23 estrus. Selama metestrus uterus mengadakan persiapan-persiapan seperlunya
untuk menerima dan memberi makan embrio. Diestrus adalah periode terakhir dan terlama siklus birahi pada ternak-
ternak mammalia Toelihere 1979. Korpus luteum menjadi matang dan pengaruh progesteron terhadap saluran reproduksi menjadi nyata. Pada akhir periode ini,
korpus luteum memperlihatkan perubahan-perubahan retrogresif dan vakuolisasi secara gradual. Endometrium dan kelenjar-kelenjar beregresi ke ukuran semula.
Mulai terjadi perkembangan folikel primer dan sekunder dan akhirnya kembali ke proestrus. Pada spesies yang bukan polyestrus, dapat terjadi anestrus. Anestrus
yang fisiologik umumnya ditandai oleh ovarium dan saluran kelamin yang tenang dan tidak berfungsi.
2.4.7. Interval Waktu antara Penyapihan hingga Birahi Kembali
Interval waktu antara penyapihan hingga birahi kembali dapat diartikan juga sebagai waktu kosong atau masa tidak produktif. Pada masa tersebut induk
tidak mengalami kebuntingan maupun laktasi. Masa tidak produktif ternak babi dalam satu tahun dapat diminimalkan dengan mempersingkat setiap jarak waktu
tersebut. Umur penyapihan yang relatif singkat biasanya diikuti oleh masa tidak produktif yang panjang dan periode birahi yang singkat Lucia et al. 1999. Masa
tidak produktif berpengaruh terhadap frekuensi induk beranak per tahun Peet 2000.
Birahi sesudah penyapihan biasanya terjadi 3-8 hari kemudian apabila anak babi disapih pada umur 6-8 minggu. Interval ke birahi sesudah penyapihan
dini 2-3 minggu adalah lebih lama dan bervariasi Toelihere 1993. Babi betina yang habis beranak baru bisa dikawinkan kembali setelah 5-7 hari menyapih
anaknya. Pengawinan kembali dapat dilakukan apabila kondisi babi dalam keadaan sehat, sebab induk menyusui yang pemeliharaan dan pemberian
pakannya kurang baik akan cepat menjadi kurus, apalagi bila jumlah anaknya cukup banyak Asih 2003. Babi dapat dikawinkan 3-10 hari setelah penyapihan
bila diberikan makanan yang baik. Pemberian pakan ini ditujukan agar jumlah sel telur yang dihasilkan lebih banyak Suharno Nazaruddin 1994.
Induk babi hendaknya dikawinkan lagi pada birahi pertama setelah anaknya disapih, bila kondisi babi baik. Bila kondisinya kurang baik maka
24 dikawinkan kembali pada birahi yang kedua. Biasanya induk akan birahi 2-5 hari
setelah berhenti laktasi Wiliamson Payne 1993, Devendra Fuller 1979. Induk yang gagal kembali birahi dalam 10 hari setelah anaknya disapih dapat
dirangsang dengan memberikan bahan pemancing birahi yang mengandung pregnant serum gonadotropin PMSG dan human chorionic gonadotropin
HCG. Birahi akan muncul dalam 3-7 hari setelah penyuntikan. Peningkatan umur penyapihan 10-30 hari dapat mempersingkat interval
waktu antara penyapihan hingga birahi, kawin dan bunting kembali. Pengaruh positif tersebut disebabkan oleh involusi uterus Martin et al. 2004. Induk yang
baru mengalami paritas pertama memiliki jarak waktu antara penyapihan hingga bunting kembali yang lebih panjang daripada paritas kedua dan ketiga Mabry et
al. 1996 dan Tood 2005. Estrus adalah periode yang ditandai oleh keinginan kelamin dan
penerimaan pejantan oleh ternak betina. Tanda-tanda estrus dapat dilihat pada babi betina adalah perubahan tingkah laku gelisah, menaiki babi betina lain, diam
apabila dilakukan penekanan pada bagian punggung, perubahan pada vulva membengkak, warna merah muda dan kadang kadang adanya sekresi dari vagina
Anderson 1980. Menurut Siagian 1999, babi betina birahi apabila menunjukkan beberapa tanda sebagai berikut : 1 alat kelamin berwarna
kemerahan dan agak basah, 2 keluar cairan kental dari lobang alat kelamin, 3 gelisah dan sering bergerak, 4 kalau ada pejantan sering mengeluarkan air
kencing, 5 diam atau posisi siap dikawinkan apabila dilakukan uji penekanan pada punggung, 6 daun telinga tegak, kaki menjadi kaku dan gemetar pada otot
paha atau pinggang, 7 menaiki ternak babi yang lain dan diam jika dinaiki dan 8 babi betina sulit dipindahkan atau disatukan dengan cara biasa.
Menurut Toelihere 1979, perubahan tingkah laku pada babi yang menunjukkan gejala estrus adalah berdiam diri, tegak dan kaku bila
punggunggnya ditekan oleh dagu pejantan atau tangan pekerja. Gejala estrus pada babi betina sangat intensif. Babi akan mengeluarkan suara-suara rendah dan
singkat serta akan mengambil posisi siap kawin apabila mendengar suara-suara babi jantan baik secara langsung maupun melalui pita perekam. Menurut Walker
1972 dan Foote 1980, dengan menggunakan pejantan yang divasektomi
25 ataupun yang tidak divasektomi dan ditempatkan pada kandang yang berdekatan
dengan babi betina, akan sangat membantu dalam menentukan birahi. Babi betina yang estrus akan cenderung mencari pejantan atau mau menerima kehadiran
pejantan tersebut. Cara yang efektif untuk mendeteksi estrus yaitu uji penekanan pada punggung babi betina dan menggunakan pejantan. Persentase keberhasilan
deteksi birahi dengan menggunakan uji penekanan pada punggung babi pejantan yaitu 100. Persentase babi betina yang dideteksi birahi selama lebih dari satu
hari dengan menggunakan uji penekanan pada punggung adalah 94 dan dengan menggunakan babi jantan adalah 83 Gardner et al. 1990.
Lama estrus pada babi betina berkisar antara satu sampai empat hari Day 1972, 50 jam atau berkisar 24-72 jam Alexander et al. 1980, 47 jam pada babi
dara dan 56 jam pada babi induk Anderson et al. 1966. Menurut Toelihere 1993, estrus pada babi betina berlangsung dua sampai tiga hari dengan variasi
antara satu sampai empat hari. Bangsa, varietas dan gangguan hormonal dapat mempengaruhi lamanya estrus. Babi dara sering tidak memperlihatkan estrus
lebih dari satu hari, sedangkan babi induk pada umumnya menunjukkan birahi selama dua hari atau lebih dan rataan periode birahi adalah 12 sampai 18 jam
lebih lama daripada babi dara. Estrus biasanya terjadi tiga sampai delapan hari sesudah penyapihan apabila anak-anak babi dipisahkan enam sampai delapan
minggu sesudah partus. Menurut Sihombing 2006 dan Belstra 2003, periode estrus pada babi dara lebih singkat dibandingkan babi induk. Menurut Goodwin
1974, periode estrus pada babi dara selama 12-36 jam. Selama waktu tersebut babi dara akan menerima pejantan dan sekitar 18-20 sel telur fertil diproduksi
dalam ovarium.
2.5. Fisiologi Reproduksi dan Laktasi