berakhlak yang baik. Sehingga ini dalam aspek konsep diri sudah menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa yang menunjukkan perilaku tertentu yang terkandung di dalam
ranah afektifnya. Sdan dapat disimpulkan perspektif hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada ranah afektif sudah menunjukkan dan menggambarkan hasil belajar psikomotorik
siswa pada karakteristik afektif dalam aspek konsep diri.
4. Nilai
Peserta didik kelas XI-A SMPN 1 Tanara sudah memiliki karakteristik ranah afektif pada aspek nilai. Hal ini dapat dilihat dari indikator mengenai dengan aspek nilai peserta
didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut.
a. Berkeyakinan prestasi belajar dapat ditingkatkan b. Berkeyakinan bahwa kinerja guru sebagai pendidik sudah maksimal
c. Berkeyakinan bahwa hasil yang telah diperoleh saat ini adalah hasil kerja keras
sendiri. d. Belajar, berdoa dan bertawakal kepada allah
e. Sikap dan perilaku ketika menghadapi musibah f. Bersaing secara sehat dalam belajar
g. Bekerja sama dalam kebaikan.
Dengan indikator tersebut, dapat diketahui para peserta didik mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah memiliki motivasi internal dan eksternal. Sebagian besar
para peserta didik mempunyai keyakinan tersebut karena guru Pendidikan Agama Islam selalu memotivasi siswa untuk dapat belajar mandiri dan meningkatkan prestasi belajar
serta berakhlak yang baik. Sehingga ini dalam aspek nilai sudah menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa yang menunjukkan perilaku tertentu sesuai dengan indikator
aspek nilai yang terkandung di dalam ranah afektifnya. Dan dapat disimpulkan perspektif hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada ranah afektif sudah menunjukkan dan
menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa pada karakteristik afektif dalam aspek nilai.
5. Moral
Peserta didik kelas XI-A SMPN 1 Tanara sudah memiliki karakteristik ranah afektif pada aspek moral. Hal ini dapat dilihat dari indikator mengenai dengan aspek moral
peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut.
a. Komitmen dalam memegang janji b. Membantu ketika orang lain sedang mengalami kesulitan
c. Tegur sapa ketika bertemu teman d. Memberikan salam ketika bertemu dengan guru
Dengan indikator tersebut, dapat diketahui bahwa para peserta didik mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah memiliki motivasi internal dan eksternal.
Sebagian besar para peserta didik mempunyai keyakinan tersebut karena guru Pendidikan Agama Islam selalu menjadi tauladan dalam aspek moral, selalu memotivasi siswa untuk
dapat belajar mandiri dan meningkatkan prestasi belajar serta berakhlak yang baik. Jadi guru Pendidikan Agama Islam berprestasi ini tidak hanya menghimbau dan menasihati
peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan indikator moral, melainkan ia memberi contoh terlebih dahulu sehingga peserta didik meniru dan mempraktikkannya dalam
kehidupan nyata sehari-hari. Dengan demikian, dalam aspek moral sudah menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa yang menunjukkan perilaku tertentu sesuai dengan
indikator aspek moral yang terkandung di dalam ranah afektifnya. Dan dapat disimpulkan perspektif hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada ranah afektif sudah menunjukkan
dan menggambarkan hasil belajar psikomotorik siswa pada karakteristik afektif dalam aspek moral.
Dengan demikian, apabila hasil belajar Pendidikan Agama Islam ranah afektif tidak dilaksanakan akan berakibat yang cukup serius , sebagaimana terjadinya dekadensi moral
para remaja, seperti tawuran, narkoba, pergaulan bebas, bahkan sampai pada tindak kriminalitas. Namun, pada sekolah ini hasil belajar afektif sudah menunjukkan dan
menggambarkan hasil belajar yang tinggi dengan terjadinya perubahan psikomotorik siswa sehingga sikap siswa sesuai dengan perbuatan dan perilakunya. Dengan demikian, untuk
ke depan guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang tinggi untuk melakukan penilaian dengan baik, hal ini akan memperkuat kognitif dan afektif siswa.