Simulasi Kebijakan Pertama Simulasi Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Kedelai Nasional
Simulasi kebijakan pertama: LATKN naik 7
Simulasi pertama dapat dikatakan wajar karena logik, karena sulitnya Pemerintah untuk memperluas lahan pertanian, khususnya untuk budidaya
kedelai, mengingat prosesnya yang sedikit lebih sulit dibanding padi, namun provitas kecil. Namun jika LATKN dinaikkan 7 persen per tahun, maka PKN
dapat meningkat sesuai hasil proyeksi, juga dikarenakan adanya kenaikan SKN, sehingga KKN meningkat, walaupun dapat menyebabkan HKN menurun, tetapi
dampaknya HKI juga menurun, sehingga dapat memicu penurunan KIK. Ketika KIK turun, stok kedelai dalam negeri diperkirakan akan langka, dengan demikian
kedelai lokal dapat beraksi “unjuk gigi” dalam pemenuhan kebutuhan kedelai dalam negeri. Sehingga, hal tersebut memicu para petani kedelai untuk
meningkatkan produktivitas kedelai nya. Sehingga analisis simulasi yang pertama dapat digunakan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional. Hasil penelitian
oleh Tastra et al 2012 memperlihatkan hasil penelitian mengenai skenario simulasi sistem dinamik untuk meningkatkan produksi kedelai nasional di atas 10
persen, dengan meningkatkan luas area tanam kedelai 15 persen dan produktivitas 4 persen per tahun. Begitupun hasil penelitian Kumenaung 2002 bahwa
peningkatan area dan produktivitas sebesar 10 – 12 persen per tahun, akan meningkatkan produksi sebesar 35 persen per tahun.