Metode Pendugaan Model Persamaan Simultan

b. v harus bebas dari peubah eksogen yang terdapat dalam seluruh persamaan struktural x 1, x 2, … , x k Asumsi a biasanya dipenuhi oleh v, sebab v merupakan fungsi linier dari unsur galat persamaan struktural u. 3. peubah-peubah penjelas tidak bersifat multikolinier dan peubah-peubah makroekonomi dibuat agregat secara tepat. 4. Spesifikasi model diasumsikan benar, artinya peubah jelas dalam sistem telah diketahui. 5. Jumlah sampel pengamatan diasumsikan cukup besar, khususnya jumlah pengamatan harus lebih besar dari jumlah peubah predetermined dari sistem struktural. Penggunaan metode OLS pada persamaan yang pertama dalam sistem seperti persamaan 2.5.8. y 1 = Y 1 1 + x 1 1 + u 1 . Penduga 2SLS akan menghasilkan dugaan yang konsisten dengan cara menghilangkan komponen y 1 yang berkorelasi dengan u 1 dan menduga kembali persamaan regresi yang baru dengan metode OLS Intriligator 1980. Tahap pertama dari metode 2SLS adalah menggunakan metode OLS pada model regresi dimana setiap peubah endogen di ruas kanan diregresikan pada seluruh peubah predetermined dalam sistem. Hal tersebut ekuivalen dengan menduga persamaan bentuk reduksi yang bersesuaian dengan G’–1 peubah endogen pada ruas kanan, yaitu: Y 1 = x π + V 1 Dugaan parameter yang dihasilkan pada tahap pertama dengan metode OLS adalah: π = x ‘ x -1 x’Y 1 sehingga nilai dugaan Y 1 adalah: Ŷ 1 = x π = x x’ x -1 x’Y 1 …………………………………..………..2.11. dan nilai dugaan sisaan adalah V 1 = Y 1 - Ŷ 1 serta tidak berkorelasi dengan semua peubah predetermined. Pada tahap kedua metode 2SLS, dilakukan pendugaan OLS untuk model Y 1 terhadap Ŷ 1 dan x 1 sehingga didapat dugaan parameter 2SLS untuk 1 dan 1 , untuk persamaan: Y 1 = Ŷ 1 1 + x 1 Y 1 + u 1 , dimana: Ŷ 1 = Y 1 - V 1 = [ x π 1 x π 1 … x π G ], maka Y 1 = Y 1 - V 1 1 + x 1 ’Y 1 + u 1 .…………………………………...…..2.12. Dalam persamaan tahap ke dua ini Y 1 - V 1 hanya tergantung pada peubah x dan tidak melibatkan unsur galat u 1 sehingga Ŷ 1 - V 1 tidak berkorelasi dengan u 1 . Oleh karena itu, penggunaan metode OLS pada persamaan 2.5.12.memberikan dugaan 1 dan Y 1 yang konsisten. Apabila Z 1 = [ Ŷ 1 x 1 ], maka pendugaan OLS untuk persamaan pada tahap kedua menghasilkan dugaan 2SLS yang dalam bentuk matriks dinyatakan: 1 2SLS = 1 2SLS = Z 1 Z 1 -1 Z 1 ‘ Y 1 = { [ Ŷ 1 X 1 ] ‘ [ Ŷ 1 X 1 ]} -1 [ Ŷ 1 x 1 ] ‘ y 1 = Ŷ 1 ’ Ŷ 1 Ŷ 1 ’X 1 -1 Ŷ 1 ’Y 1 X 1 ’ Ŷ 1 X 1 ’X 1 X 1 ’ Y 1 …………. 2.13 Karena alasan regresi tahap pertama tidak berkorelasi dengan semua peubah predetermined, maka Ŷ 1 tidak berkorelasi baik dengan X 1 maupun Ŷ 1 , artinya: V 1 ‘ X 1 = 0 dan V 1 ’ Ŷ 1 = 0 Karena Y 1 kombinasi linier dari peubah predetermined, maka: Y 1 ‘ Y 1 = Ŷ 1 + V 1 ‘ Ŷ 1 + V 1 = Ŷ 1 ’ Ŷ 1 + V 1 ’ V 1 Sehingga Ŷ 1 ’ Ŷ 1 = Y 1 ’ Y 1 - V 1 ’ V 1 ………………………………..….2.14. dan X 1 ’ Y 1 = X 1 ’ Ŷ 1 + V 1 = X 1 ’ Ŷ 1 …………………….….….2.15. Ŷ 1 ’X 1 = Y 1 - V 1 ‘ X 1 = Y 1 ’ X 1 ……………………………2.16. Substitusi persamaan 2.14., 2.15. dan 2.16. pada persamaan 2.17. didapat: 2SLS = 1 = Y 1 ’ Y 1 – V 1 ‘ V 1 Y 1 ‘ X 1 -1 Y 1 – V 1 ‘ y 1 Ŷ 1 X 1 ’ Y 1 X 1 ‘ X 1 x 1 ‘ y 1 …….2.17. Penduga 2SLS pada persamaan 2.5.17. merupakan penduga parameter model persamaan simultan yang memberikan dugaan berbias tapi konsisten Intriligator, 1980, sebab dapat dibuktikan bahwa : E 2SLS ≠ dan plim 2SLS = . Metode 2SLS lebih sering digunakan karena: 1. Dapat diterapkan pada setiap persamaan dalam suatu sistem model tanpa memberikan pengaruh yang jelek pada persamaan lain dalam sistem. 2. Hanya memberikan satu dugaan untuk satu parameter. 3. Mudah dipahami penerapannya, serta sederhana perhitungannya. 4. Selain digunakan untuk menduga persamaan struktural yang bersifat overidentified, dapat pula diterapkan pada persamaan bersifat exactlyidentified, dengan catatan hasilnya akan sama dengan dugaan metode ILS Indirect Least Square. 5. Dapat memberikan nilai galat baku dari dugaan parameter, sebab koefisien struktural diduga secara langsung pada regresi tahap kedua. 6. Apabila koefisien determinasi R 2 pada tahap pertama sangat tinggi lebih dari 80 persen, maka nilai dugaan parameter dengan metode OLS dan metode 2SLS akan sangat dekat. III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kebutuhan kedelai akan tercukupi ketika produksi kedelai sama dengan atau melebihi kebutuhan dalam negeri. Namun dikarenakan, produksi kedelai yang tidak pernah mencukupi konsumsinya, maka dari itu diperlukan upaya peningkatan produksi kedelai, dengan cara peningkatan areal tanam dan produktivitas. Kemudian, dalam meningkatkan produksi kedelai, upaya meningkatkan gairah petani dalam berbudidaya kedelai dipengaruhi oleh tingkat harga yang dapat memberikan keuntungan yang sesuai. Kebutuhan kedelai dalam negeri yang tinggi dipenuhi 80 persen lebih dari kedelai impor. Permintaan kedelai dipengaruhi oleh tingkat harga kedelai nasional maupun internasional. Dengan demikian penelitian ini terdiri dari teori-teori yang berhubungan dengan analisis dan parameter penelitian, seperti teori produksi dan konsumsi, serta teori permodelan. Secara rinci disajikan sebagai berikut:

