Penilaian terhadap aspek konsep diri peserta didik SMPN 1 Tanara

tujuan untuk mempermudah dalam belajar serta disesuaikan dengan pemahaman dan bahasa sendiri wawancara: 2016, 28 April. Hasil wawancara kepada KH peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia lebih banyak berbuat baik dari pada berbuat jahat, seperti membaca al Quran dan membantu orang tua. Ia juga sangat iri dalam maksud sangat memiliki keinginan yang kuat untuk sukses seperti orang lain. Ia kadang-kadang belajar walaupun tidak ada guru di kelas, karena apabila tidak ada guru pikiran tidak terarah sehingga membuat pusing. Ia mengetahui kelemahan diri sendiri, seperti ia memiliki kelemahan dalam mata pelajaran matematika atau mengenai hal yang berhubungan dengan berhitung. Ia berusaha berprestasi dalam belajar untuk menunjukkan yang terbaik dengan cara belajar yang serius dan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan diri. Ia membuat strategi belajar dengan cara membuat target sendiri dalam belajar, seperti ia menyadari bahwa memiliki kelemahan dalam bidang matematika. Namun, ia berusaha berperang melawan kelemahannya itu dengan cara mengikuti bimbingan belajar dan berusaha menyukai mata pelajaran matematika. Ia lebih suka belajar sendiri dari pada berkelompok atau dengan teman, agar lebih fokus dan konsentrasi. Menurutnya apabila belajar berkelompok atau berbarengan dengan teman-teman suka lebih banyak ngobrol dari pada belajar. Ia tidak pernah mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru, karena guru Pendidikan Agama Islam jelas dan rinci dalam menjelaskan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia membuat suka rangkuman pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam apabila ada tugas dari guru dan jika materi yang dibahas banyak wawancara: 2016, 28 April. Hasil wawancara kepada MN peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia lebih banyak berbuat baik dari pada berbuat jahat kepada orang lain. Ia pun iri ketika melihat orang lain sukses. Iri yang ia maksud adalah ingin berhasil juga seperti orang lain yang sudah sukses, bukan untuk mencelakai. Apabila tidak ada guru di kelas ia kadang-kadang belajar, namun tergantung situasi kondisi juga. Ia sangat menyadari dan mengetahui kelemahan dirinya sendiri, seperti: 1. Jika membaca buku baik buku Pendidikan Agama Islam maupun buku bacaan lainnya untuk dapat memahami isinya harus dibaca beberapa kali sehingga memerlukan waktu yang agak lama. 2. Kurang percaya diri dalam menghadapi segala sesuatu. 3. Mudah berputus asa apabila belum menemukan solusi dalam suatu masalah. Ia berusaha berprestasi untuk menjadi yang terbaik. Ia memiliki strategi belajar yang unik, yaitu ia membuat jam belajar pada mata pelajaran tertentu di atas rata-rata, agar lebih banyak waktu untuk belajar. Ia lebih menyukai belajar dengan teman atau berkelompok, dalam arti apabila ada materi tertentu yang ia tidak dapat menyelesaikannya dapat sharing kepada teman agar ia dapat membantu dan memberikan solusinya. Ia pun tidak pernah mengalami kesulitan dalam memahami materi Pendidikan Agama Islam yang diajarkan oleh guru karena guru jelas dalam menerangkan kepada para siswanya. Ia juga suka membuat rangkuman sendiri pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya, mata pelajaran lain pada umumnya. Ia membuat rangkuman dengan ulasan-ulasan bahasa sendiri untuk lebih mudah memahami pelajaran wawancara Siswa: 2016, 29 April. Hasil wawancara kepada MU peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia lebih banyak berbuat baik dari pada berbuat jahat kepada orang lain. Ia tidak iri ketika melihat orang lain sukses atau berhasil dalam belajar, justru ia senang jika melihat orang lain sukses. Ia tetap belajar jika tidak ada guru di kelas dengan berdiskusi mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, hal ini dapat menjadikannya bertukar pikiran dan pendapat kepada orang lain. Ia mengerahui kelemahan diri sendiri, seperti ia kurang terampil pada mata pelajaran berhitung. Ia pun berusaha berprestasi menunjukkan yang terbaik. Ia membuat strategi belajar dengan cara mencari waktu yang kondusif dalam belajar seperti di satu pertiga malam, agar belajar lebih konsentrasi dan fokus. Ia lebih suka belajar mandiri dengna diri sendiri, karena lebih nyaman dan tidak ada yang mengganggu. Ia juga tidak pernah mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan oleh guru. Ia pun selalu membuat rangkuman sendiri