Litter Size Lahir Pengelolaan Ternak Babi

17 dihadapi oleh ternaknya Sihombing 2006. Kemampuan ternak babi mengkonversi makanan kedalam bentuk pertambahan bobot badan disebut dengan efisiensi penggunaan makanan. Efisiensi penggunaan makanan tergantung pada kebutuhan ternak akan energi dan protein untuk hidup pokok, pertumbuhan, atau fungsi tubuh lainnya, kemampuan ternak untuk mencerna zat makanan, jumlah zat yang hilang melalui proses metabolisme dan tipe makanan yang dikonsumsi. Menurut Devendra dan Fuller 1979, faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan adalah nutrisi, bangsa ternak, lingkungan dan kesehatan ternak.

2.4.3. Litter Size Lahir

Menurut Eusebio 1980, litter size lahir adalah jumlah anak yang lahir per induk per kelahiran. Seekor induk babi dapat menghasilkan 8-12 ekor anak babi setelah periode kebuntingan selama 112-120 hari. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi litter size lahir, diantaranya jumlah sel telur yang dilontarkan indung telur ovulasi, laju hidup embrio selama berkembang Sihombing 2006, paritas Hughes Varley 2004, umur Singh Moore 1982, kemampuan kapasitas uterus dan bangsa Leymaster Jhonson 1984. Menurut Milagres et al. 1983, bangsa babi Landrace dapat menghasilkan litter size lahir sekitar 10.94 ekor sedangkan bangsa babi Yorkshire adalah 9.57 Park Kim 1983. Berdasarkan penelitian Tummaruk et al. 2000, rataan litter size lahir hidup Landrace lebih banyak daripada Yorkshire yaitu masing-masing 10.94 dan 10.68 ekor. Secara umum litter size lahir dan sapih terus meningkat dari paritas pertama hingga keempat, kemudian menurun pada paritas selanjutnya. Induk pada paritas ketiga dan keempat memiliki penampilan terbaik, sedangkan paritas ketujuh memiliki penampilan terburuk. Perbedaan litter size lahir hidup antara partitas pertama dan ketiga dan keempat sebanyak 0.7 ekor, sedangkan litter size sapih sekitar 0.2 ekor Rodriguez-Zas et al. 2003. Tabel 9 menunjukkan, bahwa penyebab kematian terbesar pada anak babi adalah kelaparan dan diikuti oleh penyebab yang lain. 18 Tabel 9 Waktu dan Penyebab Kematian Anak Babi yang Baru Lahir Umur hari Kematian Penyebab 1 47 Kelaparan 2 12 Tertindih 3 12 Lemah lahir 4-7 10 Genetis 8-14 6 Penyakit 15-28 6 Aneka ragam 29-56 7 Aneka ragam Sumber: Sihombing 2006 Data dari berbagai penelitian menunjukkan sekitar 20-25 dari anak babi yang lahir mengalami kematian sebelum disapih. Penyebab kematian anak babi yang menonjol adalah 1 mati lahir, 2 akibat kelemahan dan kelaparan, 3 tertindih atau terjepit oleh induk dan 4 penyakit. Saat yang paling berbahaya bagi anak babi yang baru lahir adalah selama tiga hari pertama setelah lahir. Kebanyakan anak babi yang kecil tidak dapat memperoleh cukup air susu setelah lahir, disebabkan oleh ketidaksanggupan mencapai ambing induk, sedangkan persediaan energi dalam tubuhnya yang terbatas sudah dihabiskan. Anak babi yang kecil kurang sanggup bersaing dengan anak babi yang mempunyai bobot lebih tinggi untuk merebut puting ataupun tempat yang lebih hangat dalam kandang. Bila anak-anak babi memperoleh air susu induk cukup dan dijaga agar hidup sampai umur tiga hari yang pertama, maka anak-anak babi yang kecil tadi akan menjadi bonus dan keuntungan bagi si peternak Parakkasi 1990.

2.4.4. Pertambahan Bobot Badan Anak Babi