Pelaporan Evaluasi Ranah Afektif

penilaian siswa dalam memahami kelemahan dan keunggulan dirinya. Pada indikator ini dibuat menjadi dua pertanyaan: 1. Guru memperhatikan pengetahuan mengenai kelemahan siswa yang telah dilatih olehnya. 2. Guru memperhatikan siswa yang telah menunjukkan keunggulan dirinya. Berdasarkan data hasil wawancara kepada guru PAI berprestasi ini, observasi dan wawancara kepada siswa menunjukkan bahwa guru PAI berprestasi ini memperhatikan pengetahuan mengenai kelemahan siswa yang telah dilatih olehnya. Karena hal ini setelah diamati banyak siswa yang mengikuti konseling mata pelajaran agama setelah jam pelajaran selesai dan seluruh siswa mengikuti kegiatan pembinaan rohani siswa. Dalam kegiatan konseling keagamaan ini dibantu oleh guru BK yang merupakan salah satu pelayanannya adalah konseling dan bimbingan kepada siswa baik perorangan maupun kelompok serta sebagai sarana konsultasi siswa. Dengan demikian, guru tersebut telah menjalankan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing. Selanjutnya, dalam hal memperhatikan siswa yang telah menunjukkan keunggulan dirinya. Berdasarkan data hasil wawancara kepada siswa dan guru PAI berprestasi ini menunjukkkan guru memperhatikan siswa yang telah menunjukkan keunggulan dirinya dengan cara di beri reward dan enrichment serta tutor sebaya. Dengan demikian, guru PAI ini telah memperhatikan siswa yang lemah dan yang unggul dalam mata pelajaran PAI.

f. Memperhatikan kebiasaan siswa yang telah diberikan model sikap oleh guru.

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru melakukan penilaian afektif kepada siswa melalui observasi. Wawancara kepada guru PAI dan siswa mengenai kebiasaan siswa yang telah diberikan model sikap oleh guru. Pada indikator ini dibuat menjadi tiga pertanyaan: 1. Guru memperhatikan siswa yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Guru memberikan nilai baik kepada siswa yang menghargai pendapat orang lain. 3. Guru memperhatikan siswa yang menyenangi pekerjaan. Berdasarkan data hasil wawancara kepada guru PAI berprestasi ini, observasi dan wawancara kepada siswa menunjukkan bahwa guru PAI berprestasi ini selalu memperhatikan siswa yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dengan cara mengetahui ketika guru mengadakan diskusi di kelas maupun di luar kelas sehingga guru tersebut memberikan reward yaitu siswa tersebut mendapatkan nilai plus. Selanjutnya, mengenai pemberian nilai baik kepada siswa yang mengahargai pendapat orang lain. Guru PAI berprestasi ini dengan tidak ragu-ragu memberikan nilai baik kepada siswa yang menghargai pendapat orang lain, dengan catatan bahwa ketika guru selalu memberikan nilai baik kepada siswa yang melakukan hal positif itu merupakan reward dan penguatan sebagai motivasi bagi siswa untuk melakukan dan meningkatkan perilaku tersebut ke arah yang lebih baik. Demikian pula dalam hal, guru memperhatikan siswa yang menyenangi pekerjaan yang diberikan olehnya. Guru beprestasi ini mengamati dan memperhatikan siswa-siswinya dalam hal suka atau tidaknya seorang siswa jika diberikan tugas oleh guru. Perhatian guru ini kepada siswa tersebut merupakan perilaku yang dapat meningkatkan sikap siswa ke hal yang lebih positif dan menyenangi tugas-tugas yang diberikan oleh guru ini merupakan salah satu bagian dari minat siswa, karena minat siswa dalam pembelajaran PAI ini adalah salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran. Dengan demikian, bahwa guru PAI berprestasi ini memperhatikan dan menilai kebiasaan siswa yang telah diberikan model sikap olehnya. Guru berprestasi ini, dalam penilaian ranah afektif siswa sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan. Namun, dalam penilaian afektif hanya sebagian besar yang meliputi: a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama masing-masing yang tercermin dalam perilaku sehari-hari, b. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya, c. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, d. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi, e. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sikap cermat dan menghargai hak atas kekayaan intelektual, f. Menunjukkan sikap toleran dan empati terhadap keberagaman budaya yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional, g. Menunjukkan sikap peduli terhadap bahasa dan dialek, dan h. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang iptek. Karena disesuaikan dengan kondisi sekolah, kurikulum yang digunakan di SMPN 1 Tanara ini belum menggunakan kurikulum 2013 karena masih menggunakan kurikulum 2006. Hal ini bertolak pada kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, kecuali untuk sekolah percontohan yang ditunjuk oleh pusat.