dalam mata pelajaran dengan cara ia belajar dan membaca buku Pendidikan Agama Islam, setelah ia memahami lalu ia membuat rangkuman tanpa melihat buku dan ditulis dengan bahasa sendiri wawancara: 2016, 29 April. Hasil wawancara kepada OH peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia lebih banyak berbuat baik dari pada berbuat jahat kepada orang lain. Ia pu tidak iri apabila melihat orang lain berhasil, namun merasa hanya ingin sukses seperti orang itu dan ia merasa bahwa orang itu telah memberikan inspirasi kepadanya untuk memotivasi sukses seperti beliau. Ketika tidak ada guru di kelas ia tetap belajar dan tidak mengobrol kepada teman yang lain, namun menurutnya tidak semaksimal ketik ada guru di kelas. Ia juga mengetahui kelemahan pada dirinya, seperti kurang percaya diri jika diperintah guru menulis di depan kelas. Ia sangat berusaha untuk berprestasi walaupun dengan cara yang cukur keras seperti belajar yang ekstra. Ia lebih suka belajar dengan teman atau tutor sebaya karena agar lebih bisa sharing ilmu dalam hal-hal yang ia tidak tau. Ia memiliki strategi belajar yaitu ketika guru menjelaskan materi ajar, ia selalu mencatat hal-hal penting dan mengulang pelajaran tersebut di malam hanrinya. Ia tidak pernah mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru karena sebelum masuk ke sekolah di malam harinya ia selalu membaca-baca dan belajar untuk pelajaran yang akan dibahas esok harinya jadi ketika berada di kelas apabila ada hal yang belum dipahami, ia bertanya kepada guru. Ia suka membuat rangkuman dari penjelasan guru dan dari power point yang disampaikan oleh guru melalui buku catatan khusus Pendidikan Agama Islam wawancara: 2016, 29 April. Hasil wawancara kepada RL peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia lebih banyak berbuat baik dari pada berbuat jahat kepada orang lain karena ia berharap mendapatkan pahala dari Allah SWT. Ia tidak iri ketika melihat orang lain sukses, justru ia merasa bahagia karena melihat orang lain senang jadi ikut senang juga. Ia tetap belajar walaupun tidak ada guru karena ia merasa belajar itu merupakan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Ia mengetahui kelemahan diri sendiri, seperti mudah pusing jika belajar pada mata pelajaran berhitung matematika. Ia juga berusaha berprestasi untuk menunjukkan yang terbaik. Ia memiliki strategi belajar apabila setelah shalat tahajud karena lebih tenang dan fokus. Dalam belajar ia lebih senang jika ada teman karena apabila mengalami kesulitan mudah untuk sharing dengan teman untuk bertukar pikiran. Iya suka membuat rangkuman dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada setiap pertemuan di kelas dengan guru dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting wawancara siswa: 2016, 30 April. Hasil wawancara kepada TN peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia lebih banyak berbuat baik dari pada berbuat jahat. Apabila melihat orang lain sukses atau berhasil ia merasa terpacu untuk bisa seperti orang itu, bahkan dapat memotivasi ia untuk menjadi yang lebih baik. Ia pun tetap belajar meskipun tidak ada guru di kelas. Ia mengetahui kelemahan yang ada pada dirinya, seperti mudah sedih dan tersinggung. Ia selalu berusaha untuk berprestasi yang lebih baik. Ia memiliki strategi belajar ketika setelah shalat tahajud di satu pertiga malam karena ia merasakan lebih mudah menyerap ilmu ke dalam otak. Ia lebih suka belajar mandiri, karena lebih mudah memahami dengan logika dan bahasa sendiri. Ia tidak pernah mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan oleh guru. Ia suka merangkum materi yang dianggap penting dan belum diketahui olehnya wawancara siswa: 2016, 30 April.

4. Penilaian terhadap aspek nilai peserta didik SMPN 1 Tanara

Nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuataan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik atau buruk Darmadji: 2011, 9. Data dari wawancara dan dokumentasi di kelas IX-A SMPN 1 Tanara, indikator pertanyaan mengenai dengan aspek nilai peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut. a. Berkeyakinan prestasi belajar dapat ditingkatkan b. Berkeyakinan bahwa kinerja guru sebagai pendidik sudah maksimal c. Berkeyakinan bahwa hasil yang telah diperoleh saat ini adalah hasil kerja keras sendiri. d. Belajar, berdoa dan bertawakal kepada allah

e. Sikap dan perilaku ketika menghadapi musibah f. Bersaing secara sehat dalam belajar

g. Bekerja sama dalam kebaikan.

