Pusaka 2002 9 Longping Pusaka 2 PT Bangun Pusaka 2002 10 Hibrindo R1 PT Bayer Crop Sciience 2003 11 Hibrindo R2 PT Bayer Crop Sciience 2003 12 Batang Kampar PT Karya Niaga Beras Mandiri 2003 13 Batang Samo PT Karya Niaga Beras Mandiri 2003 14 Hipa 3 BB Padi 2004 15 Hipa 4 BB Padi 2004 16 Manis 4 PT KONDO 2004 17 Manis 5 PT KONDO 2004 18 Segara Anak PT Makmur Sejahtera Nusa Tenggara 2005 19 Brang Biji PT Makmur Sejahtera Nusa Tenggara 2006 20 Adirasa 1 PT Triusaha Saritani 2005 21 Adirasa 64 PT Triusaha Saritani 2005 22 PP1 PT Dupont 2005 23 PP2 PT Dupont 2006 24 Mapan – P. 02 PT Primasid Andalan Utama 2006 25 Mapan – P. 05 PT Primasid Andalan Utama 2006 26 Beras Super PT Sumber Alam Sutera 2006 27 Bernas Prima PT Sumber Alam Sutera 2006 28 SL – 8 – SHS SL Agritech 2006 29 SL – 11 – SHS SL Agritech 2006 30 Hipa 5 Ceva BB Padi 2007 31 Hipa 6 Jete BB Padi 2007 32 Hipa 7 BB Padi 2009 33 Hipa 8 BB Padi Lis PT Dupon 2009 34 Hipa 9 BB Padi Lis Metahelix 2009 35 Hipa 10 BB Padi Lis Petrokimia 2009 36 Hipa 11 BB Padi Lis Petrokimia 2009 37 Hipa 12 SBU BB Padi Lis PT SBU 2011 38 Hipa 13 BB Padi Lis PT SBU 2011 39 Hipa 14 SBU BB Padi Lis PT SBU 2011 40 Hipa Jatim 1 BB Padi Lis Pemerintah Jatim 2011 41 Hipa Jatim 2 BB Padi Lis Pemerintah Jatim 2011 42 Hipa Jatim 3 BB Padi Lis Pemerintah Jatim 2011 Sumber : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 2007 Hasil wawancara dengan pemulia padi hibrida Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 2011 √√ √√ √√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √√ √√ √√ XX √ √ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √ √ √ √ √ √ √ √√ X X √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ X X √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √ √ √ Persyaratan Teknik How Persyaratan Konsumen What O O O O O O O O O O O O Sifat Fisik tanaman Karakter Agronomis Tanaman Derajat Ketahanan OPT Sifat Mutu Fisik Gabah dan Beras Sifat Mutu Fisikokimia Gabah Sifat Organoleptik Ju m la h a n ak an pr od ukt if r u m pun Ju m lah g aba h isi m ala i P erse n ta se g aba h isi m al ai T in ggi t anama n P o si si daun b en d er a ter h ada p m al ai Um u r Ta nama n W ar na d aun T in gkat s enes cence Bes ar Bat ang Pa nj ang ma lai L eh er Ma la i Ke ta ha n t er h ad ap wer eng co k lat Ke ta ha na n t er ha da p vi ru s t un g ro Ke ta ha na n t er h ad ap pe nyaki t HD B B ob o t 10 00 but ir g ab ah Ras io Pa nj ang l eb ar ga bah Re ndem en ber as pec ah k uli t Re ndem en ber as gil ing K ad ar ai r g ab ah P erse n ta se b era s k epa la K ila p Ka dar Ami lo sa In d eks gl ik emi k D era ja t Pu tih Ke te ra wan g an G el k o n siste n si Ar oma Te k stu r n as i k ep u len an Produktivitas Produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar 2 3 4 4 2,00 1,5 12 1 Umur tanaman 90-120 HST 3 3 4 3 1,00 1,5 6 4 Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan rendah 1-5 persen 3 3 4 2 0,67 1,5 4 6 Tingkat kerontokan gabah saat penggebotan mudah 2-4 kali gebot 3 3 4 2 0,67 1,5 4 6 Jumlah anakan produktif 20 batang 3 3 4 4 1,33 1,5 8 3 Tahan rebah 3 3 4 4 1,33 1,5 8 3 Batang besar dan kuat 3 3 3 4 1,33 1,2 4,8 5 Daun berwarna hijau tua 2 3 4 2 1,00 1,5 6 4 Jumlah gabah 120 bulir gabahmalai 2 3 4 4 2,00 1,5 12 1 Keunggulan benih Benih berukuran sedang 3 3 3 3 1,00 1,2 3,6 6 Daya berkecambah tinggi 80 persen 3 3 4 4 1,33 1,5 8 3 Keunggulan gabah Gabah berbentuk ramping 2 3 4 3 1,50 1,5 9 2 Tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen 2 3 4 4 2,00 1,5 12 1 Patahan beras rendah 30 persen 3 3 3 4 1,33 1,2 4,8 5 Beras bening 3 3 4 3 1,00 1,5 6 4 Tekstur nasi pulen 2 3 4 3 1,50 1,5 9 2 Aroma nasi sedang 3 3 3 3 1,00 1,2 3,6 6 Ketahanan Terhadap OPT Tahan terhadap hama wereng coklat 3 3 4 4 1,33 1,5 8 3 Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri 2 3 4 4 2,00 1,5 12 1 Tahan terhadap virus tungro 2 2 4 4 2,00 1,5 12 1 Tahan terhadap penyakit blas 3 3 4 4 1,33 1,5 8 3 Penilaian Kompetitif Teknik Padi Varietas Unggul Hibrida 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 P adi VUH Pa d i VUB C ihe ra ng Ke pe n ti nga n k ons ume n Ni la i S as ar an k ons ume n Fakt o r s kal a ke nai ka n Poi n pe nj ual an Bo bot a bs ol ut Pr ior it as pers yar at an k ons ume n Padi Varietas Unggul Baru Ciherang 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 Derajat kesulitan 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 Nilai sasaran