Tindak Tutur Mengharap Data 26 Tindak Tutur Mengajak Data 27

yang dilakukan oleh Madrim dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu dengan bergegas menjatuhkan diri ke dalam kawah candradimuka sebagai tanda persetujuan atas tuturan Pandhu.

14. Tindak Tutur Mengharap Data 26

Ptrk : Muga-muga ndara Bratasena kuwi mau golek ilmu entuka payung agung. ’Semoga tuan Bratasena dalam mencari ilmu mendapatkan payung agung.’ G : O... ngono. ’O...begitu.’ Ptrk : Ya. ’Ya.’ 26 Tuturan tersebut terjadi antara Petruk P dengan Gareng MT. Tuturan yang dilakukan Petruk tersebut bermakna mengharap agar Bratasena dalam mencari ilmu mendapatkan payung agung. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TI dengan fungsi mengharap yang dilakukan oleh Petruk seperti pada tuturan ”Muga-muga ndara Bratasena kuwi mau golek ilmu entuka payung agung.” ’Semoga tuan Bratasena dalam mencari ilmu mendapatkan payung agung.’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Gareng dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu menjawab dengan tuturan ”O... ngono.” ’O...begitu.’ yang antusias terhadap tuturan P.

15. Tindak Tutur Mengajak Data 27

M : Yen sira sampun kakang, nampa lelakon iki kanthi legawa, muga-muga antuka pangapura. ’Kalau kamu sudah kakang, menerima nasib ini dengan ikhlas, semoga mendapatkan ampunan.’ Pnd : Wis ayo enggal manjing kawah Candradimuka yayi ’Sudah ayo cepat terjun ke kawah Candradimuka dinda’27 Tuturan itu terjadi antara Pandhu P dengan Madrim MT. Tuturan yang dilakukan Pandhu tersebut bermakna mengajak Madrim agar segera masuk ke dalam kawah candradimuka. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TL yang dituturkan oleh Madrim yaitu ”Yen sira sampun kakang, nampa lelakon iki kanthi legawa, muga-muga antuka pangapura.” ’Kalau kamu sudah kakang, menerima nasib ini dengan ikhlas, semoga mendapatkan ampunan.’. Tuturan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari Pandhu berupa TI seperti pada tuturan ”Wis ayo enggal manjing kawah Candradimuka yayi” ’Sudah ayo cepat terjun ke kawah Candradimuka dinda’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Madrim dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu dengan bergegas menjatuhkan diri ke dalam kawah candradimuka sebagai tanda persetujuan atas tuturan Pandhu. Data 28 K : Ayo ngger padha nyenyuwun ana ing ngarsaning Gusti muga-muga pinaringan karaharjan kadangmu Bratasena. ’Ayo nak berdoa kepada Tuhan semoga diberi keselamatan kakakmu Bratasena.’ Prmd : Mekaten kanjeng ibu? ’Begitu kanjeng ibu?’ K : Iya. ’Iya.’ 28 Tuturan itu terjadi antara Kunthi P dengan Permadi MT, dilakukan dalam situasi serius karena mencemaskan keadaan Bratasena. Tuturan yang dilakukan Kunthi tersebut bermakna mengajak Permadi agar mendoakan saudaranya. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TI dengan fungsi mengajak yang dilakukan Kunthi seperti pada tuturan ”Ayo ngger padha nyenyuwun ana ing ngarsaning Gusti muga-muga pinaringan karaharjan kadangmu Bratasena.” ’Ayo nak berdoa kepada Tuhan semoga diberi keselamatan kakakmu Bratasena.’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Permadi dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu menjawab dengan tuturan ”Mekaten kanjeng ibu?” ’Begitu kanjeng ibu?’ yang antusias terhadap tuturan Kunthi. Data 29 K : Hayo dina iki padha ndongakake marang kadangmu kareben wilujeng tanpa pambengan. ’Ayo hari ini kita sama-sama mendoakan saudaramu agar selamat tanpa halangan.’ Pntd : Inggih kula dherekaken kanjeng ibu. ’Iya saya ikuti ibu.’ 29 Tuturan itu terjadi antara Kunthi P dengan Puntadewa MT, dilakukan dalam situasi serius karena mencemaskan keadaan Bratasena. Tuturan yang dilakukan Kunthi tersebut bermakna mengajak Puntadewa agar mendoakan saudaranya. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TI dengan fungsi mengajak yang dilakukan Kunthi seperti pada tuturan ”Hayo dina iki padha ndongakake marang kadangmu kareben wilujeng tanpa pambengan.” ’Ayo hari ini kita sama-sama mendoakan saudaramu agar selamat tanpa halangan.’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Puntadewa dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu menjawab dengan tuturan ”Inggih kula dherekaken kanjeng ibu.” ’Iya saya ikuti ibu.’ yang antusias terhadap tuturan Kunthi. Data 30 A : He kadang Bayu, kadang Maenaka, Jajag Wreka, Gajah Situbanda ayo dipambengi Bratasena iki. ’He saudara Bayu, saudara Maenaka, Jajag Wreka, Gajah Situbanda ayo dihalangi Bratasena ini.’ Mnk : Ya. ’Ya.’ JW : Ayo. ’Ayo.’ GS : Ya. ’Ya.’ 30 Tindak tutur tersebut terjadi antara Anoman P dengan tiga MT yaitu Maenaka, Jajag Wreka serta Gajah Situbanda. Tuturan yang dilakukan Anoman tersebut bermakna mengajak ketiganya agar menghalangi Bratasena untuk mencari ilmu kesempurnaan yang berada di telenging samudra. Dari percakapan tersebut dapat dianalisis bahwa terjadi adanya TI dengan fungsi mengajak yang dituturkan oleh Anoman yaitu ”He kadang Bayu, kadang Maenaka, Jajag Wreka, Gajah Situbanda ayo dipambengi Bratasena iki.” ’He saudara Bayu. Saudara Maenaka, Jajag Wreka, Gajah Situbanda ayo dihalangi Bratasena ini.’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Maenaka, Jajag Wreka, dan Gajah Situbanda dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu menjawab dengan tuturan ”Ya.” ’Ya.’ sebagai tanda persetujuan atas tuturan P. Kemudian diikuti dengan tindakkan ketiganya yang bergegas mengikuti langkah Anoman untuk manghalangi Bratasena.

16. Tindak Tutur Menyela atau Interupsi Data 31