kelembaban, dan cuaca selama dua bulan penelitian di lapangan diperlihatkan pada Gambar 7.
Gambar 6 Keadaan Iklim selama Penelitian Cuaca selama penelitian memperlihatkan 86 cerah, 10 mendung dan
4 hujan. Cuaca yang cerah akan berkorelasi dengan suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah sehingga babi dapat terengah-engah. Lewis 2000
mengemukakan bahwa kisaran suhu untuk anak babi bobot 5-15 kg adalah 27-32 C, sedangkan untuk induk babi adalah 15-24
Modifikasi lingkungan sangat diperlukan apabila suhu lingkungan dibawah kisaran suhu terendah ataupun diatas suhu tertinggi pada babi. Suhu
terendah yang dapat diterima anak dan induk babi masing-masing 15 dan -15 C.
C, sedangkan suhu tertinggi adalah 35 dan 32
C. Apabila keadaan dibawah suhu terendah perlu dibantu dengan bedding, pemanas tambahan dan peralatan lain
yang dapat meningkatkan suhu. Apabila melebihi suhu tertinggi perlu diberikan kipas angin atau alat pendingin. Pada penelitian ini, menjaga kesejukan yang
ideal di dalam kandang diatur dengan memasang kipas angin di sisi kiri dan kanan kandang dan untuk mengantisipasi perbedaan suhu ideal bagi anak babi menyusu
maka di dalam kandang induk babi beranak ditempatkan sebuah kotak kecil dengan lampu pijar sebagai alat pemanas didalamnya. Penggunaan lampu pijar
ditujukan untuk menghindari anak babi dari kedinginan terutama pada malam hari.
21,8 27,1
20,6 Suhu C
Pagi Siang
Malam 77,8
54,5 81,1
Kelembaban Pagi
Siang Malam
86 10 4
Cuaca Cerah
Mendung Hujan
4.3. Kandang Induk Babi Bunting dan Beranak
Kandang untuk induk babi bunting dan beranak masing-masing adalah kandang individu. Kandang induk babi bunting beralas lantai semen seperti
diperlihatkan pada Gambar 7a, sedangkan untuk kandang induk babi beranak lantainya adalah slat besi seperti diperlihatkan pada Gambar 7b. Kandang induk
babi bunting, kering dan calon induk berukuran 2.14 x 0.71 x 0.92 m
3
, sedangkan untuk induk babi beranak dan menyusui berukuran 2.00 x 1.75 x 0.95 m
3
dan didalamnya diletakkan kotak berukuran 50 x 50 x 100 cm
3
yang diberi penghangat pada tempat anak babi Gambar 8.
Gambar 7 Kandang Induk Babi Bunting
Gambar 8 Kandang Induk Babi Beranak
4.4. Manajemen Induk Babi Bunting dan Menyusui
Manajemen rutin yang dilakukan pada induk babi bunting dan menyusui adalah pemberian ransum dua kali sehari, yaitu pada pagi 08.00 WIB dan siang
hari 13.00 WIB. Induk babi bunting diberi ransum 2-2.5 kgeh, sedangkan induk babi beranak dan menyusui disesuaikan dengan jumlah anaknya atau
a b
berkisar 4-7 kgeh. Setelah pemberian ransum selesai dan ransumnya habis, maka dilanjutkan dengan pembersihan kandang dan tempat ransum baik pagi maupun
siang hari. Pembersihan kandang dilakukan dengan cara menyemprotkan air dari selang dengan tekanan tinggi.
Induk babi bunting dipindahkan ke kandang induk beranak sekitar 7–10 hari sebelum tanggal prediksi induk babi akan beranak dan dilakukan secara
berkelompok antara 6-10 ekor induk babi. Anak babi yang baru lahir ditangani dengan cara membersihkannya dari lendir yang menutupi hidung dan mulutnya,
kemudian melumuri badannya dengan malstra. Malstra adalah antibiotik berbentuk tepung yang ditaburkan di seluruh badan anak babi sesaat setelah lahir
dan dibersihkan. Malstra juga berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan badan anak babi dari lendir.
Segera setelah anak babi lahir, tali pusar dan gigi dipotong dan diberi tanda bulan lahir dengan cara penyobekan pada daun telinga ear notching serta
memotong 23 bagian ekor dari pangkalnya. Vaksinasi hog cholera dilakukan pada anak babi sebelum disapih. Anak babi prasapih diberi ransum prestarter
setelah berumur 10 hari. Penyapihan dilakukan pada umur ± 26 hari secara berkelompok dengan memindahkan induk ke kandang induk babi kering yang
berdekatan dengan pejantan, sedangkan anak babi tetap tinggal di kandang induk beranak hingga berumur satu bulan. Hal ini dilakukan agar induk babi dapat cepat
birahi kembali dan anak babi tidak terlalu mengalami cekaman karena tidak lagi mendapatkan air susu dari induknya. Desinfeksi dilakukan setiap hari Senin,
Kamis dan Sabtu dengan menyemprotkan desinfektan ke seluruh bagian kandang.
4.5. Komposisi Nutrisi Ransum
Persyaratan nutrisi induk babi laktasi berdasarkan SNI 2006a untuk abu, lemak dan serat kasar masing-masing maksimum 8, 8 dan 7, sedangkan
kandungan protein minimum 15. Perbandingan antara SNI nutrisi induk babi laktasi 2006a dengan hasil analisa proksimat ransum yang digunakan dalam
penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kadar lemak, protein dan serat kasar ransum penelitian memenuhi persyaratan untuk menjadi ransum induk babi. Hasil
analisa proksimat ransum perlakuan pada Tabel 16 memperlihatkan, bahwa