Analisis Hasil Evaluasi Ranah Afektif

salah satu siswa yang diwawancari hal ini dapat memberikan semangat untuk mengikuti pembelajaran PAI di kelas pada setiap pertemuan. Selanjutnya, guru PAI berprestasi ini selalu tidak bosan-bosan untuk memberitahukan jumlah kehadiran siswa pada setiap pertemuan karena beliau ingin memotivasi siswa agar lebih semangat dan aktif dalam mengikuti semua mata p elajaran khususnya PAI. Berdasarkan analisis dokumen pada daftar hadir siswa kelas IX-A dari 22 orang siswa selama satu semester ada yang sakit, alfa, dan bolos. Alfa yang dimaksud adalah siswa tidak masuk tanpa keterangan. Sedangkan bolos yang dimaksud adalah siswa sempat masuk ke kelas tetapi pulang lewat belakang. Dalam satu semester dari 22 orang siswa ada 7 orang yang alfa, 3 orang yang sakit, dan 5 orang yang bolos. Jadi ada 7 siswa yang selalu hadir pada jam pelajaran Pendidikan Agam Islam dalam satu semester. Demikian juga, guru PAI berprestasi ini dalam hal memberikan nilai yang kurang baik kepada siswa yang kehadirannya kurang aktif dalam setiap pertemuan pada mata pelajaran PAI itu sering ia lakukan karena kehadiran siswa di kelas dalam mengikuti pelajaran PAI setiap pertemuannya itu mejadi salah satu tolak ukur untuk kenaikan kelas. Oleh karena itu, guru seharusnya dalam setiap pertemuan selalu memeriksa absensi siswa. Dalam hal guru menilai siswa yang aktif bertanya mengenai materi yang diajarkan di kelas pada mata pelajaran PAI, berdasarkan data hasil wawancara kepada guru PAI berprestasi ini, observasi dan wawancara kepada siswa menunjukkan guru selalu menilai siswa yang aktif bertanya mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Karena guru tersebut berargumen bahwa dengan banyaknya pertanyaan dari para siswa maka guru dapat mengetahui dengan mudah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI.

d. Menilai kehadiran siswa yang relevan dengan sikap yang diajarkan

Kegiatan menilai siswa merupakan hal penting untuk mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran. oleh karena itu, pada indikator menilai kehadiran siswa yang relevan dengan sikap yang diajarkan oleh guru, dibuat dua pertanyaan yaitu: 1. Guru menilai aktif sikap siswa yang relevan dengan sikap yang diajarkan. 2. Guru memberitahukan hasil nilai kepada siswa terhadap aktifitas yang relevan dengan sikap yang diajarkan. Berdasarkan data hasil wawancara kepada guru PAI berprestasi ini, observasi dan wawancara kepada siswa menunjukkan bahwa guru PAI berprestasi ini selalu menilai sikap siswa yang berhubungan terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan guru PAI berprestsi ini tidak bosan-bosan untuk mengadakan bimbingan terhadap para siswa- siswinya. Selanjutnya, dalam hal memberitahukan hasil nilai kepada siswa terhadap aktifitas yang relevan dengan sikap yang diajarkan. Data hasil wawancara kepada guru dan siswa menunjukkan bahwa guru PAI berprestasi ini selalu memberitahukan hasil nilai kepada siswa terhadap aktifitas yang berhubungan dengan sikap yang diajarkan oleh guru. Alasan beliau mengenai hal ini karena sebagai penguat dalam memotivasi siswa agar membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI. Selain itu, argumen beliau adalah sebagai salah satu dari perhatian guru terhadap siswa dan reward penghargaan yang diberikan kepada siswa yang berupa sebab akibat dari kualitas kinerja yang dilakukan siswa.

e. Memperhatikan siswa dalam memahami kelemahan dan keunggulan dirinya.

