Tindak Tutur Memperingatkan Data 24 Tindak Tutur Menganjurkan Data 25

agesang” ’jalan menuju kesempurnaan serta kebahagiaan hidup’. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TI dengan fungsi memohon yang dilakukan oleh Bratasena seperti pada tuturan ”Waah dhuh Dewaruci, dewaningsun babar pisan mugi kababarna pundi ta margining kasampurnan sarta kabagyaning agesang menika” ’Waah duh Dewaruci, dewaku tolong jelaskan di mana letak jalan menuju kesempurnaan serta kebahagiaan hidup itu’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Dewaruci dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu menjawab dengan tuturan ’Iya Sena, ingsun turuti. Manjinga gua garbaning ingsun yen sira madhep mantep muga-muga Gusti angijabahi.’ ’Iya Sena, saya turuti. Masuklah ke perutku, kalau kamu mantap semoga Tuhan mengijabahi.’ yang menuruti permintaan Bratasena.

12. Tindak Tutur Memperingatkan Data 24

B : Waaaah, bingah manah kula menawi tetela mekaten dipunparengna kula mapan wonten ing ngriki selaminipun. ’Waaaah, bahagia hati saya apabila saya diizinkan berada di sini selamanya.’ DR : Aja ngger, iku durung wancine. ’Jangan nak, itu belum saatnya.’ 24 Tuturan itu terjadi antara Bratasena P dengan Dewaruci MT. Tuturan yang dilakukan Dewaruci tersebut bermakna memperingatkan Bratasena agar tidak tinggal selamanya di dalam perut Dewaruci karena itu belum saatnya. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TI yang dilakukan oleh Bratasena seperti pada tuturan ”Waaaah, bingah manah kula menawi tetela mekaten dipunparengna kula mapan wonten ing ngriki selaminipun.” ’Waaaah, bahagia hati saya apabila saya diizinkan berada di sini selamanya.’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Dewaruci dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP dengan fungsi memperingatkan yaitu menjawab dengan tuturan ”Aja ngger, iku durung wancine.” ’Jangan nak, itu belum saatnya.’ sebagai tanda tidak setuju atas tuturan Bratasena.

13. Tindak Tutur Menganjurkan Data 25

M : Sinuwun, boten nyana menawi nyabrang nglampahi ingkang nggegirisi sinuwun. ’Sinuwun, tidak menyangka kita melewati hal-hal yang mengerikan seperti ini sinuwun.’ Pnd : Wis, wis yayi Madrim, aja nggresula. Lelakon ngono adile yen mung dilakoni. ’Sudah, sudah dinda Madrim, jangan mengeluh. Nasib seperti ini adilnya kalau hanya dilakukan.’25 Tuturan itu terjadi antara Pandhu P dengan Madrim MT, dilakukan dalam situasi serius karena keduanya harus segera masuk ke dalam kawah candradimuka. Tuturan yang dilakukan Pandhu tersebut bermakna menganjurkan Madrim agar tidak lagi mengeluh. Dalam tuturan tersebut dapat ditemukan adanya TL yang dituturkan oleh Madrim yaitu ”Sinuwun, boten nyana menawi nyabrang nglampahi ingkang nggegirisi sinuwun.” ’Sinuwun, tidak menyangka kita melewati hal-hal yang mengerikan seperti ini sinuwun.’. Kemudian tuturan tersebut mendapat tanggapan dari Pandhu berupa TI yang berfungsi menganjurkan seperti pada tuturan ”Wis, wis yayi Madrim, aja nggresula. Lelakon ngono adile yen mung dilakoni.” ’Sudah, sudah dinda Madrim, jangan mengeluh. Nasib seperti ini adilnya kalau hanya dilakukan.’. Berdasarkan reaksi yang dilakukan oleh Madrim dalam hal ini sebagai MT, maka MT telah melakukan TP yaitu dengan bergegas menjatuhkan diri ke dalam kawah candradimuka sebagai tanda persetujuan atas tuturan Pandhu.

14. Tindak Tutur Mengharap Data 26