teknik 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 Bobot absolut 132 171 171 48 48 308 68 338 79 84 12 84 60 96 75 67 67 75 151 75 4 36 4 4 40 36 27 40 Prioritas bobot absolut 5 3 3 13 13 2 10 1 8 7 17 7 12 6 9 11 11 9 4 9 18 15 18 18 14 15 16 14 Bobot relatif 276 415 415 108 90 570 124 668 159 240 32 180 168 240 149 125 163 187 299 187 9 81 9 9 63 81 32 90 Penilaian Kompetitif konsumen Prioritas bobot relatif 5 3 3 15 16 2 14 1 11 6 20 8 9 6 12 13 10 7 4 7 21 17 21 21 18 17 19 16 Hubungan antara Persyaratan Pelanggan dengan Persyaratan Teknik : = Kuat 9 = Sedang 3 = Lemah 1 = Tidak ada hubungan 0 Hubungan antara Persyaratan Teknik : √√ = Positif kuat +9 √ = Positif lemah +3 X = Negatif lemah -3 XX = Negatif kuat -9 = Tidak ada hubungan 0 √√ Arah Pengembangan Persyaratan Teknik : = Persyaratan teknik ingin ditingkatkan = Persyaratan teknik ingin diturunkan O = Persyaratan teknik ingin dipertahankan Lampiran 4. Mat riks HOQ 131 132 Lampiran 5. Kuesioner Gambaran Usahatani dan Persyaratan Konsumen Kuesioner Penelitian ” Penerapan Metode Quality Function Deployment QFD dan Analisis Sensitivitas Harga pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida” Studi Kasus : Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Jawa Barat No. Kuesioner : Responden yang Terhormat, Saya, Harfiana adalah mahasiswa Agribisnis Institut Pertanian Bogor IPB yang sedang melakukan penelitian mengenai “Penerapan Metode Quality Function Deployment QFD dan Analisis Sensitivitas Harga pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida Studi Kasus : Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Jawa Barat”. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang akan saya kerjakan. Demi tercapainya hasil yang diinginkan, mohon kesediaan Anda untuk ikut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih. Tanggal Survei : Beri tanda √ pada jawaban yang Anda pilih Screening 1. Apakah Anda pernah menanam sedang menanam padi hibrida ? [ ] Ya, kapan …………………………… [ ] Tidak Jika tidak, maka tidak perlu mengisi kuesioner ini. Terimakasih __________________________________________________________________ Identitas Responden 1. a. Nama : …………………………………………………………… b. Umur : ……………….Tahun c. Alamat :……………………………………………………………... ……………………………………………………………………………….. d. Nomor Telepon : ……………………………………. 2. Pendidikan terakhir [ ] Tidak Bersekolah [ ] SDsederajat [ ] SMPsederajat [ ] SMAsederajat [ ] Lainnya, sebutkan …………………........ 3. Pendapatan per bulan : [ ] Rp 500.000,00 = Rp………………………………. [ ] Rp 500.000,00 ≤ x ≤ Rp 1.500.000,00 = Rp………………………………. [ ] Rp 1.500.000,00 x ≤ Rp 2.500.000,00 = Rp………………………………. [ ] Rp 2.500.000,00 x ≤ Rp 3.500.000,00 = Rp………………………………. [ ] Rp 3.500.000,00 x ≤ Rp 4.500.000,00= Rp………………………………. [ ] Rp 4.500.000,00 = Rp…………………………………………………. 133 4. Apakah usahatani padi ini merupakan : [ ] Pendapatan utama, dengan pendapatan sampingan sebagai…………….. [ ] Pendapatan sampingan, dengan pendapatan utama sebagai……………. 5. Status Lahan [ ] Milik sendiri, dengan luas lahan …………… m 2 [ ] Sewa, dengan luas lahan ……………………m 2 6. Berapa kali Anda budidaya padi dalam satu tahun ? [ ] 1 kali [ ] 2 kali [ ] 3 kali 7. Pola tanam padi apa yang Anda gunakan ? [ ] Padi, padi, padi [ ] Padi, padi, tanaman lain sebutkan, …….……………… [ ] Padi, tanaman lain, tanaman lain sebutkan,………………., ………………… Gambaran Usahatani Padi Hibrida 1. Berapa kali musim tanam Anda menanam padi hibrida ? [ ] 1 kali ………………………. [ ] 2 kali ………………… [ ] 3 kali ………………………. [ ] Lainnya, sebutkan……………… Alasan, ………………………………………………………………………….. 2. Apakah pada musim tanam sebelumnya Anda menanam salah satu benih padi sebagai berikut pilih salah satu ? [ ] Hibrida varietas …………… [ ] VUB Varietas Ciherang [ ] Varietas IR – 64 [ ] Lainnya, sebutkan ………..……… 3. Benih padi apa yang Anda tanam saat ini ? [ ] Hibrida, varietas………… [ ] Ciherang [ ] Varietas IR - 64 [ ] Lainnya,sebutkan…..……………… Pemilihan Varietas dan Benih 1. Varietas padi hibrida yang pernah Anda tanam : [ ] Bernas Super [ ] Rokan [ ] Intani 1 [ ] Maro [ ] Intani 2 [ ] Lainnya, sebutkan …..………………… 2. Asal bibit diperoleh : [ ] Bantuan dari pemerintah [ ] Lainnya, sebutkan……………….………… [ ] Membeli dari produsen bibit 3. Lama persemaian bibit : …………………… hari 4. Tempat persemaian : [ ] Nampan pipiti [ ] Lahan di dalam petak sawah [ ] Lahan di luar petak sawah [ ] Lainnya, sebutkan………………..……… 5. Berapa jumlah benih yang Anda butuhkan = ………………………… kgha Pengolahan Lahan 1. Alat pembajakan yang digunakan : …………………………………….. 2. Lama pembajakan : …………………………………………………….. Penanaman 1. Umur bibit :………………… hari 2. Jumlah bibit :…………………. per lubang tanam 3. Cara tanam: [ ] Legowo [ ] Tegel [ ] Lainnya, sebutkan …………………… 3. Jarak tanam : ….. X ….. cm Perawatan Tanaman 1. Penyiangan Waktu penyiangan berapa kali dan saat tanaman berumur berapa hari : ………………………………………………………………………………………… 134 Deskripsi penyiangan : ………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………….. 2. Pemupukan Jenis Pupuk I II III Kg per ha Kg per ha Kg per ha Organik : Anorganik : a. Bagaimana Anda mendapatkan pupuk tersebut? [ ] Bantuan dari pemerintah [ ] Membeli dari produsen pupuk [ ] Lainnya, sebutkan………………………………………. b. Waktu Pemupukan : a. Pemupukan I : saat umur tanaman ………hari b. Pemupukan II : saat umur tanaman ………hari c. Pemupukan III : saat umur tanaman ………hari Pengendalian Hama dan Penyakit 1. Jenis Hama dan Penyakit : ………………………………………………………………………………….. 2. Pengendalian Hama dan Penyakit : [ ] Secara teknik budidaya [ ] Secara biologis predator alami [ ] Secara kimia pestisida kimia [ ] Secara fisik perangkap Sebutkan,………….………… Pestisida Jenis Pestisida I II III Kg, lt per ha Kg, lt per ha Kg, lt per ha Padat : Cair : a. Bagaimana Anda mendapatkan pestisida tersebut? [ ] Bantuan dari pemerintah [ ] Membeli dari produsen pestisida [ ] Lainnya, sebutkan………………………………………. b. Waktu pemberian pestisida : a. Pestisida I : saat umur tanaman ………hari 135 b. Pestisida II : saat umur tanaman ………hari c. Pestisida III : saat umur tanaman ………hari Panen 1. Umur panen :…………………. hari 2. Produktivitas : ………………… Ton ha 3. Alat yang digunakan : [ ] Sabit [ ] Ani ani [ ] Tresher [ ] Lainnya, sebutkan……………………… 4. Cara Penjualan yang dominan dilakukan : No Cara penjualan Alasan 1. Ijon 2. Tebasan 3. Jual sekaligus setelah panen 4. Setelah panen, bertahap 5. 5. Rata-rata harga Gabah GKG Rp……………………. kw GKG Pasca panen Tingkat rendemen gabah menjadi beras : ……………………. Tenaga Kerja Tenaga Kerja Jumlah orang Jam kerja TKDK Laki-laki Perempuan TKLK Laki-laki Perempuan Proses Produksi : 136 Penyusunan Persyaratan Konsumen Petunjuk : Berilah tanda √ pada pilihan di bawah ini A. Kualitas Produk 1. Berapa tingkat produktivitas padi hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Tinggi 7-10 ton per ha [ ] Sedang 5-7 ton per ha [ ] Rendah 5 ton per ha [ ] Lainnya, sebutkan…………………… 2. Berapa lama umur padi hibrida yang Anda inginkan ? [ ] 90 hari =……………. hari, semai = …………………. hari [ ] 90 – 120 hari = ……….. hari, semai = …………………. hari [ ] 120 hari = ………….. hari, semai = …………………. hari [ ] Lainnya, sebutkan …………………….. 3. Bagaimana ketahanan tanaman terhadap hama wereng coklat yang Anda inginkan? [ ] Tahan terhadap hama wereng cokelat [ ] Rentan terhadap hama wereng cokelat [ ] Tidak tahan terhadap hama wereng cokelat 4. Bagaimana ketahanan tanaman terhadap penyakit hawar daun bakteri yang Anda inginkan? [ ] Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri [ ] Rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri [ ] Tidak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri 5. Bagaimana ketahanan tanaman terhadap penyakit blast yang Anda inginkan? [ ] Tahan terhadap penyakit blast [ ] Rentan terhadap penyakit blast [ ] Tidak tahan terhadap penyakit blast 6. Bagaimana ketahanan tanaman terhadap virus tungro ? [ ] Tahan terhadap virus tungro [ ] Rentan terhadap virus tungro [ ] Tidak tahan terhadap virus tungro 7. Berapa tingkat daya berkecambah padi hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Tinggi ≥ 80 = …………… [ ] Rendah ≤ 80 =…………… 8. Berapa tingkat kerontokan kehilangan gabah padi hibrida yang Anda inginkan pada saat panen dan pengangkutan? [ ] Tinggi 51 - 100 [ ] Sedang 6 - 25 [ ] Rendah 1 - 5 9. Berapa tingkat kerontokan gabah padi hibrida yang Anda inginkan pada saat proses penggebotan perontokan gabah dari tangkainya? [ ] Mudah = …………. kali penggebotan [ ] Sedang = …………. kali penggebotan [ ] Sulit = ……………. kali penggebotan 10. Berapa tingkat rendemen gabah menjadi beras yang Anda inginkan ? [ ] Tinggi 60 – 65 = ……………. [ ] Sedang 55 – 60 = …………… [ ] Rendah 50 – 55 = …………… 11. Berapa jumlah anakan produktif yang Anda inginkan? [ ] Tinggi ≥ 20 batang produktif = ……………… batang produktif [ ] Sedang 15 ≤ x 20 batang produktif =…………… batang produktif [ ] Rendah 15 batang produktif = ……………… batang produktif 