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru melakukan penilaian afektif kepada siswa melalui observasi. Wawancara kepada guru PAI dan siswa mengenai penilaian siswa dalam memahami kelemahan dan keunggulan dirinya. Pada indikator ini dibuat menjadi dua pertanyaan: 1. Guru memperhatikan pengetahuan mengenai kelemahan siswa yang telah dilatih olehnya. 2. Guru memperhatikan siswa yang telah menunjukkan keunggulan dirinya. Berdasarkan data hasil wawancara kepada guru PAI berprestasi ini, observasi dan wawancara kepada siswa menunjukkan bahwa guru PAI berprestasi ini memperhatikan pengetahuan mengenai kelemahan siswa yang telah dilatih olehnya. Karena hal ini setelah diamati banyak siswa yang mengikuti konseling mata pelajaran agama setelah jam pelajaran selesai dan seluruh siswa mengikuti kegiatan pembinaan rohani siswa. Dalam kegiatan konseling keagamaan ini dibantu oleh guru BK yang merupakan salah satu pelayanannya adalah konseling dan bimbingan kepada siswa baik perorangan maupun kelompok serta sebagai sarana konsultasi siswa. Dengan demikian, guru tersebut telah menjalankan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing. Selanjutnya, dalam hal memperhatikan siswa yang telah menunjukkan keunggulan dirinya. Berdasarkan data hasil wawancara kepada siswa dan guru PAI berprestasi ini menunjukkkan guru memperhatikan siswa yang telah menunjukkan keunggulan dirinya dengan cara di beri reward dan enrichment serta tutor sebaya. Dengan demikian, guru PAI ini telah memperhatikan siswa yang lemah dan yang unggul dalam mata pelajaran PAI.

f. Memperhatikan kebiasaan siswa yang telah diberikan model sikap oleh guru.

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru melakukan penilaian afektif kepada siswa melalui observasi. Wawancara kepada guru PAI dan siswa mengenai kebiasaan siswa yang telah diberikan model sikap oleh guru. Pada indikator ini dibuat menjadi tiga pertanyaan: 1. Guru memperhatikan siswa yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Guru memberikan nilai baik kepada siswa yang menghargai pendapat orang lain. 3. Guru memperhatikan siswa yang menyenangi pekerjaan. Berdasarkan data hasil wawancara kepada guru PAI berprestasi ini, observasi dan wawancara kepada siswa menunjukkan bahwa guru PAI berprestasi ini selalu memperhatikan siswa yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dengan cara mengetahui ketika guru mengadakan diskusi di kelas maupun di luar kelas sehingga guru tersebut memberikan reward yaitu siswa tersebut mendapatkan nilai plus. Selanjutnya, mengenai pemberian nilai baik kepada siswa yang mengahargai pendapat orang lain. Guru PAI berprestasi ini dengan tidak ragu-ragu memberikan nilai baik kepada siswa yang menghargai pendapat orang lain, dengan catatan bahwa ketika guru selalu memberikan nilai baik kepada siswa yang melakukan hal positif itu merupakan reward dan penguatan sebagai motivasi bagi siswa untuk melakukan dan meningkatkan perilaku tersebut ke arah yang lebih baik. Demikian pula dalam hal, guru memperhatikan siswa yang menyenangi pekerjaan yang diberikan olehnya. Guru beprestasi ini mengamati dan memperhatikan siswa-siswinya dalam hal suka atau tidaknya seorang siswa jika diberikan tugas oleh guru. Perhatian guru ini kepada siswa tersebut merupakan perilaku yang dapat meningkatkan sikap siswa ke hal yang lebih positif dan menyenangi tugas-tugas yang diberikan oleh guru ini merupakan salah satu bagian dari minat siswa, karena minat siswa dalam pembelajaran PAI ini adalah salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran. Dengan demikian, bahwa guru PAI berprestasi ini memperhatikan dan menilai kebiasaan siswa yang telah diberikan model sikap olehnya.