indikator aspek moral yang terkandung di dalam ranah afektifnya. Dan dapat disimpulkan perspektif hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada ranah afektif sudah menunjukkan
dan menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa pada karakteristik afektif dalam aspek moral.
Dengan demikian, apabila hasil belajar Pendidikan Agama Islam ranah afektif tidak dilaksanakan akan berakibat yang cukup serius , sebagaimana terjadinya dekadensi moral
para remaja, seperti tawuran, narkoba, pergaulan bebas, bahkan sampai pada tindak kriminalitas. Namun, pada sekolah ini hasil belajar afektif sudah menunjukkan dan
menggambarkan hasil belajar yang tinggi dengan terjadinya perubahan psikomotorik siswa sehingga sikap siswa sesuai dengan perbuatan dan perilakunya. Dengan demikian, untuk
ke depan guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang tinggi untuk melakukan penilaian dengan baik, hal ini akan memperkuat kognitif dan afektif siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru Pendidikan Agama Islam berprestasi ini melakukan evaluasi hasil belajar tidak berjenjang sesuai hirarki yang telah dijelaskan oleh konsep Bloom dan para koleganya
dalam taksonomi proses belajar yang harus berjenjang mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks. Hal yang dilakukan oleh guru berprestasi ini sejalan
dengan konsep dari L.Dee Fink, Ph.D dalam tulisannya yang berjudul A Self-Directed Guide to Designing Courses for Significant Learning bahwa pada saat ini sekarang
sebuah taksonomi tidak dan bukan lagi dalam jenjang hirarki, melainkan yang agak rasional dan interaktif.
Oleh karena itu, guru Pendidikan Agama Islam yang bertugas di SMPN 1 Tanara menurut data dari Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 197 tahun 2014
Tentang Penetapan Penerimaan Penghargaan Apresisasi Pendidikan Islam Tahun 2014 bahwa ia sudah siap dengan sistem penilaian afektif dalam kurikulum 2013. Namun,
sekolah tersebut belum menggunakan kurikulum 2013 karena kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang.
Dalam praktiknya guru Pendidikan Agama Islam ini melakukan proses penilaian ranah afektif dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan guru PAI berprestasi ini memiliki
kompetensi yang tinggi dalam evaluasi hasil belajar, dan sudah sepenuhnya menerapkan sistem evaluasi ranah afektif. Demikian juga, para peserta didik SMPN 1 Tanara memiliki
motivasi yang cukup tinggi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada ranah afektif sudah menunjukkan dan
menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa.
B. Saran-saran
Hal-hal yang dipeneliti sarankan adalah sebagai berikut. 1. Bagi siswa
Siswa-siswi SMPN 1 Tanara diharapkan lebih meningkatkan kesadaran hasil belajar afektif untuk dipraktikkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
2. Bagi Orang Tua Agar dapat menjadi teladan akhlak terpuji sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam
bagi putra – putrinya. 3. Bagi Guru
Agar lebih meningkatkan dalam pengembangan instrumen afektif. 4. Bagi dinas pendidikan
Agar segera mengimplementasikan kurikulum yang lebih menonjolkan sisi afektif.
105