Evaluasi Ranah Afektif KAJIAN TEORI

Dalam proses pembelajaran, penilaian minat dalam konteks PAI digunakan untuk: a. Mengetahui minat peserta didik sehingga mudah untuk pengarahan dan pembelajarannya. b. Menggambarkan keadaan langsung antara pokok bahasan tertentu dalam PAI dengan kondisi nyata di masyarakat. c. Mengelompokkan peserta didik yang memiliki minat yang sama. d. Acuan dalam menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan dan memilih model, metode pembelajaran yang tepat. e. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata di dalam kehidupan Darmadji: 2011, 7. Indikator minat pada mata pelajaran PAI dapat dilihat dari memiliki catatan pelajaran PAI, berusaha memahami PAI, memiliki buku PAI, mengikuti pembelajaran PAI dan lain- lain. Sementara contoh pernyataan kuesioner untuk penilaian PAI dilihat dari kelengkapan cacatan peserta didik, catatan pelajaran PAI terdapat catatan hal-hal yang penting, menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti pembelajaran, senang mengerjakan soal PAI dan berusaha selalu hadir pada pembelajaran praktik PAI Darmadji: 2011, 8.

3. Konsep Diri

Konsep diri merupakan sistem yang dinamis dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentag dirinya, termasuk sikap, perasaaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut. Sementara Mahmud 2014: 365 berpendapat bahwa “konsep diri merupakan eksekutif kepribadian mengontrol tindakan dengan mengikuti prinsip kenyataan atau rasional, untuk membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin seseorang dengan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar. Konsep diri dibangun berdasarkan pandangan orang yang bersangkutan dan pandangan orang lain.” Kaitannya dengan PAI, konsep diri berhubungan dengan bagaimana siswa memandang diri mereka, baik sebagai siswa maupun orang yang beragam sehingga akan sangat berpengaruh dalam menempatkan diri atau berperilaku. Penilaian konsep diri ini dapat dilakukan dengan penilaian diri. Dengan demikian konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya dan sebagainya.

4. Nilai

Nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan atau perilaku yang dianggap baik dan buruk. Bila sikap mengacu kepada suatu organisasi sejumlah keyakinan sekitar objek spesifik atau situasi, maka nilai mengacu pada keyakinan. Target nilai cenderung menjadi ide, atau kadang juga berupa sikap dan perilaku Darmadji: 2011, 9. Arah nilai dapat positif dan negatif. Selanjutnya intensitas nilai dapat dikatakan tinggi atau rendah tergantung pada situasi dan nilai yang diacu. Dalam pendidikan agama nilai harus dikembangkan karena meliputi nilai-nilai universal, seperti kejujuran, integritas, keadilan, kebebasan maupun nilai-nilai keislaman seperti nilai susila dan pergaulan Darmadji: 2011, 9. Oleh karenanya satuan pendidikan harus mambantu peserta didik menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan signifikan bagi peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan personal dan memberi kontribusi positif terhadap masyarakat.

5. Moral

Istilah moral berasal dari kata mores artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan Gunarsa: 2013, 7. Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Moralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, adil, dan seimbang. Pelaku moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan Asrori: 2011, 13. Seringkali moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu orang lain, atau melukai orang laik baik secara fisik maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, seperti keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala Darmadji, 2011: 9. Jadi moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang. Sejumlah indikator moral antara lain; memegang janji, memiliki kepedulian terhadap orang lain, menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas, memiliki kejujuran dan integritas, dan lain-lain. Sementara contoh pernyataan untuk instrumen moral antara lain; bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati; bila berjanji kepada orang yang lebih tua, saya berusaha menepatinya. Wujud instrumen yang sering digunakan dalam penilaian tipe afektif di atas, antara lain kuesioner dalam bentuk skala, khususnya untuk sikap minat maupun nilai Darmadji, 2011: 10. . H. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Ranah Afektif Penilaian kompetensi sikapafektif dalam pembelajaran PAI merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi cerminan pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual. Dalam penilaian afektif terdapat komponen-komponen penilaian afektif yang harus dilaksanakan guru dan sudah seharusnya sesuai dengan apa yang tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan, sehingga guru dalam penilaian afektif harus meliputi: 1. Memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama masing-masing yang tercermin dalam perilaku sehari-hari, 2. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya, 3. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, 4. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi, 5. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sikap cermat dan menghargai hak atas kekayaan intelektual, 6. Menunjukkan sikap toleran dan empati terhadap keberagaman budaya yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional,