Penyusunan Matriks Penyusunan Persyaratan Konsumen What

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Penyusunan Matriks

House Of Quality HOQ Penerapan metode QFD diawali dengan penyusunan matriks House Of Quality HOQ. Matriks ini berguna untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh konsumen menjadi apa yang dihasilkan oleh organisasiperusahaan, sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen. Langkah-langkah penyusunan matriks HOQ dalam pengembangan padi Varietas Unggul Hibrida VUH diawali dengan penyusunan persyaratan konsumen what, kemudian penyusunan persyaratan teknik how, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan konsumen dengan persyaratan teknik, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan teknik, penilaian kompetitif, mengembangkan prioritas persyaratan konsumen, dan mengembangkan prioritas persyaratan teknik.

6.2 Penyusunan Persyaratan Konsumen What

Persyaratan konsumen adalah segala yang dibutuhkan atau yang diharapkan oleh konsumen terhadap suatu produk. Persyaratan konsumen ini menyusun tembok sebelah kiri dari matriks HOQ. Tujuan dari penyusunan persyaratan konsumen ini adalah untuk mengetahui ideotipe padi VUH yang diinginkan oleh konsumen. Ideotipe padi VUH meliputi produktivitas, umur tanaman, tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan, tingkat kerontokan gabah pada saat proses penggebotan, jumlah batang produktif, kerebahan tanaman, karakteristik batang, warna daun, dan sebagainya. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 30 konsumen padi VUH petani, diketahui ideotipe padi VUH yang diinginkan konsumen persyaratan konsumen. Hasil survei dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif berupa tabel frekuensi, kriteria dari setiap karakter padi VUH yang memiliki frekuensi terbanyak merupakan ideotipe padi VUH yang diinginkan oleh konsumen. Sebanyak 28 konsumen 93,3 persen menginginkan produktivitas padi VUH mencapai 7 – 10 ton per hektar, karena menurut konsumen harga benih padi VUH yang sangat mahal harus diimbangi dengan produktivitas yang tinggi pula agar konsumen dapat menutupi penambahan biaya produksi. Sebanyak 2 konsumen yang menginginkan produktivitas padi VUH mencapai 6 – 7 ton per 64 hektar, konsumen merasa tidak yakin bahwa padi VUH dapat mencapai produktivitas tinggi karena pengalaman kegagalan yang pernah dialami konsumen pada musim tanam sebelumnya. Karakter produktivitas padi VUH yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Karakter Produktivitas Padi VUH yang Diinginkan Konsumen Karakter Produktivitas Jumlah orang Persentase persen Tinggi 7 – 10 ton per ha 28 93,3 Sedang 6 – 7 ton per ha 2 6,7 Rendah ≤ 5 ton per ha - - Total 30 100 Umur panen yang diinginkan konsumen padi VUH adalah 90 – 120 hari setelah tanam HST. Seluruh konsumen 100 persen menginginkan umur panen berkisar antara 90 - 120 HST dengan alasan bahwa pada saat umur panen tersebut butir gabah pada malai sudah menguning atau masak dan memiliki kadar air yang baik sehingga menghasilkan kualitas beras yang baik pula. Alasan lainnya yaitu umur panen berpengaruh terhadap pemupukan, semakin lama umur tanaman semakin banyak pupuk yang dibutuhkan. Karakter umur panen padi VUH yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Karakter Umur Panen Padi VUH yang Diinginkan Konsumen Karakter Umur Tanaman VUH Jumlah orang Persentase persen 90 hari - - 90 – 120 hari 30 100 120 hari - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan tingkat kerontokan gabah padi VUH pada saat panen dan pengangkutan rendah yaitu berkisar antara 1 – 5 persen. Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan yang rendah sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas gabah. Semakin banyak gabah yang rontok maka produktivitas padi pun semakin berkurang. Karakter tingkat 65 kerontokan gabah padi VUH pada saat panen dan pengangkutan yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Karakter Tingkat Kerontokan Gabah padi VUH pada Saat Panen dan Pengangkutan Karakter Kerontokan Gabah Saat Proses Penggebotan Jumlah orang Persentase Persen Tinggi 51 – 100 persen - - Sedang 6 – 25 persen - - Rendah 1 – 5 persen 30 100 Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan tingkat kerontokan gabah pada saat proses penggebotan mudah rontok yaitu 2 – 4 kali penggebotan. Proses penggebotan tersebut diinginkan konsumen karena dapat menghemat waktu dan tenaga dalam proses penggebotan. Karakter tingkat kerontokan gabah padi VUH pada saat proses penggebotan yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Karakter Tingkat Kerontokan Gabah Padi VUH pada Proses Penggebotan Karakter Kerontokan Gabah Saat Proses Penggebotan Jumlah orang Persentase Persen Mudah 2-4 kali penggebotan 30 100 Sedang 5-6 kali penggebotan - - Sulit 6 kali pengebotan - - Total 30 100 Jumlah anakan produktif yang diinginkan oleh konsumen adalah 20 batang produktif. Seluruh konsumen 100 persen menginginkan jumlah anakan produktif yang tinggi karena dapat meningkatkan produktivitas padi. Karakter jumlah anakan produktif padi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 16. 66 Tabel 16. Karakter Jumlah Anakan Produktif Padi VUH Karakter Jumlah Batang Produktfif Jumlah orang Persentase Persen Tinggi 20 batang produktif 30 100 Sedang 15 ≤ x ≤ 20 batang produktif - - Rendah 15 batang produktif - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan tanaman padi VUH tahan rebah karena tingkat kerebahan tanaman mempengaruhi produktivitas. Semakin banyak tanaman padi yang rebah maka tingkat produktivitas pun akan menurun. Alasan lainnya yaitu hampir seluruh konsumen melakukan sistem tebang habis pada saat panen dengan menggunakan sabit sehingga konsumen akan mengalami kesulitan untuk memanen padi apabila ada batang yang rebah. Karakter tingkat kerebahan padi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Karakter Tingkat Kerebahan Tanaman Padi VUH Karakter Tingkat Kerebahan Tanaman Jumlah orang Persentase Persen Tahan 30 100 Cukup Tahan - - Tidak Tahan - - Total 30 100 Karakteristik batang yang diinginkan konsumen adalah batang yang besar dan kuat. Sebanyak 19 konsumen 63 persen menginginkan karakteristik batang yang besar dan kuat, karena menurut konsumen batang yang besar dan kuat tidak akan mudah rebah sedangkan 11 konsumen lainnya 36,7 persen menginginkan batang yang kecil dan kuat. Menurut konsumen, di dalam satu rumpun atau satu lubang tanam batang yang kecil akan berjumlah lebih banyak dibanding dengan batang yang besar. Karakter batang tanaman padi VUH yang diinginkan konsumen dapat dilihat pada Tabel 18. 67 Tabel 18. Karakter Batang Tanaman Padi VUH Karakter Batang Tanaman Jumlah orang Persentase Persen Besar dan Kuat 19 63,3 Kecil dan Kuat 11 36,7 Besar dan Lemah - - Kecil dan Lemah - - Total 30 100 Warna daun padi VUH yang diinginkan konsumen adalah hijau tua. Sebanyak 24 konsumen 80 persen menginginkan daun berwarna hijau tua, karena daun yang berwarna hijau tua mengindikasikan bahwa tanaman padi sehat. Enam konsumen lainnya 20 persen menginginkan daun berwarna hijau muda, menurut konsumen daun yang berwarna hijau muda menandakan buah sudah masak dan daun yang berwarna hijau tua mengindikasikan bahwa buah sudah terlalu masak sehingga akan menurunkan kualitas beras. Karakter warna daun padi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Karakter Warna Daun Padi VUH Karakter Warna Daun Jumlah orang Persentase Persen Hijau pucat 6 20 Hijau tua 24 80 Ungu pada bagian ujungtepi - - Ungu seluruhnya - - Total 30 100 Jumlah gabah padi VUH per malai yang diinginkan oleh konsumen adalah 120 butir gabah. Hampir sebagian besar konsumen 93,3 persen menginginkan jumlah butir gabah padi VUH 120 butir gabah per malai. Jumlah butir gabah yang tinggi sangat mempengaruhi tingginya produktivitas gabah sedangkan dua konsumen laninya memilih jumlah butir gabah sedang yaitu 80 – 120 butir gabah per malai. Menurut konsumen ini jumlah tersebut sudah cukup memuaskan 68 apabila tidak terjadi kehampaan butir gabah. Karakter jumlah gabah per malai VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Karakter Jumlah Gabah Padi VUH Per Malai Karakter Jumlah GabahMalai Jumlah orang Persentase Persen Tinggi 120 butir gabah 28 93,3 Sedang 80 ≤ x ≤120 butir gabah 2 6,7 Rendah 80 butir gabah - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan benih padi VUH yang berukuran sedang. Alasan konsumen memilih benih yang berukuran sedang karena menurut petani ukuran benih yang sedang memiliki daya berkecambah yang baik. Karakter ukuran benih padi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Karakter Ukuran Benih Padi VUH Karakter Ukuran Benih Jumlah orang Persentase Persen Besar - - Sedang 30 100 Kecil - - Total 30 100 Konsumen menginginkan daya berkecambah yang tinggi yaitu 80 persen. Seluruh konsumen 100 persen menginginkan daya berkecambah yang tinggi. Menurut petani benih yang memiliki daya berkecambah tinggi merupakan benih yang memiliki tingkat pertumbuhan yang baik. Karakter daya berkecambah benih padi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 22. 69 Tabel 22. Karakter Daya Berkecambah Benih Padi VUH Karakter Daya Berkecambah Benih Jumlah orang Persentase Persen Tinggi ≥ 80 persen 30 100 Rendah ≤ 80 persen - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan bentuk gabah yang ramping. Menurut konsumen, bentuk gabah yang ramping adalah bentuk yang paling diminati oleh pasar. Karakter gabah padi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Karakter Bentuk Gabah Padi VUH Karakter Bentuk Gabah Jumlah orang Persentase Persen Bulet - - Ramping 30 100 Total 30 100 Tingkat rendemen gabah yang diinginkan oleh konsumen adalah tingkat rendemen gabah yang tergolong rendah yaitu 50 – 55 persen. Sebanyak 20 konsumen 66,67 persen menginginkan tingkat rendemen yang rendah 50-55 persen, karena tingkat rendemen gabah menjadi beras yang dihasilkan suatu daerah tergantung dari keadaan iklim, ketinggian wilayah, curah hujan, dan suhu. Rata-rata tingkat rendemen gabah menjadi beras untuk daerah penelitian ini adalah 48 – 50 persen. Lima konsumen 16,7 persen menginginkan tingkat rendemen gabah menjadi beras sedang yaitu 55-60 persen dan lima konsumen lainnya 16,7 persen menginginkan tingkat rendemen gabah menjadi beras yang tinggi yaitu 60-65 persen. Karakter tingkat rendemen gabah menjadi beras VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 24. 70 Tabel 24. Karakter Tingkat Rendemen Gabah Menjadi Beras VUH Karakter Tingkat Rendemen Gabah Jumlah orang Persentase Persen Tinggi 60 – 65 persen 5 16,7 Sedang 55 – 60 persen 5 16,7 Rendah 50 – 55 persen 20 66,7 Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan tingkat kepatahan beras yang rendah pada saat penggilingan yaitu 30 persen. Menurut konsumen tingkat kepatahan yang tinggi dapat menyebabkan harga beras menjadi rendah dan sulit untuk laku di pasaran. Karakter tingkat kepatahan beras VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Karakter Tingkat Kepatahan Beras VUH Karakter Tingkat Kepatahan Beras Jumlah orang Persentase Persen Rendah ≤ 30 persen 30 100 Sedang 30 x 50 persen - - Tinggi ≥ 50 persen - - Total 30 100 Hampir seluruh konsumen menginginkan beras yang bening. Sebanyak 28 konsumen 93,3 persen menginginkan beras yang bening. Menurut konsumen, beras yang bening adalah beras yang memiliki kualitas yang baik. Alasan lainnya yaitu beras yang bening memiliki harga jual yang lebih tinggi dan paling diminati oleh pasar. Dua konsumen lainnya 6,7 persen menginginkan beras yang putih berkapur, menurut konsumen beras yang berkapur memiliki rasa nasi yang lebih enak. Karakter kebeningan beras VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 26. 71 Tabel 26. Karakter Kebeningan Beras Karakter Kebeningan Beras Jumlah orang Persentase Persen Bening 28 93,3 Putih berkapur 2 6,7 Putih dan memiliki bercak - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan nasi yang pulen. Konsumen lebih menyukai nasi yang pulen karena rasanya lebih enak dan mudah untuk dikunyah. Karakter tingkat tekstur nasi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Karakter Tekstur Nasi VUH Kepulenan Karakter Tekstur Nasi Jumlah orang Persentase Persen Pulen 30 100 Pera - - Lengket Tekstur nasi ketan - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan nasi yang memiliki aroma sedang. Menurut konsumen aroma nasi yang sedang tidak mengganggu karena aromanya tidak menyengat. Karakter aroma nasi VUH yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Karakter Aroma Nasi VUH Karakter Aroma Nasi Jumlah orang Persentase Persen Wangi - - Sedang 30 100 Tidak wangi - - Total 30 100 72 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan padi VUH tahan terhadap hama wereng coklat. Karakter ketahanan padi VUH terhadap hama wereng coklat yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Karakter Ketahanan Padi VUH terhadap Hama Wereng Coklat Karakter Ketahanan Terhadap wereng Coklat Jumlah orang Persentase Persen Tahan 30 100 Rentan - - Tidak Tahan - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan padi VUH tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Karakter ketahanan padi VUH terhadap penyakit hawar daun bakteri yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Karakter Ketahanan Padi VUH terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Karakter Ketahanan Terhadap HDB Jumlah orang Persentase Persen Tahan 30 100 Rentan - - Tidak Tahan - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan padi VUH tahan terhadap virus tungro. Karakter ketahanan padi VUH terhadap virus tungro yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 31. 73 Tabel 31. Karakter Ketahanan Padi VUH terhadap Virus Tungro Karakter Ketahanan Terhadap Virus Tungro Jumlah orang Persentase Persen Tahan 30 100 Rentan - - Tidak Tahan - - Total 30 100 Seluruh konsumen 100 persen menginginkan padi VUH tahan terhadap penyakit blas. Karakter ketahanan padi VUH terhadap penyakit blas yang diinginkan oleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Karakter Ketahanan Padi VUH terhadap Penyakit Blas Karakter Ketahanan Terhadap Penyakit Blas Jumlah orang Persentase Persen Tahan 30 100 Rentan - - Tidak Tahan - - Total 30 100 Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada konsumen padi VUH, diketahui ideotipe padi VUH yang diinginkan oleh konsumen persyaratan konsumen yaitu produktivitas tinggi 7-10 ton per hektar, umur tanaman 90 – 120 HST, tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 persen, tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali penggebotan, jumlah anakan produktif 20 batang, tanaman tahan rebah, batang besar dan kuat, daun berwarna hijau tua, jumlah gabah 120 butir per malai, benih berukuran sedang, daya berkecambah tinggi 80 persen, gabah berbentuk ramping, tingkat rendemen gabah menjadi beras 50-55 persen, tingkat kepatahan beras rendah 30 persen, beras bening, tekstur nasi pulen, aroma nasi sedang, memiliki ketahanan terhadap hama wereng coklat, memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, memiliki ketahanan terhadap 74 virus tungro, dan memiliki ketahanan terhadap penyakit blas. Persyaratan konsumen padi VUH dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33. Persyaratan Konsumen Terhadap Padi Varietas Unggul Hibrida VUH Persyaratan Konsumen Primer Persyaratan Konsumen Sekunder Padi Hibrida Padi Inbrida VUB Ciherang Produktivitas Produktivitas tinggi 7-10 ton per ha Produktivitas 6 ton per ha Umur tanaman 90 – 120 HST Umur tanaman 116 – 125 HST Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan rendah 1 – 5 persen Tingkat kerontokan gabah pada saat panen dan pengangkutan sedang Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan tergolong mudah rontok 2-4 kali penggebotan Tingkat kerontokan gabah pada saat penggebotan sedang Jumlah anakan produktif 20 batang Jumlah anakan produktif 14 – 17 batang Tanaman tahan rebah Kerebahan sedang Batang besar dan kuat Batang besar dan kuat Daun berwarna hijau tua Daun berwarna hijau Jumlah gabah 120 butir gabah per malai Jumlah gabah 126 butir gabah per malai Keunggulan benih Benih berukuran sedang Benih berukuran sedang - besar Daya berkecambah benih tinggi 80 persen Daya berkecambah benih tinggi 80 persen Keunggulan gabah Gabah berbentuk ramping Gabah berbentuk ramping Tingkat rendemen gabah menjadi beras 50 – 55 persen Tingkat rendemen gabah menjadi beras 53 – 54 persen Tingkat kepatahan beras rendah 30 persen Tingkat kepatahan beras rendah 30 persen Beras bening Beras bening Tekstur nasi pulen Tekstur nasi pulen Aroma nasi sedang Tidak memiliki aroma Ketahanan terhadap OPT Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap hama wereng coklat Tahan terhadap hama hawar daun bakteri Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Tahan terhadap virus tungro Rentan terhadap virus tungro Tahan terhadap penyakit blas Tahan terhadap penyakit blas Sumber : Data Primer hasil wawancara dengan petani dan atribut persyaratan konsumen primer dan sekunder padi hibrida tersebut merupakan hasil wawancara dengan ahli padi di IPB Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

6.3 Penyusunan Persyaratan Teknik

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Penerapan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis sensitivitas harga pada pengembangan padi varietas unggul hibrida

1 9 174

Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Sensitivitas Harga Pada Pengembangan Padi Varietas Unggul Hibrida (Kasus : Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1 10 174

Pengembangan Kualitas Padi Varietas Unggul Hibrida dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) di Jawa Barat

0 3 32