30 Pengendalian pertumbuhan kelenjar susu merupakan suatu proses yang
kompleks yang melibatkan faktor-faktor intrinsik yang berpengaruh terhadap kelenjar susu atau terhadap seluruh hewan, maupun pengaruh eksternal seperti
lingkungan, iklim dan makanan. Pada tingkat perkembangan yang paling pesat yakni pada saat laktasi penuh, sebagian besar kelenjar susu ini akan mengalami
spesialisasi bersama-sama dengan jaringan ikat dan lemak, sehingga sekresi susu yag dihasilkan per hari bisa melebihi berat kelenjar susu itu sendiri. Beberapa
peneliti melaporkan, bahwa pertumbuhan seluruh kelenjar susu terjadi pada saat kehamilan. Jumlah sel sekretori meningkat sangat drastis selama masa kehamilan,
akan tetapi pada beberapa spesies tertentu perkembangan ini tidak berhenti sampai disini saja. Beberapa peneliti melaporkan bahwa proliferasi sel terjadi dua atau
tiga hari setelah tikus melahirkan. Knight dan Parker 1982 menunjukkan, bahwa pada tikus populasi sel sekretori pada hari kelima setelah beranak akan meningkat
dua kali lipat dibandingkan dengan pada hari terakhir kehamilan. Jumlah DNA masih meningkat dalam bentuk logaritmik, paling tidak selama lima hari masa
laktasi pada tikus. Dilaporkan juga, bahwa produksi air susu meningkat secara bertahap selama tujuh hari pertama laktasi.
2.5.3. Produksi Air Susu Induk Babi
Mekanisme produksi susu melibatkan banyak faktor seperti fisiologi, endokrinologi dan biokimia. Faktor fisiologis meliputi frekuensi dan lamanya
anak babi menyusu. Faktor endokrinologi meliputi hormon-hormon yang terlibat selama proses laktasi diantaranya oksitoksin dan prolaktin, sedangkan faktor
biokimia meliputi proses metabolisme nutrisi selama laktasi. Selain tiga hal diatas, faktor psikologis dan nutrisi juga mempengaruhi produksi susu yaitu kondisi
stress saat induk menyusu dan asupan nutrisi untuk induk selama menyusu Delaval 2008.
Proses sintesis dan sekresi susu sangat tergantung dari suplai prekursor ke sel susu, untuk dikonversi menjadi air susu dan dikeluarkan dari kelenjar. Susu
dibentuk dari material yang datang secara langsung dari darah, yang kemudian menghasilkan susu dengan perubahan konsentrasi material. Perubahan ini
membuktikan bahwa ada suatu proses yang unik yang terjadi dalam kelenjar susu,
31 sehingga prekursor yang sebelumnya tidak terdapat dalam darah, dapat ditemukan
dalam susu atau sebaliknya Larson 1985. Pembentukan susu dan kebutuhan nutrisi untuk metabolisme keseluruhan
dari sel sekresi, didapat dari makanan yang dikonsumsi dan diekstrak kedalam darah Walstra 1999. Substrat utama yang diekstraksi dari darah oleh kelenjar
susu ternak laktasi adalah glukosa, asam amino, asam lemak dan mineral. Air susu induk babi jauh lebih superior daripada semua makanan lain
dalam hal ketersediaan dan kecernaan nutrisi yang dikandungnya. Semua kebutuhan nutrisi bagi anak babi yang baru lahir diperoleh dari air susu induk,
kecuali zat besi. Umumnya PASI babi yang maksimum dicapai selama minggu ketiga dari masa laktasi, dan setelah itu berangsur turun.Sebagai akibat
menurunnya PASI, induk babi tidak sanggup lagi menyediakan semua kebutuhan nutrisi bagi anak-anaknya yang terus meningkat Sihombing 2006. Peningkatan
kebutuhan nutrisi anak babi tidak diiringi oleh PASI babi oleh karena itu anak babi diberi ransum khusus.
Menurut Silitonga 1993, jumlah total alveoli keseluruhan pada mencit yang diberi daun bangun-bangun paling banyak dibanding kontrol, yaitu 33.80.
Alveoli berfungsi sebagai tempat penghasil susu. Semakin banyak tempat penghasil susu maka akan semakin banyak produksi susu yang akan didapat.
Pemberian daun bangun-bangun juga mengakibatkan tikus mencapai puncak laktasinya lebih awal, tetapi mengalami penurunan yang lebih lambat.
2.5.4. Mekanisme Bangun-bangun dalam Meningkatkan Produksi Air Susu