Tindak Tutur Menagih Janji

dan faktor wacana. Selain itu faktor intonasi juga melatarbelakangi terjadinya TT tersebut.

19. Tindak Tutur Menagih Janji

Menagih janji adalah meminta pertanggungjawaban seseorang tentang hal yang telah diucapkan atau dijanjikan sebelumnya. Jadi tindak tutur menagih janji adalah tindak pertuturan yang dilakukan penutur kepada mitra tutur untuk meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah diucapkan atau dijanjikan sebelumnya. Untuk memahaminya dapat diperhatikan contoh berikut. Konteks tuturan : Sengkuni menagih janji Pandhita Durna untuk mencelakakan Bratasena, karena dinilai terlalu pilih kasih kepada Pandhawa terutama Bratasena. Bentuk tuturan : S : Ora sah selak, ora sah kumbi, ketok sampeyan mban cindhe mban ciladan tresna karo Pandhawa utamane Bratasena. Panjenengan lak sampun nampi dhawuhe ingkang Sinuwun Prabu Duryudana kapurih ngloropaken Bratasena, ning napa buktine? ’Tidak usah mengelak, tidak usah sombong, kamu pilih kasih dengan Pandhawa terutama Bratasena. Anda kan sudah mendapat mandat Prabu Duryudana supaya mencelakakan Bratasena, tetapi apa buktinya?’ PD : Lho, yen pancen sampeyan niku ngerti, niku rak mpun kula loropaken. ’Lho, kalau memang kamu itu tahu, itu kan sudah saya celakakan.’ 34 Tindak tutur tersebut terjadi antara Sengkuni P dengan Pandhita Durna MT. P dan MT berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan jarak sosial, Pandhita Durna berkedudukan lebih tinggi karena usianya lebih tua dari Sengkuni. P menagih janji MT untuk mencelakakan Bratasena. Namun ternyata MT telah menepati janjinya tersebut, tetapi P tidak mengetahuinya. Klausa ”ning napa buktine” ’tetapi apa buktinya’ merupakan penanda lingual TT menagih janji. Klausa tersebut mempunyai daya untuk menagih janji, karena ada wacana pendahulu yang diucapkan oleh MT. Wacana pendahulu yang diucapkan oleh MT tentang janjinya untuk mencelakai Bratasena menjadi penentu terjadinya TT menagih janji. Seandainya MT tidak berjanji, maka tuturan tersebut akan bermakna menanyakan tentang sesuatu. Selain itu faktor tujuan pertuturan juga ikut melatarbelakangi TT tersebut.

20. Tindak Tutur Mempersilakan