Aspek-Aspek Situasi Situasi Tutur

29. Tindak Tutur Menginterogasi Tindak tutur menginterogasi adalah tindak pertuturan yang dilakukan penutur dengan tujuan agar mitra tutur mengungkapkan apa yang telah terjadi atau apa yang dirasakannya. 30. Tindak Tutur Melarang Melarang adalah mencegah orang lain untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak diinginkan. Jadi tindak tutur melarang, adalah tindak pertuturan yang disampaikan penutur, untuk mencegah mitra tutur melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh penutur.

D. Situasi Tutur

1. Aspek-Aspek Situasi

Sebuah tuturan tidak senantiasa merupakan representasi langsung elemen makna unsur-unsurnya Sperber dan Wilson, 1989 dalam I Dewa Putu Wijana 1996:10. Suatu tuturan dapat digunakan untuk menyampaikan beberapa maksud dan sebaliknya satu maksud dapat disampaikan dengan beraneka ragam tuturan. Hal ini dipengaruhi oleh konteks yang melingkupi tuturan tersebut. Sehubungan dengan bermacam-macamnya maksud yang mungkin dikomunikasikan oleh penuturan dalam sebuah tuturan, Leech mengemukakan sejumlah aspek yang senantiasa harus dipertimbangkan dalam rangka studi pragmatik. Aspek-aspek itu adalah: a. Penutur dan Lawan Tutur Konsep penutur dan lawan tutur ini juga mencakup penulis dan pembaca bila tuturan bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulisan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan penutur dan lawan tutur ini adalah usia, latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, tingkat keakraban, dan sebagainya. b. Konteks Tuturan Konteks tuturan penelitian linguistik adalah konteks dalam semua aspek fisik atau seting sosial yang relevan dari tuturan bersangkutan. Konteks yang bersifat fisik lazim disebut koteks cotext, sedangkan konteks seting sosial disebut konteks context. Di dalam pragmatik konteks itu pada hakikatnya adalah semua latar belakang pengetahuan back ground knowledge yang dipahami bersama oleh penutur dan lawan tutur. c. Tujuan Tuturan Bentuk tuturan yang bermacam-macam dapat digunakan untuk menyatakan maksud yang sama. Atau sebaliknya, berbagai macam maksud dapat diutarakan dengan tuturan yang sama. Di dalam pragmatik berbicara merupakan aktivitas yang berorientasi pada tujuan goal oriented activities. 1 Tuturan sebagai Bentuk Tindakan atau Aktivitas Pragmatik berhubungan dengan tindak verbal verbal act yang terjadi dalam situasi tertentu. Dalam hal ini pragmatik menangani bahasa dalam tingkatannya yang lebih konkret dibanding dengan tata bahasa. Tuturan sebagai entitas yang konkret, jelas penutur dan lawan tuturnya, serta waktu dan tempat pengutaraannya. 2 Tuturan sebagai Produk Tindak Verbal Tuturan yang digunakan di dalam kriteria keempat merupakan bentuk dari tindak tutur. Dengan demikian tuturan sebagai produk tindak verbal akan terlihat dalam setiap percakapan lisan maupun tertulis antara penutur dan lawan tutur Leech, 1983 dalam I Dewa Putu Wijana, 1996:10-12.

2. Peristiwa Tutur