Di kelas XI-A SMPN 1 Tanara, perwakilan peserta didik yang diwawancarai ada 8 orang yaitu AY, HR, KH, MN, MU, OH, RL, dan TN. Mereka diwawancarai karena berdasarkan rekapitulasi lembar pengamatan sikap, peserta didik yang 8 orang ini mempunyai nilai rata-rata sikap yang tinggi yaitu di atas 3,50 dari pada 14 peserta didik lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. 10 Rekapitulasi Nilai Pengamatan Perkembangan Sikap Siswa Kelas IX-A SMPN 1 Tanara Tahun Pelajaran 20152016 No Nama Observasi S p ir itu al Ju jur D is ip li n T anggung jaw ab T ol er ans i G ot ong royong S ant un P er ca y a d iri Ra ta -r at a 1 AG 3,00 3,00 3,00 3,00 3,40 3,08 2 AM 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3 AW 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4 AN 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,20 5 AS 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,40 6 AH 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 No Nama Observasi S p ir itu al Ju jur D is ip li n T anggung j aw ab T ol er ans i G ot ong r oyong S ant un P er ca y a d ir i Ra ta -r at a 7 AL 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 8 AY 4,00 3,50 3,00 4,00 4,00 3,70 9 DD 3,00 3,00 3,00 3,67 3,00 3,13 10 EH 3,00 3,00 3,00 3,33 3,00 3,07 11 HR 3,00 3,00 4,00 3,67 3,00 3,53 12 HD 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 13 HS 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 14 KH 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 15 KS 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,20 16 MN 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 17 MU 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 18 OH 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 19 RL 3,00 3,50 4,00 4,00 4,00 3,70 20 SN 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 21 SH 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 22 TN 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 Keterangan Skor 4 Sangat Baik , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 Baik , apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 Cukup Baik, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 Kurang Baik, apabila tidak pernah melakukan Hasil wawancara kepada AY peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang lebih giat dan tekun serta sering bertanya kepada guru dan teman yang dianggap lebih pandai darinya apabila ada hal yang belum ia mengerti. Ia pun memiliki keyakinan bahwa kinerja guru Pendidikan Agama Islam sebagai pendidik sudah maksimal karena guru Pendidikan Agama Islam selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar, guru tepat waktu masuk ke dalam kelas ketika pergantian jam pelajaran tiba, guru menggunakan metode ajar yang menarik dan sesuai dengan materi ajar sehingga para siswa tidak jenuh dan bosan. Ia memiliki keyakinan bahwa hasil yang telah diperoleh saat ini adalah bukan hasil kerja keras semata, melainkan doa-doa dari orang tua dan guru serta kehendak Allah juga. Ia pun belajar, berdoa dan bertawakal kepada allah. Ia ketika mengahadapi musibah bersikap sabar dan selalu berprasangka baik kepada Allah bahwa Allah sedang menguji dan sayang kepada hambaNya. Ia juga bersaing dengan teman secara sehat dalam belajar dengan cara tidak pernah menyontek ketika ujian dan ulangan harian, begipun dlaam mengerjakan tugas-tugas sekolah selalu mengerjakan sendiri. Ia suka bekerja sama dalam kebaikan kepada teman-teman, seperti apabila ada teman yang terkena musibah, ia menolong teman itu sesuai kemampuannya wawancara siswa: 2016, 28 April. Hasil wawancara kepada HR peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang tekun dan tekad yang kuat. Ia pun memiliki keyakinan bahwa kinerja guru Pendidikan Agama Islam sebagai pendidik sudah maksimal 100 karena guru Pendidikan Agama Islam sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sebagai pendidik, guru tepat waktu masuk ke dalam kelas ketika pergantian jam pelajaran tiba, guru menggunakan metode ajar yang menarik dan sesuai dengan materi ajar sehingga para siswa semangat mengikuti pembelajaran di kelas. Ia memiliki keyakinan bahwa hasil yang telah diperoleh saat ini adalah hasil kerja keras dan doa. Ia pun belajar, berdoa dan bertawakal kepada allah. Ketika ia mengahadapi musibah bersikap sabar, tawakal, berdoa dan berusaha mencari solusinya. Ia juga bersaing dengan teman secara sehat dalam belajar dengan cara aktif dalam pembelajaran dan kerja keras. Ia suka bekerja sama dalam kebaikan kepada teman-teman, seperti mengerjakan tugas-tugas kelompok wawancara siswa: 2016, 28 April. Hasil wawancara kepada KH peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang tekun dan lebih giat. Ia pun memiliki keyakinan bahwa kinerja guru Pendidikan Agama Islam sebagai pendidik