12. Bagaimana tingkat kerebahan tanaman padi yang Anda inginkan ? [ ] Tahan [ ] Cukup tahan [ ] Tidak tahan 13. Bagaimana karakteristik batang tanaman yang Anda inginkan ? [ ] Besar dan kuat [ ] Besar dan lemah [ ] Kecil dan kuat [ ] Kecil dan lemah 137 14. Berapa jumlah gabah per malai yang Anda inginkan ? [ ] Tinggi 120 bulir gabah = ………………. bulir gabah [ ] Sedang 80 ≤ x ≤120 bulir gabah = …………. bulir gabah [ ] Rendah 80 bulir gabah = …………… bulir gabah 15. Bagaimana ukuran benih padi hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Besar [ ] Sedang [ ] Kecil 16. Bagaimana bentuk gabah hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Bulat [ ] Ramping 17. Bagaimana tingkat kepatahan butir beras hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Rendah ≤ 30 = …….. [ ] Sedang 30 x 50 = …….. [ ] Tinggi ≥ 50 = ………… [ ] Lainnya, …………………. 18. Bagaimana kebeningan beras hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Bening putih, tanpa atau sedikit pengapuran [ ] Putih berkapur [ ] Putih dan memiliki bercak 19. Bagaimana tekstur nasi hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Pulen [ ] Pera [ ] Lekat tekstur nasi ketan 20. Bagaimana aroma nasi hibrida yang Anda inginkan ? [ ] Wangi [ ] Tidak wangi

B. Harga

1. Bagaimana menurut Anda harga benih padi hibrida saat ini? [ ] Mahal [ ] Sesuai dengan produksi dan kualitas [ ] Murah 2. Bagaimana harga benih yang Anda inginkan ? [ ] Harga menjadi tidak berarti bila melihat kualitas yang diberikan kualitas harga [ ] Harga sesuai dengan kualitas yang diberikan kualitas = harga [ ] Harga tidak sesuai dibandingkan dengan kualitas yang diberikan kualitas harga 138 Lampiran 6. Kuesioner untuk Mengetahui Penilaian Kompetitif Konsumen Terhadap Padi Varietas Unggul Hibrida Keterangan Angka : 1 = Sangat Tidak Baik 2 = Tidak Baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik Persyaratan Konsumen Jawaban Nilai Sasaran Hibrida Inbrida Produktivitas Umur tanaman Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan Tingkat kerontokan gabah saat penggebotan Jumlah anakan produktif Tingkat kerebahan tanaman Karakteristik batang tanaman Jumlah gabah per malai Ukuran benih Daya berkecambah Bentuk gabah Tingkat rendemen gabah menjadi beras Patahan beras Kebeningan beras Tekstur nasi kepulenan Aroma nasi Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blas 139 Lampiran 7. Kuesioner untuk Mengetahui Tingkat Kepentingan Persyaratan Konsumen Menurut Anda seberapa penting setiap atribut padi hibrida menjadi pertimbangan Anda untuk menanamnya ? • SP Sangat Penting jika atribut tersebut harus ada paling dibutuhkan oleh Anda, jika tidak ada maka Anda akan pindah ke padi varietas unggul lain 4 • P Penting jika atribut ini sangat dibutuhkan namun bila tidak ada masih dapat ditolerir 3 • TP Tidak Penting jika konsumen tidak membutuhkan atribut, bila tidak ada, hal tersebut tidak mempengaruhi perilaku konsumen 2 • STP Sangat Tidak Penting jika konsumen sangat tidak membutuhkan atribut ini, tidak pernah memperhatikan tidak memperhatikan keberadaan atribut 1 Persyaratan Konsumen Tingkat Kepentingan SP P TP STP Produktivitas Umur tanaman Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan Tingkat kerontokan gabah saat penggebotan Jumlah anakan produktif Tingkat kerebahan tanaman Karakteristik batang tanaman Jumlah gabah per malai Ukuran benih Daya berkecambah Bentuk gabah Tingkat rendemen gabah menjadi beras Patahan beras Kebeningan beras Tekstur nasi kepulenan Aroma nasi Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blas 140 Lampiran 8. Kuesioner untuk Mengetahui Penilaian Poin Penjualan Persyaratan Konsumen Terhadap Padi Varietas Unggul Hibrida Mohon Untuk Mengisi Data dengan Benar Beri penilaian berupa angka pada tabel berikut Keterangan Angka : 1,0 = Tidak menolong dalam penjualan produk 1,2 = Cukup menolong dalam penjualan produk 1,5 = Menolong dalam penjualan produk Persyaratan Konsumen Varietas Unggul Hibrida Produktivitas Umur tanaman Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan Tingkat kerontokan gabah saat penggebotan Jumlah anakan produktif Tingkat kerebahan tanaman Karakteristik batang tanaman Jumlah gabah per malai Ukuran benih Daya berkecambah Bentuk gabah Tingkat rendemen gabah menjadi beras Patahan beras Kebeningan beras Tekstur nasi kepulenan Aroma nasi Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blas 141 Lampiran 9. Kuesioner Persyaratan Teknik