Kandang Induk Babi Bunting dan Beranak Manajemen Induk Babi Bunting dan Menyusui

semakin tinggi taraf penambahan TTB dalam ransum induk babi, maka peningkatan kandungan protein, serat kasar dan abu terjadi dalam ransum, sebaliknya penurunan kadar lemak juga terjadi seiring dengan taraf penambahan TTB dalam ransum induk babi. Tabel 16 Hasil Analisa Proksimat TTB, Ransum dan Daya Cerna Bahan analisa proksimat Abu Lemak Protein Serat kasar ------------------------------ BK ----------------------------- TTB 15.39 4.61 23.55 8.26 R0 7.49 5.70 17.00 3.36 R1 9.70 5.66 17.20 4.54 R2 10.10 5.62 17.54 4.41 R3 10.88 5.57 17.91 4.79 Daya cerna R0 - 2.15 3.87 -11.41 Daya cerna R1 - 2.84 5.41 -6.34 Daya cernaR2 - 2.53 5.32 -8.05 Daya cerna R3 - 2.49 4.09 -7.08 Keterangan: KA= kadar air, BK= bahan kering, R0 = ransum kontrol, R1= ransum kontrol + 2.5 TTB, R2 = ransum kontrol + 5 TTB, R3 = ransum kontrol + 7.5 TTB, Sumber: Pusat Antar Universitas IPB 2011 Kecernaan protein dan lemak dari ransum diperoleh dengan cara mengurangi kandungan protein dan lemak yang ada didalam ransum dengan yang ada di dalam feses. Daya cerna protein ransum oleh induk babi dengan ransum R1 5.41 adalah yang paling tinggi sebaliknya ransum R0 3.87 adalah yang paling rendah. Daya cerna lemak yang tertinggi adalah pada ransum R1 2.84 dan yang paling rendah adalah pada ransum R0 2.15 . Peningkatan penggunaan lemak dan protein ransum lebih tinggi pada ransum dengan penambahan TTB dalam ransum induk babi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sahelian 2006 yang menyatakan, bahwa senyawa forskolin yang terkandung dalam TTB bersifat merombak lemak menjadi energi. Khajarern dan Khajarern 2002 menyatakan bahwa penambahan thymol dan carvacrol dalam ransum ternak akan membantu proses pencernaan dan meningkatkan kecernaan protein. Peningkatan kandungan abu dan serat kasar didalam ransum tidak diikuti oleh kandungan yang sama dalam feses, sebaliknya di dalam feses terjadi penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan TTB dalam ransum induk babi maka daya cerna serat kasar akan lebih baik. Kandungan serat kasar yang tinggi pada feses induk babi yang memperoleh rasum R0 juga diikuti oleh kandungan abu yang tinggi. Semakin tinggi serat kasar maka semakin rendah energi yang dapat dicerna, penyebabnya adalah kandungan serat kasar yang tinggi berakibat pada semakin rendahnya kandungan pati, gula dan lemak. Secara fisik serat kasar merintangi pencernaan gula, pati dan lemak. Serat kasar yang tinggi juga akan mengakibatkan meningkatnya konsumsi makanan Sihombing 2006.

4.6. Pengaruh Perlakuan terhadap Penampilan Reproduksi Induk Babi

4.6.1. Konsumsi Ransum Harian Induk Babi

Hasil pengamatan memperlihatkan konsumsi TTB oleh induk babi yang diberikan pada W1untuk R0, R1, R2 dan R3 masing-masing adalah 0, 0.05, 0.10 dan 0.15 kgeh. Hasil pengamatan menunjukkan rataan konsumsi ransum harian KRH induk babi selama laktasi adalah 3.44 ± 0.39 kgeh dengan koefisien keragaman sebesar 11.60. Rataan KRH induk babi selama penelitian selengkapnya diperlihatkan pada Tabel 17. Tabel 17 Konsumsi Ransum Harian Induk Babi Pemberian Ransum Rataan R0 R1 R2 R3 ------------------------------------------- kgeh -------------------------------------------- W1 3.86 ± 0.27 2.97 ± 0.21 3.22 ± 0.42 3.42 ± 0.35 3.36 ± 0.44 W2 3.54 ± 0.51 3.35 ± 0.20 3.77 ± 0.34 3.39 ± 0.33 3.51 ± 0.35 Rataan 3.70± 0.40 3.16 ± 0.28 3.49 ± 0.46 3.40 ± 0.30 Keterangan: R0 = ransum kontrol, R1= ransum kontrol + 2.5 TTB, R2 = ransum kontrol + 5 TTB, R3 = ransum kontrol + 7.5 TTB, W1 = waktu kebuntingan hari ke-107; W2 = waktu sesaat setelah induk beranak Analisis ragam memperlihatkan bahwa taraf penambahan TTB dalam ransum dan waktu pemberian serta interaksinya tidak berpengaruh terhadap KRH induk babi. Konsumsi ransum harian induk babi yang tinggi akan meningkatkan produksi air susu induk dan pertumbuhan anak babi yang disusui. Penelitian Khajarern dan Khajarern 2002 menyatakan, bahwa pemberian 60 g carvacrol dan 55 g thymol per ton pakan dapat meningkatkan KRH induk babi laktasi, membantu mencerna makanan dan meningkatkan palatabilitas. Kandungan