d. Aktualisasi Hasil Belajar Afektif Terhadap Psikomotorik

Aktualisasi hasil belajar afektif dapat dilihat dari tingkah laku atau aktivitas fisik peserta didik. Hasil wawancara kepada guru Pendidikan Agama Islam berprestasi yang bertugas di SMPN 1 Tanara dalam menilai bahwa peserta didik berhasil atas hasil belajar afektif memiliki ciri-ciri yaitu adanya perubahan sikap, perilaku, dan kebiasaan peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar hasil belajar ranah afektif terhadap psikomotorik ini dapat dilihat dari perhatian dan motivasi peserta didik kepada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, perhatian tersebut seperti mencatat hal yang penting saat guru menjelaskan pelajaran Pendidikan Agama Islam, memiliki buku bacaan Pendidikan Agama Islam, menambah bacaanreferensi selain buku Pendidikan Agama Islam, dan berpartisipasi dan aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Juga dapat dilihat dari kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, seperti masuk kelas tepat waktu pada saat jam pelajaran Pendidikan Agama Islam, mengumpulkan tugas Pendidikan Agama Islam tepat waktu, memakai seragam sekolah sesuai tata tertib pada jam pelajaran Pendidikan Agama Islam, mengerjakan tugas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh guru, membawa buku tulis sesuai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, mengikuti tata tertib dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar hasil belajar ranah afektif terhadap psikomotorik ini dapat dilihat dari penghargaan peserta didik kepada guru Pendidikan Agama Islam, seperti tidak menyela pembicaraan guru saat menjelaskan pelajaran Pendidikan Agama Islam, tidak berkata kotor dan kasar saat kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam berlangsung, menghormati guru, dan tidak melawan terhadap guru ketika mendapatkan tugas Pendidikan Agama Islam.wawancara guru: 2016, 11 Mei Menurut hasil wawancara kepada guru berprestasi ini, cara beliau menilai untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa di luar lingkungan sekolah seperti di keluarga dan masyarakat melalui Informasi dari orang tua atau teman terdekat wawancara guru: 2016, 11 Mei. Adapun aktualisasi hasil belajar afektif terhadap psikomotorik siswa dapat diketahui dan dianalisis melalui penilaian karakteristik afektif siswa. Hal yang ingin diungkapkan disini adalah sikap dan aktivitas fisik peserta didik terhadap keagamaan Islam melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kepada peserta didik. Hal ini dapat dijadikan gambaran fungsi keyakinan dan ketaatan terhadap ajaran Islam melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang dipilih adalah aspek sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk dapat menggambarkan perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam baik di kelas maupun di luar kelas. Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi ditemukan sebagai berikut.

1. Penilaian terhadap aspek sikap peserta didik SMPN 1 Tanara

Penilaian sikap peserta didik yang dimaksud adalah penilaian terhadap perilaku atau keyakinan peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan guru. Pada penilaian sikap peserta didik ini guru mengamatinya mulai dari proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan dan konsistensi terhadap sesuatu seperti dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. wawancara: 2016, 12 Mei. Sikap peserta didik di lingkungan sekolah tidak selalu diperhatikan oleh guru PAI setiap saat ketika berada di sekolah, akan tetapi diperhatikan ketika siswa berhadapan dengan guru baik di dalam kelas ketika mengikuti proses belajar mengajar ataupun di luar kelas. Sikap yang di perhatikan oleh guru PAI di dalam kelas adalah sikap siswa terhadap mata pelajaran PAI, sikap terhadap guru dan sikap terhadap proses belajar mengajar itu sendiri . a Sikap terhadap Mata Pelajaran PAI Sikap terhadap mata pelajaran dapat dilihat dari persiapan siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar di kelas, yaitu dengan membawa buku referensi pelajaran Pendidikan Agama Islam, mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh guru dan buku catatan khusus Pendidikan Agama Islam. b Sikap terhadap Guru Sikap siswa terhadap guru dapat dilihat ketika siswa memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru dan mau melakukan perintah guru. c Sikap terhadap proses belajar mengajar Sikap terhadap proses belajar mengajar dapat dilihat ketika kegiatan pembelajaran dimulai sampai dengan selesai, siswa yang memiliki minat besar terhadap pelajaran PAI akan terlihat antusias dan aktif mengikuti jalannya pembelajaran, sedangkan siswa yang tidak begitu minat akan terlihat pasif atau bahkan tidak tidak memperhatikan pembelajaran bahkan ada yang mengobrol dengan temannya wawancara guru: 2016, 12 Mei. Dalam penilaian sikap ini untuk mencapai hasil yang optimal guru Pendidikan Agama Islam berprestasi ini membiasakan dan mencontohkan kepada peserta didik dengan diberikannya model sikap positif oleh guru agar tertanam dalam diri peserta didik yang didasari keyakinan dan kebenaran sebagai suatu sistem nilai wawancara guru: 2016, 12 Mei 2016. Di antara sebagai berikut. 1. Guru telah membiasakan dan mencontohkan pada perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam menjelaskan pelajaran Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik, guru sangat kontekstual menjelaskannya. Hal ini terlihat dari sikap peserta didik yang meniru dalam kegiatan diskusi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Guru memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. Sehingga peserta didik pun dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru memiliki tanggung jawab penuh, seperti tepat waktu dalam mengumpulkan pekerjaan rumah. 3. Dalam standar kompetensi: memahami hadis tentang kebersihan, kompetesi dasar: menampilkan perilaku bersih seperti dalam al-Hadits, dan tujuan pembelajarannya: siswa dapat menampilkan perilaku bersih seperti dalam al-Hadits. Dalam materi tersebut guru mengimbau kepada untuk selalu berpenampilan bersih dan menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Dan guru tersebut mencontohkan dalam berprilaku bersih sehari-hari di lingkungan sekolah, sehingga hasil observasi terlihat tidak ada sampah yang berserakan di kelas dan ketika ada sampah di meja siswa, mereka langsung membuangnya ke tempat sampah yang telah tersedia, para siswa memakai pakaian yang bersih dan rapi observasi, 2016: 10-13 Mei.

