35
3. MATERI DAN METODE
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari hingga September 2010. Persiapan pembuatan bahan tepung tanaman bangun-bangun dilakukan di
Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor IPB. Penelitian penambahan tepung tanaman bangun-bangun
dalam ransum dan pemberiannya pada induk babi dilakukan di usaha peternakan babi CV Adhi Farm yang berlokasi di Desa Sepreh, Kelurahan Sroyo, Kecamatan
Jaten, Kabupaten Karang Anyar, Provinsi Jawa Tengah. Analisis kualitas tepung tanaman bangun-bangun, pakan dan feses dilakukan di PAU IPB, Bogor.
3.2. Materi dan Peralatan
Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor babi bunting yang tercatat tanggal pengawinannya. Tempat khusus yang digunakan untuk
pemeliharaan ternak adalah kandang induk babi beranak individu yang dilengkapi dengan tempat makan dan water nipple, sedangkan peralatan lain yang digunakan
adalah ember, sapu lidi, sekop dan timbangan kapasitas 2.5 dan 25 kg masing- masing untuk menimbang ransum dan anak babi. Suhu dan kelembaban udara
diukur dengan Thermohygrometer.
3.3. Pembuatan Tepung Tanaman Bangun-bangun
Tanaman bangun-bangun yang digunakan adalah tanaman bangun- bangun Coleus amboinicus Lour segar hasil identifikasi LIPI 2011. Tanaman
bangun-bangun sebelum dikeringkan, diangin-anginkan terlebih dahulu, kemudian ditimbang dan dikeringkan di rumah kaca dan dilanjutkan dengan oven pada suhu
60 C sampai kering. Tanaman bangun-bangun yang telah dikeringkan kemudian
dihaluskan dengan menggunakan grinder, lalu diayak dengan ayakan ukuran 50 mesh dan hasilnya adalah tepung tanaman bangun-bangun TTB.
36 3.4.
Protokol Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan pada waktu yang relatif berbeda untuk setiap induk babi sesuai dengan umur kebuntingan induk babi tersebut. Kandang
induk babi beranak yang digunakan sebagai tempat induk babi penelitian dikosongkan seminggu sebelum diisi oleh induk babi. Persiapan kandang
dilakukan dengan menyemprot kandang dengan air kapur dan desinfektan. Air kapur didapat dengan mencairkan batu kapur dengan air, kemudian disiramkan
keseluruh bagian kandang induk babi beranak hingga merata. Desinfektan yang digunakan adalah Hi-G produksi PT. Kalbe Farma Animal Health, dan
disemprotkan menggunakan mesin spray mesin steam. Induk babi yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dari kandang induk
bunting. Induk babi dikawinkan secara inseminasi buatan IB oleh teknisi yang sudah terlatih. Induk babi yang dipilih adalah yang tersedia di kandang bunting
dan tercatat tanggal pengawinannya. Induk babi bunting dipindahkan ke kandang induk babi beranak kira-kira sepuluh hari sebelum prediksi tanggal beranak dari
induk babi tersebut. Induk babi yang sudah dipilih dibersihkan dengan air. Tempat pakan induk babi yang tersedia didalam kandang induk babi beranak juga
dibersihkan dari sisa pakan dan kotoran yang melekat. Pengambilan data dilakukan dengan tiga tahap yang berbeda. Tahap
pertama adalah saat induk bunting hari ke-107 hingga sesaat setelah induk babi beranak. Data yang diambil adalah bobot induk babi, konsumsi ransum harian
induk, lama bunting, lama beranak, bobot lahir anak dan litter size lahir total. Tahap kedua adalah selama laktasi. Data yang diambil pada tahap ini
adalah konsumsi ransum harian induk dan anak babi, produksi air susu induk babi, penurunan bobot badan induk babi, pertambahan bobot badan anak babi,
mortalitas prasapih, bobot sapih, littersize sapih dan umur sapih. Tahap ketiga adalah waktu setelah penyapihan hingga dikawinkan kembali.
Pada tahap ini data yang didapat adalah lama induk babi birahi pertama setelah penyapihan, siklus reproduksi dan frekuensi beranak pertahun. Kegiatan atau
protokol yang dilakukan selama penelitian lebih jelasnya diperlihatkan pada Tabel 12.
Tabel 12 Protokol Penelitian
Kegiatan Penelitian hari ke-
1 2
3 4
6 7
8 9
1 1
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 2
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 3
1 3
2 3
3 3
4 3
5 3
6 3
7 3
8 3
9
Persiapan bahan
Persiapan kandang
Induk bunting 107 hari
Sesaat setelah induk
beranak Persiapan
induk Induk bunting
107 hari Sesaat setelah
induk beranak
Pemberian ransum
R0,R1, R2 dan R3
Induk bunting 107 hari
Sesaat setelah induk
beranak Pengambilan
data Induk bunting
107 hari Sesaat setelah
induk beranak
Pengolahan data
3.5. Ransum Penelitian