Persyaratan Teknik Satuan pengukuran Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Persyaratan Teknik How Persyaratan Pelanggan What Sifat Fisik Tanaman Derajat Ketahanan Terhadap OPT Sifat Mutu Fisik Gabah dan Beras Sifat Mutu Fisiokimia Gabah Sifat Organoleptik Ju ml ah anaka n pr odu kt if ru mpun Ju m lah g ab ah isi m alai Persen tase g ab ah isi m alai Ti nggi t anama n P o si si daun bendera t erhada p mal ai U m ur Tanama n W arna daun Ti ngkat s enes cence Be sa r Ba ta n g P anj ang mal ai Leher Malai K et ahan t erhada p w eren g cokl at K et ahanan t erha d ap vi rus t u n g ro K et ahanan t erha d ap penya ki t H D B B obot 100 0 b u ti r gaba h R as io P anj ang l ebar ga bah Ren d emen b eras p ecah k u lit Ren d em en b eras g ilin g K adar ai r gabah P ers ent as e beras kepal a Kilap Kad ar Amilo sa Indeks gl ik emi k Derajat Pu tih Keterawan g an G el kons is te ns i Aro m a Teks tu r nas i kep ul enan Produktivitas Produktivitas tinggi 7-10 tonha Umur tanaman 90-120 HST Tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan rendah 1-5 Tingkat kerontokan gabah saat penggebotan mudah 2-4 kali gebot Jumlah anakan produktif 20 anakan Tahan rebah Batang besar dan kuat Daun berwarna hijau tua Jumlah gabah 120 bulir gabahmalai Keunggulan benih Benih berukuran sedang Daya berkecambah tinggi 80 Memiliki sertifikat benih Keunggulan gabah Gabah berbentuk ramping Tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 Patahan beras rendah 30 Beras bening Tekstur nasi pulen Aroma nasi sedang Ketahanan terhadap OPT Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blast : Menunjukkan sebuah hubungan lemah dengan nilai 1 : Menunjukkan tidak ada hubungan dengan nilai 0 : Menunjukkan sebuah hubungan kuat dengan nilai 9 : Menunjukkan sebuah hubungan medium dengan nilai 3 Lampiran 10. Matriks Hubungan Persyaratan K ons umen dengan Persyaratan Teknik 142 XX 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 √ √ : Menunjukka hubungan positif kuat, bernilai +9 √ : Menunjukkan hubungan positif lemah, bernilai +3 X : Menunjukkan hubungan negatif lemah, bernilai -3 : Menunjukkan hubungan negatif kuat, bernilai -9 : Menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai 0 Lampiran11. Matriks Hubungan Antara Persyaratan Teknik 143 Keterangan : 1 : Jumlah anakan produktif per rumpun 2 : Jumlah gabah total per malai 3 : Persentase gabah isi per malai 4 : Tinggi tanaman 5 : Posisi daun bendera terhadap malai 6 : Umur tanaman 7 : Warna daun 8 : Tingkat senescence 9 : Besar batang 10 : Panjang malai 11 : Leher malai 12 : Ketahanan terhadap hama wereng coklat 13 :Ketahanan terhadap virus tungro 14 : Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB 15 : Bobot 1000 butir gabah 16 :Rasio panjang dan lebar gabah 17 : Rendemen beras pecah kulit 18 : Rendemen beras giling 19 : Kadar air gabah 20 : Persentase beras kepala 21 : Kilap 22 : Kadar amilosa 23 : Indeks glikemik 24 : Derajat putih 25 : Keterawangan 26 : Gel konsistensi 27 : Aroma 28 : Tekstur nasi kepulenan 144 Lampiran 12. Kuesioner Derajat Kesulitan Persyaratan Teknik Keterangan : 1 = Sangat Mudah 2 = Mudah 3 = Sulit 4 = Sangat Sulit Persyaratan Teknik Derajat Kesulitan Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun Jumlah gabah isi per malai Persentase gabah isi per malai Tinggi tanaman Posisi daun bendera terhadap malai Umur tanaman Warna daun Tingkat senescence Besar batang Panjang malai Leher malai Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat Ketahanan terhadap virus tungro Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB Sifat Mutu Fisik Gabah dan Beras Bobot 1000 butir gabah Rasio panjang dan lebar gabah Rendemen beras pecah kulit Rendemen beras giling Kadar air gabah Persentase beras kepala Kilap Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa Indeks glikemik Derajat putih Keterawangan Gel konsistensi Sifat Organoleptik Beras Aroma Tektur nasi kepulenan 145 Lampiran 13. Kuesioner Peniliain Kompetitif Persyaratan Teknik Keterangan : 1 = Sangat Buruk 2 = Buruk 3 = Baik 4 = Sangat Baik Persyaratan Teknik Hibrida Ciherang Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun Jumlah gabah isi per malai Persentase gabah isi per malai Tinggi tanaman Posisi daun bendera terhadap malai Umur tanaman Warna daun Tingkat senescence Besar batang Panjang malai Leher malai Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat Ketahanan terhadap virus