2. Penilaian terhadap aspek minat peserta didik SMPN 1 Tanara

Minat merupakan kesenangan untuk melakukan sesuatu. Dalam penilaian terhadap minat peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama Islam berprestasi ini yang bertugas di SMPN 1 Tanara, menilai dengan: 1 perencanaan, 2 suasana kelas yang kondusif, dan 3 output yang baik wawancara guru: 2016, 14 Mei. Karena dalam penilaian minat ini dalam mata pelajaran PAI, beliau menggunakannya untuk : a. Mengetahui minat peserta didik sehingga mudah untuk pengarahan dan pembelajarannya b. Menggambarkan keadaan langsung antara pokok bahasan tertentu dalam PAI dengan kondisi nyata di masyarakat c. Mengelompokkan peserta didik yang memiliki minat yang sama d. Acuan dalam menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan dan memilih model, metode pembelajaran yang tepat e. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata di dalam kehidupan wawancara guru: 2016, 14 Mei. Data dari observasi, wawancara dan dokumentasi di kelas IX-A SMPN 1 Tanara, indikator pertanyaan mengenai dengan aspek minat peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut. a. Mencatat hal yang dianggap penting penjelasan guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Memiliki buku referensi Pendidikan Agama Islam. c. Memiliki buku catatan lengkap khusus mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. d. Senang jika buku catatan Pendidikan Agama Islam diperiksa oleh guru e. Menambah bacaan buku keagamaan selain buku Pendidikan Agama Islam f. Menyesal apabila tidak mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam g. Semangat mempelajari Pendidikan Agama Islam; berpartisipasi dan aktif saat pelajaran berlangsung h. Hadir dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam Di kelas XI-A SMPN 1 Tanara, perwakilan peserta didik yang diwawancarai ada 8 orang yaitu AY, HR, KH, MN, MU, OH, RL, dan TN. Mereka diwawancarai karena berdasarkan rekapitulasi lembar pengamatan sikap, peserta didik yang 8 orang ini mempunyai nilai rata-rata sikap yang tinggi yaitu di atas 3,50 dari pada 14 peserta didik lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. 8 Rekapitulasi Nilai Pengamatan Perkembangan Sikap Siswa Kelas IX-A SMPN 1 Tanara Tahun Pelajaran 20152016 No Nama Observasi S p ir itu al Ju jur D is ip li n T anggung jaw ab T ol er ans i G ot ong royong S ant un P er ca y a d iri Ra ta -r at a 1 AG 3,00 3,00 3,00 3,00 3,40 3,08 2 AM 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3 AW 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4 AN 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,20 5 AS 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,40 6 AH 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 7 AL 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 8 AY 4,00 3,50 3,00 4,00 4,00 3,70 9 DD 3,00 3,00 3,00 3,67 3,00 3,13 10 EH 3,00 3,00 3,00 3,33 3,00 3,07 11 HR 3,00 3,00 4,00 3,67 3,00 3,53 12 HD 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 No Nama Observasi S p ir itu al Ju jur D is ip li n T anggung j aw ab T ol er ans i G ot ong r oyong S ant un P er ca y a d ir i Ra ta -r at a 13 HS 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 14 KH 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 15 KS 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,20 16 MN 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 17 MU 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 18 OH 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 19 RL 3,00 3,50 4,00 4,00 4,00 3,70 20 SN 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 21 SH 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 22 TN 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 Keterangan Skor 4 Sangat Baik , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 Baik , apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 Cukup Baik, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 Kurang Baik, apabila tidak pernah melakukan Hasil wawancara kepada AY peserta didik kelas IX-A SMPN 1 Tanara ini menunjukkan bahwa ia selalu mencatat hal yang dianggap penting penjelasan guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia mencatat penjelasan guru pertama dalam kertas selembar lalu sesampainya di rumah ia memindahkan catatannya ke buku catatan khusus mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini ia lakukan karena agar buku catatannya tersebut rapi dan tidak banyak coretan dalam kesalahan menulis. Ia juga memiliki buku referensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia pun Senang jika buku catatan Pendidikan Agama Islam diperiksa oleh guru karena hal ini merupakan salah satu dari motivasi yang membuat ia semangat untuk melengkapi catatan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia kadang-kadang membaca-baca buku keagamaan jika ia mengunjungi toko buku atau perpustakaan. Ia merasa rugi apabila tidak mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam karena metode dan penjelasan dari guru Pendidikan Agama Islam menyenangkan. Ia semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, salah satu partisipasi yang ditunjukkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah ia selalu aktif dalam kegiatan diskusi. Karena ia merasa