Simulasi Kebijakan Pertama Simulasi Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Kedelai Nasional

Simulasi kebijakan pertama: LATKN naik 7 Simulasi pertama dapat dikatakan wajar karena logik, karena sulitnya Pemerintah untuk memperluas lahan pertanian, khususnya untuk budidaya kedelai, mengingat prosesnya yang sedikit lebih sulit dibanding padi, namun provitas kecil. Namun jika LATKN dinaikkan 7 persen per tahun, maka PKN dapat meningkat sesuai hasil proyeksi, juga dikarenakan adanya kenaikan SKN, sehingga KKN meningkat, walaupun dapat menyebabkan HKN menurun, tetapi dampaknya HKI juga menurun, sehingga dapat memicu penurunan KIK. Ketika KIK turun, stok kedelai dalam negeri diperkirakan akan langka, dengan demikian kedelai lokal dapat beraksi “unjuk gigi” dalam pemenuhan kebutuhan kedelai dalam negeri. Sehingga, hal tersebut memicu para petani kedelai untuk meningkatkan produktivitas kedelai nya. Sehingga analisis simulasi yang pertama dapat digunakan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional. Hasil penelitian oleh Tastra et al 2012 memperlihatkan hasil penelitian mengenai skenario simulasi sistem dinamik untuk meningkatkan produksi kedelai nasional di atas 10 persen, dengan meningkatkan luas area tanam kedelai 15 persen dan produktivitas 4 persen per tahun. Begitupun hasil penelitian Kumenaung 2002 bahwa peningkatan area dan produktivitas sebesar 10 – 12 persen per tahun, akan meningkatkan produksi sebesar 35 persen per tahun.

5.6.2 Simulasi Kebijakan Kedua

Analisis simulasi kedua yaitu dengan meningkatkan HKI sebesar 105 persen akan meningkatkan PKN sesuai harapan hasil peramalan yaitu sebesar 6.79 persen per tahun. Harga impor terintegrasi hingga ke dalam harga nasional, maka kenaikan HKI juga menyebabkan HKN juga meningkat sebesar 64 persen. Kebijakan menaikkan harga kedelai impor berdampak pada kenaikan harga kedelai nasional, sehingga merangsang petani untuk memperbesar usahataninya Kumenaung, 1994, dalam penelitian ini juga terbukti dengan peningkatan LATKN sebesar 6 persen. Begitupun hasil penelitian oleh Hadipurnomo 2000 bahwa kebijakan impor berdampak pada perubahan volume impor, harga impor serta permintaan kedelai di tingkat industri. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kenaikan PKN ditenggarai oleh kenaikan HKN yang cukup tinggi. Selain itu kenaikan PKN memicu kenaikan SKN, sehingga membuat gairah petani meningkatkan provitas kedelai dalam usahataninya, terbukti dari kenaikan LATKN. Hal ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan PKN yang berdampak pada kenaikan HKN. Secara rinci hasil analisis simulasi yang kedua disajikan dalam Tabel 5.9. Tabel 5.9 Ringkasan Analisis Simulasi Kebijakan Kedua Variabel Simulasi Dasar rata-rata Simulasi 2 rata-rata Perubahan LATKN 831.4 881.2 5.99 PRKN 1.016 1.018 0.17 KKN 1313 1250.4 -4.78 HKN 1149 1881.7 63.73 HKI 234.9 501.2 113.37 KIK 642.5 812.9 26.52 PKN 860.1 918.5 6.79 SKN 1610.8 1839.7 14.21 Simulasi Kebijakan Kedua: HKI naik 100