tungro Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB Sifat Mutu Fisik Gabah dan Beras Bobot 1000 butir gabah Rasio panjang dan lebar gabah Rendemen beras pecah kulit Rendemen beras giling Kadar air gabah Persentase beras kepala Kilap Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa Indeks glikemik Derajat putih Keterawangan Gel konsistensi Sifat Organoleptik Beras Aroma Tektur nasi kepulenan 146 Lampiran 14. Kuesioner Nilai Sasaran Persyaratan Konsumen Padi Hibrida Kami Mohon Kepada BapakIbu Pemulia Padi Hibrida untuk Memberi Penilaian Berupa Angka pada Tabel berikut : 2 = Buruk Persyaratan konsumen padi hibrida memerlukan perbaikan agar memiliki mutu yang sama dengan padi ciherang 3 = Baik Persyaratan konsumen padi hibrida tidak memerlukan perbaikan atau dengan kata lain pemulia ingin mempertahankan mutu padi hibrida tersebut 4 = Sangat Baik Persyaratan konsumen padi hibrida memerlukan perbaikan agar dapat melebihi mutu padi ciherang Persyaratan Konsumen Padi Nilai Sasaran VUH Nilai VUH Nilai VUB Ciherang Produktivitas tinggi 7-10 ton per ha Umur tanaman 90 – 120 HST Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali gebot Jumlah anakan produktif 20 anakan Tahan rebah Batang besar dan kuat Daun berwarna hijau tua Jumlah gabah 120 butir gabah per malai Benih berukuran sedang Daya berkecambah tinggi 80 Gabah berbentuk ramping Tingkat rendemen gabah menjadi beras 50 – 55 Patahan beras rendah 30 Beras bening Tekstur nasi pulen Aroma nasi sedang Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blas 147 Lampiran 15. Kuesioner Nilai Sasaran Persyaratan Teknik Padi Hibrida Kami Mohon kepada BapakIbu Pemulia Padi hibrida untuk memberi penilaian berupa angka pada tabel berikut : 2 = Buruk Persyaratan teknik padi hibrida memerlukan perbaikan agar memiliki kualitas yang sama dengan padi ciherang 3 = Baik Persyaratan teknik padi hibrida sudah sesuai dengan keinginan konsumen sehingga tidak memerlukan perbaikan atau dengan kata lain pemulia ingin mempertahankan mutu padi hibrida tersebut 4 = Sangat Baik Persyaratan teknik padi hibrida memerlukan perbaikan agar dapat melebihi kualitas padi ciherang Persyaratan Teknik Nilai Padi Hibrida Nilai Padi Ciherang Nilai Sasaran Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun Jumlah gabah isi per malai Persentase gabah isi per malai Tinggi tanaman Posisi daun bendera terhadap malai Umur tanaman Warna daun Tingkat senescence Besar batang Panjang malai Leher malai Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat Ketahanan terhadap virus tungro Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB Sifat Mutu Fisik Gabah dan Beras Bobot 1000 butir gabah Rasio panjang dan lebar gabah Rendemen beras pecah kulit Rendemen beras giling Kadar air gabah Persentase beras kepala Kilap Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa Indeks glikemik Derajat putih Keterawangan Gel konsistensi Sifat Organoleptik Beras Aroma Tektur nasi kepulenan 148 Lampiran 16. Arah Pengembangan Persyaratan Teknik Keterangan : : simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan konsumen apabila lebih atau singkatnya ditingkatkan. : simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan konsumen apabila kurang atau singkatnya diturunkan. O : simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan konsumen apabila terdapat pada target jangkauan nilai tertentu. Persyaratan Teknik Arah Pengembangan Sifat Fisik Tanaman Karakter Agronomis Tanaman Jumlah anakan produktif per rumpun Jumlah gabah isi per malai Persentase gabah isi per malai Tinggi tanaman Posisi daun bendera terhadap malai Umur tanaman Warna daun Tingkat senescence Besar batang Panjang malai Leher malai Ketahanan Terhadap OPT Utama Ketahanan terhadap hama wereng coklat Ketahanan terhadap virus tungro Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri HDB Sifat Mutu Fisik Gabah dan Beras Bobot 1000 butir gabah Rasio panjang dan lebar gabah Rendemen beras pecah kulit Rendemen beras giling Kadar air gabah Persentase beras kepala Kilap Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras Kadar amilosa Indeks glikemik Derajat putih Keterawangan Gel konsistensi Sifat Organoleptik Beras Aroma Tektur nasi kepulenan 149 Lampiran 17. Analisis Sensitivitas Harga Beri Tanda X pada jawaban yang Anda pilih 1. Menurut Anda, pada tingkat harga berapa Anda merasa bahwa benih padi hibrida tergolong “ TERLALU MURAH” sehingga Anda meragukan