Metode Peramalan Analisis Produksi Dan Konsumsi Kedelai Nasional

V HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria-kriteria statistika yang umum digunakan dalam mengevaluasi hasil estimasi model cukup meyakinkan. Seluruh nilai persamaan perilaku memiliki koefisien determinasi adjusted R 2 antara 75 – 98 persen, artinya, goodness of fit antara data dengan model adalah baik, karena nilai koefisien determinasinya mendekati angka satu. Secara umum model yang dianalisis dalam penelitian ini memiliki rata-rata 80 persen lebih variasi dari variabel-variabel independen yang dapat menerangkan dengan baik atas prediksi dari variabel dependennya. Proses respesifikasi disajikan dalam Lampiran 6a, sedangkan rekapitulasi perangkingan hasil respesifikasi disajikan dalam Lampiran 6b, dimana hasil output SAS disajikan dalam Lampiran 8a dan 8b, masing-masing persamaan perilaku tersebut dijelaskan secara detil sebagai berikut:

5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kedelai Nasional

Jumlah produksi kedelai di Indonesia di peroleh dari perhitungan antara luas area tanam kedelai yang dikalikan dengan produktivitasnya, sehingga untuk mengetahui keragaan produksi kedelai juga melalui fungsi perkalian antar kedua variabel tersebut, seperti pada hasil penelitian oleh Sastra et al 2012 bahwa produksi kedelai nasional dipengaruhi oleh produktivitas dan luas area tanam kedelai nasional, serta kebijakan impor seperti tarif dan harga impor kedelai, dan teknologi. Luas area tanam dipengaruhi oleh variabel seperti harga kedelai nasional, harga jagung nasional, serta harga benih kedelai nasional. Sedangkan produktivitas kedelai nasional dipengaruhi oleh jumlah ketersediaan benih kedelai nasional, jumlah ketersediaan pupuk urea, upah buruh tani kedelai, serta luas area tanam kedelai itu sendiri. Berikut secara rinci keragaan dari luas area tanam dan produktivitas kedelai nasional yang dipengaruhi berbagai variabel bebas yang mana fungsi kedua variabel tersebut mempengaruhi produksi kedelai.

5.1.1 Keragaan Luas Area Tanam Kedelai Nasional

Hasil estimasi menunjukkan bahwa luas area tanam kedelai nasional LATKN dipegaruhi secara signifikan oleh harga kedelai nasional HKN, harga jagung nasional HJN dan teknologi, serta luas area tanam kedelai nasional tahun sebelumnya LLATKN pada taraf nyata 1, 5 dan 10 persen. Penelitian sebelumnya oleh Sastra et al 2012 juga menyimpulkan bahwa luas area tanam kedelai nasional secara nyata dipengaruhi oleh tingkat konsumsi dan luas area tahun sebelumnya. Begitupun hasil penelitian Zakiah 2011 mengenai keragaan luas area tanam kedelai dipengaruhi secara nyata oleh harga kedelai, harga pupuk urea, harga jagung dan luas area tanam sebelumnya, begitupun hasil penelitian oleh Kumenaung 1994 bahwa LATKN dipengaruhi oleh HKN HJN, tingkat suku bunga, UBTK, harga faktor produksi kedelai lainnya.