sudah maksimal karena guru menggunakan metode ajar yang menarik dan sesuai dengan materi ajar sehingga para siswa semangat mengikuti pembelajaran di kelas, suka memberi motivasi kepada para siswanya, dan suka berbagi pengetahuan baru yang tidak ada di buku bacaan utama Pendidikan Agama Islam di sekolah. Ia memiliki keyakinan bahwa hasil yang telah diperoleh saat ini adalah hasil kerja keras dan doa. Ia pun belajar, berdoa dan bertawakal kepada allah karena semua yang ada di dunia ini milik Allah tuhan semesta alam dan dikembalikannya kepad Allah juga dengan cara tawakal. Ketika ia mengahadapi musibah bersikap sabar, tawakal, dan mengadu kepada Allah dengan berdoa agar diberikan solusi terbaik. Ia juga bersaing dengan teman secara sehat dalam belajar dengan cara aktif dalam pembelajaran dan kerja keras. Ia suka bekerja sama dalam kebaikan kepada teman-teman, seperti suka menolong orang lain ketika dalam kesulitan tanpa orang lain itu memintanya wawancara siswa: 2016, 28 April. Hasil wawancara kepada MN peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan karena sudah pernah mengalaminya sendiri dengan cara rajin membaca, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti dan rajin mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru. Menurutnya apabila rajin belajar maka nilai akan bagus dan apabila malas maka nilai akan turun. Ia berkeyakinan juga bahwa kinerja guru sebagai pendidik sudah maksimal karena sudah melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya dan sangat kompeten dibidang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia memiliki keyakinan bahwa hasil yang ia peroleh saat ini adalah hasil usaha dan kerja keras sendiri. Ia pun belajar, berdoa dan bertawakal kepada Allah karena itu yang selalu ditanamkan dan diajarkan oleh guru. Ketika sedang menghadapi musibah ia menerimanya dengan lapang dada, walaupun sempat terbesit perasaan kecewa, namun ia meyakini musibah itu sudah merupakan kahendak Allah dan sebagai makhluk harus menerimanya dengan ikhlas. Ia siap bersaing secara sehat dalam belajar dengan cara diniatkan dari awal masuk sekolah agar bisa komitmen dengan diri sendiri. Ia pun sering melakukan kerjasama dalam kebaikan, namun terkadang dalam melakukan kebaikan tidak harus bekerjasama dengan orang lain tetapi harus disesuaikan dengan kemampuan diri wawancara siswa: 2016, 29 April. Hasil wawancara kepada MU peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan cara mengikuti belajar privat. Ia pun berkeyakinan bahwa kinerja guru sebagai pendidikan sudah maksimal karena guru selalu tepat waktu ketika memasuki kelas, menjelaskan pelajaran dengan maksimal, dan menjadi suri tauladan yang baik bagi para peserta didiknya. Ia berkeyakinan bahwa hasil yang telah dicapai saat ini adalah atas usaha dan kerja keras sendiri karena ia sudah belajar dengan maksimal. Ia sudah belajar, berdoa dan bertawakal kepada Allah, ketika menghadapi musibah ia bersikap dengan berserah diri kepada Allah karena ia berkeyakinan musibah itu adalah salah satu teguran dari Allah. Ia siap bersaing secara sehat dalam belajar. Ia suka bekerja sama dalam kebaikan seperti, mengikuti kegiatan bakti sosial untuk santunan kepada anak yatim piatu wawancara siswa: 2016, 29 April. Hasil wawancara kepada OH peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar dan mengikuti les tambahan pada mata pelajaran yang dianggap sulit. Ia berkeyakinan bahwa kinerja guru sudah maksimal sebagai pendidik karena guru selalu hadir setiap pertemuan di kelas dan menyampaikan materi dengan maksimal. Ia berkeyakinan bahwa prestasi yang telah diperoleh saat ini adalah anugerah dari Allah yang diperoleh dengan usaha dan kerja keras. Ia selalu belajar, berdoa dan bertawakal kepada Allah. Dalam menghadapi musibah ia menyikapinya dengan bersabar sambil meyakini itu semua adalah rencana Allah yang Maha sempurna dan mengucapkan “Innalillahi wa innailaihi raji’un”. Ia siap bersaing secara sehat dengan cara mengikuti proses kegiatan belajar mengajar secara maksimal dan selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Ia juga suka bekerjasama dalam kebaikan seperti membantu teman yang sedang dalam kesusahan wawancara siswa: 2016, 29 April. Hasil wawancara kepada RL peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan bahwa prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan cara semangat belajar lebih ditingkatkan. Ia berkeyakinan bahwa kinerja guru sudah maksimal sebagai pendidik karena guru selalu hadir setiap pertemuan di kelas dan selalu memberikan motivasi dalam belajar. Ia berkeyakinan bahwa prestasi yang telah diperoleh saat ini dengan usaha dan kerja keras. Ia selalu belajar, berdoa dan bertawakal kepada Allah. Ketika menghadapi musibah ia memasrahkan semuanya kepada Allah