3.2 Teori Produksi

Hubungan fungsional antara berbagai faktor produksi termasuk pengelolaannya memerlukan koordinasi yang baik sehingga dapat menghasilkan output optimal Mubyarto 1986. Apabila keterbatasan biaya menjadi kendala, maka tindakan yang dilakukan adalah dengan meminimumkan biaya cost minimization, dan jika tidak dihadapkan pada keterbatasan biaya maka dapat dilakukan melalui pendekatan memaksimumkan keuntungan profit maximization. Teori produksi adalah produksi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi. Faktor produksi sering disebut dengan korbanan produksi untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi disebut dengan input. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dibedakan menjadi 2 kelompok Soekartawi 1990, antara lain: 1 Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat kesuburannya, produktivitas, jumlah benih, varietas, pupuk, obat-obatan, gulma, produksi barang substitusi, dan sebagainya; 2 Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga input dan harga output, tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, nilai tukar petani, upah buruh, tarif impor, resiko dan ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya kredit dan sebagainya. Produksi yaitu proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan input, faktor, sumberdaya atau jasa-jasa produksi dalam pembuatan suatu barang atau jasa output atau produk Beattie dan Taylor 1994. Pappas dan Mark 1995 mengemukakan tentang teori produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumberdaya masukan dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan keluaran. Teori produksi oleh Sudarsono 1995 dijelaskan melalui pendekatan fungsi produksi. Fungsi produksi merupakan hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi masukan atau input dan hasil produksinya produk atau output. Fungsi produksi juga menggambarkan teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan, suatu industri atau perekonomian secara keseluruhan. Selain itu, fungsi produksi menggambarkan semua metode produksi yang efisien secara teknis dalam arti menggunakan kuantitas bahan mentah yang minimal, tenaga kerja minimal dan barang-barang modal lain yang minimal. Produksi dapat disederhanakan menjadi dua perilaku yang berbeda dan dapat segera dikontrasan. Dalam jangka pendek, faktor tenaga kerja dianggap sebagai faktor produksi variabel yang penggunaannya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Dalam jangka panjang, faktor produksi tetap, dalam arti jumlahnya tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh volume produksi. Ahyari 1997 mengemukakan produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaatnya atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta kombinasi dari beberapa faedah tersebut di atas. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatan, tetapi sampai pada distribusi. Komoditi bukan hanya dalam bentuk output barang, tetapi juga jasa. Salvatore 2001 menjelaskan produksi adalah merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau jasa. Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum. Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input Joesran dan Fathorrozi 2003. Produksi atau memproduksi menambah kegunaan nilai guna suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Menurut Putong 2003, produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan nilai guna suatu barang. Yang dimaksud fungsi produksi adalah hubungan teknis yang antara faktor produksi input dan hasil produksi output. Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Bila faktor produksi tidak ada, maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa teknologi, modal dan manusia, disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan penggunaan modal, teknologi dan manusia disebut produksi rekayasa. Faktor produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah Sumber Daya Alam. Teori produksi yang telah dijelaskan dapat memberikan gambaran bahwa produksi dipengaruhi oleh luas area tanam dan produktivitas kedelai, harga kedelai serta harga komoditas pesaingnya komoditas substitusinya, teknologi, serta inut produksi seperti jumlah kuantitas benih kedelai, kuantitas penggunaan pupuk, serta faktor produksi seperti upah buruh.

3.3 Teori Konsumsi

Spencer 1977 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi diantaranya adalah pendapatan disposable yang merupakan faktor utama, banyaknya anggota keluarga, usia anggota keluarga, pendapatan yang terdahulu dan pengharapan akan pendapatan di masa yang akan datang. Colman dan Trevor 1990 mengatakan bahwa dalam teori ekonomi tradisional, yang berdasarkan kepada selera dan preferensi konsumen, maka konsumsi untuk komoditas tertentu ditentukan oleh beberapa hal yaitu: harga produk tersebut, harga produk barang lain, dan pendapatan atau penghasilan konsumen. Konsumsi suatu barang tertentu adalah sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi langsung,