kualitasnya : Tingkat Harga Rp per kg 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 60.000 65.000 70.000 75.000 2. Menurut Anda, pada tingkat harga berapa Anda merasa bahwa benih padi hibrida tergolong “MURAH” sehingga Anda menganggap kualitasnya baik: Tingkat Harga Rp per kg 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 60.000 65.000 70.000 75.000 3. Menurut Anda, pada tingkat harga berapa Anda merasa bahwa benih padi hibrida tergolong “MAHAL” sehingga Anda masih bersedia untuk membelinya : Tingkat Harga Rp per kg 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 60.000 65.000 70.000 75.000 4. Menurut Anda, pada tingkat harga berapa Anda merasa bahwa benih padi hibrida tergolong”SANGAT MAHAL” sehingga Anda tidak bersedia untuk membelinya: Tingkat Harga Rp per kg 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 60.000 65.000 70.000 75.000 150 Lampiran 18. Populasi Petani Padi Hibrida di Kecamatan Cigombong Tahun 2010 No Nama Kelompok Tani 1 H. Zakaria Tunas Inti 2 Jaya Tunas Inti 3 Jumena Tunas Inti 4 Wardi Tunas Inti 5 Katin Tunas Inti 6 Erik Manunggal Jaya 7 Emang Manunggal Jaya 8 Ma’rup Manunggal Jaya 9 Uen Manunggal Jaya 10 Entur Manunggal Jaya 11 Aripin Manunggal Jaya 12 Mulyadi Manunggal Jaya 13 Entong Manunggal Jaya 14 Ayub Manunggal Jaya 15 Jaka Manunggal Jaya 16 Pei Manunggal Jaya 17 Uci Manunggal Jaya 18 Ujang Manunggal Jaya 19 Upay Manunggal Jaya 20 Andri Manunggal Jaya 21 Handi Harapan Maju 22 Khoer Harapan Maju 23 Enjang Harapan Maju 24 Jaya Harapan Maju 25 Rahmat Harapan Maju 26 Hikorni Harapan Maju 27 Mad Harapan Maju 28 Maman Harapan Maju 29 Dudi Silih Asuh 30 Puri Silih Asuh 31 H. Ahmad Silih Asuh 32 Encin Silih Asuh 33 H. Taufik Silih Asuh 34 Saefudin Silih Asuh 35 Utad Silih Asuh 36 Bakri Silih Asuh 37 Murha Silih Asuh 38 Atang Silih Asuh 39 Daman Silih Asuh 40 Nana Silih Asuh 41 Toto Silih Asuh 42 H. Anda Silih Asuh 43 Culi Silih Asuh Sumber : Data primer hasil wawancara dengan para ketua kelompok tani PENER QF St RAPAN M FD DAN PEN tudi Kasu AG FAKUL IN METODE ANALIS NGEMBA UN us : Kecam GRIVINIE DEPART LTAS EK NSTITUT QUALIT SIS SENSI ANGAN P GGUL H matan Cia Jawa Ba SKRIP RAINY FI H34070 TEMEN A KONOMI T PERTA BOGO 2011 TY FUNCT ITIVITA PADI VA HIBRIDA anjur Ka arat PSI IROHMAT 055 AGRIBIS DAN MA ANIAN BO OR 1 TION DE AS HARG ARIETAS bupaten C TILLAH SNIS ANAJEM OGOR EPLOYME GA PADA Cianjur MEN ENT RINGKASAN AGRIVINIE RAINY FIROHMATILLAH. Penerapan Metode Quality Function Deployment QFD Dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida Studi Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Di bawah bimbingan RITA NURMALINA. Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu tantangan berat yang harus dihadapi oleh sektor pertanian khususnya tanaman pangan karena besarnya jumlah penduduk berkaitan langsung dengan penyediaan pangan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka jumlah permintaan pangan khususnya padi, akan semakin meningkat. Salah satu bentuk program yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras dalam rangka pemenuhan permintaan pangan adalah Program Peningkatan Produksi Beras Nasional P2BN. Agenda dan kegiatan dari program ini antara lain, berupa sosialisasi penggunaan benih padi hibrida. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah yang potensial untuk ditanami padi hibrida dalam rangka pengembangan padi hibrida di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ideotipe padi hibrida yang diinginkan petani, menerapkan metode QFD menyusun matriks HOQ dalam pengembangan varietas padi hibrida, dan menganalisis sensitivitas harga benih padi hibrida di tingkat petani di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dibatasi hanya sampai tingkat penyusunan matriks HOQ atau sampai tahap perencanaan produk. Penelitian ini dilaksanankan pada bulan April – Mei 2011 di Gabungan Kelompok Tani Sugih Rahayu Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Metode penentuan sampel dilakukan dengan cara proportional random sampling. Petani dalam penelitian ini adalah petani yang pernah menanam padi hibrida dan padi varietas inbrida ciherang. Jumlah petani sebagai responden dalam penelitian sebanyak 30 orang dan tiga orang pemulia padi hibrida Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Alat yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian adalah analisis Microsoft Office Excel 2007. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment QFD dan Analisis Sensitivitas Harga. Persyaratan konsumen yang diinginkan adalah benih padi hibrida yang memiliki karakter tingkat produktivitas tinggi 7 – 10 ton per hektar, lama umur padi hibrida yaitu 90 – 120 hari, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, tahan terhadap penyakit blast, tahan terhadap virus tungro, berdaya kecambah tinggi ≥ 80 persen, memiliki tingkat kerontokan kehilangan gabah padi hibrida saat panen dan pengangkutan pada tingkat sedang 6 – 25 persen, memiliki tingkat kerontokan gabah padi hibrida saat proses penggebotan perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3 – 4 kali, memiliki tingkat rendemen gabah menjadi beras yang tinggi 61 – 65 persen, memiliki jumlah anakan produktif yang tinggi ≥ 20 anakan produktif, tahan rebah, karakteristik batang yang besar dan kuat, warna daun hijau tua, memiliki jumlah gabah per malai yang tinggi 120 gabah per malai, ukuran iii benih besar, bentuk gabah ramping, tingkat kepatahan beras rendah ≤30 persen, beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, dan aroma nasi wangi. Pengembangan padi hibrida melalui penerapan QFD berdasarkan bobot absolut persyaratan konsumen, urutan prioritas yang harus dipenuhi yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, tingkat rendemen gabah menjadi beras 60-65 persen, tahan terhadap virus tungro, jumlah anakan produktif 20 anakan, tahan rebah, batang besar dan kuat, jumlah gabah per malai 120 butir gabah, daya berkecambah tinggi ≥80 persen, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, dan tahan terhadap penyakit blast, aroma nasi wangi, tekstur nasi pulen, patahan beras rendah ≤30 persen, bentuk gabah ramping, ukuran benih besar, beras putih berkapur, warna daun hijau tua, umur tanaman 90-120 hari, tingkat kerontokan gabah saat panen dan pengangkutan pada tingkat sedang 6-25 persen, tingkat kerontokan gabah saat penggebotan prose perontokan gabah dari tangkainya tergolong sedang 3-4 kali. Persyaratan konsumen yang perlu difokuskan adalah produktivitas tinggi 7- 10 ton per hektar yang memiliki bobot absolut tertinggi. Pengembangan padi hibrida melalui penerapan QFD berdasarkan perhitungan bobot absolut persyaratan teknik, urutan prioritas persyaratan teknik dalam pemuliaan padi hibrida yaitu tingkat senescence, umur tanaman, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, kadar air gabah, jumlah anakan produktif per rumpun, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, besar batang, panjang malai, ketahanan terhadap hama wereng coklat, rendemen beras giling, persentase beras kepala, rendemen beras pecah kulit, bobot 1000 butir gabah, ketahanan terhadap virus tungro, rasio panjang dan lebar gabah, warna daun, tinggi tanaman, posisi daun bendera terhadap malai, tekstur nasi, kadar amilosa, gel konsistensi, keterawangan, aroma, leher malai, indeks glikemik, derajat putih, dan kilap. Pengembangan padi hibrida melalui penerapan QFD berdasarkan pada perhitungan bobot relatif persyaratan teknik memiliki perbedaan urutan prioritas yaitu tingkat senescence, umur tanaman, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, jumlah anakan produktif per rumpun, kadar air gabah, panjang malai, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, rendemen beras giling, persentase beras kepala, besar batang, ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap virus tungro, rendemen beras pecah kulit, bobot 1000 butir gabah, warna daun, tinggi tanaman, posisi daun bendera terhadap malai, rasio panjang dan lebar gabah, aroma, tekstur nasi, gel konsistensi, kadar amilosa, keterawangan, leher malai, indeks glikemik, derajat putih dan kilap. Berdasarkan analisis senstivitas harga, Indifferent Pricing Point IPP atau tingkat harga minimum untuk benih padi hibrida berada pada tingkat harga Rp. 29.000 per kg. Optimum Pricing Point OPP atau tingkat harga optimum berada pada tingkat harga Rp 35.000 per kg. Marginal Cheap Price Point MCP atau tingkat harga terendah berada pada tingkat harga Rp.20.000 per kg. Marginal Expensive Price Point MEP atau tingkat harga tertinggi berada pada tingkat harga Rp.42.500 per kg. Rentang harga benih yang dapat diterima konsumen RAP yaitu antara harga minimum IPP Rp 29.000 per kg dan harga optimum OPP Rp 35.000 per kg. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

1 9 174

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32