Pengembangan Profesi
88
Hasil identifikasi
Penyebab Alternatif
tindakan Penentuan
Tindakan Rumusan Masalah
dalam menyusun
RKS masih
rendah. manajerial
dilakukan adalah
Workshop kemampuan kepala
sekolah dalam menyusun RKS
dilaksanakan?
Apakah workshop penyusunan RKS dapat
meningkatkan kemampuan kepala
sekolah dalam menyusun RKS?
Kemampuan kepala
sekolah dalam
menindaklan- juti
hasil supervisi
masih rendah
Kepala sekolah
belum mengikuti
diklat supervisi
akademik Pelatihan
supervisi akademik
FGD FGD
Bagaimana penerapan FGD dapat
meningkatkan kemampuan kepala
sekolah dalam menindaklanjuti hasil
supervisi?
Apakah FGD dapat meningkatkan
kemampuan kepala sekolah dalam
menindaklanjuti hasil supervisi?
Berdasarkan hasil identifikasi, penyebab, alternatif tindakan, penentuan tindakan, dan ada rumusan masalah, maka judul penelitian, latar belakang, tujuan, manfaat,
kerangka teori, dan rancangan penelitian dapat disusun. Bagaimana menyusun rancangan PTS? Rancangan PTS pada prinsipnya sama dengan menyusun
rancangan penelitian tindakan kelas yang biasa dilakukan oleh guru. Perbedaannya terletak pada fokus masalah, pelaku tindakan dan subyek penelitian. Masalah dalam
PTS bersumber dari masalah yang dihadapi pengawas sekolahkepala sekolah, sedangkan penelitian tindakan kelas bersumber dari masalah pembelajaran yang
dilaksanakan guru.
2. Penelitian Tindakan Kelas PTK
Jenis penelitian tindakan yang biasa dilakukan oleh guru adalah PTK. PTK merupakan serangkaian kegiatan tindakan yang dilakukan di kelas dalam situasi
belajar mengajar dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja pembelajaran. Dalam tindakan tersebut ada unsur tindakan yang dilakukan oleh peneliti, ada subyek
penelitian yang dikenai tindakan, dan ada kinerja peneliti yang diperbaiki. Mengapa penelitian perlu dilakukan? Pasti jawabannya karena ada masalah. Artinya, tidak
perlu ada penelitian jika tidak ada masalah. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas selalu diawali dengan adanya masalah pembelajaran di kelas.
a. Masalah PTK
Apakah masalah itu? Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara kondisi yang seharusnya ideal dengan kondisi nyata. Misalnya, kondisi ideal yang
seharusnya terjadi setiap pendidik berijazah S1. Namun kenyataan yang terjadi di persekolahan tidak semua guru berijazah S1. Berarti dalam hal ini ada
kesenjangan. Kesenjangan itulah yang disebut masalah perlu dilengkapi data, fakta, bahkan tabel yang merupakan alasan perlunya penelitian. Selanjutnya
Pengembangan Profesi
89 apakah masalah PTK? Karena PTK berada di kelas dalam suasana proses
belajar mengajar, maka masalah-masalah itulah yang yang disebut dengan masalah PTK. Karakteristik utama masalah dalam PTK adalah adanya masalah
yang dirasa oleh guru yang harus segera mendapat penyelesaian. Dengan kata lain, guru merasa adanya masalah yang harus segera diselesaikan. Karakteristik
lainnya, masalah tersebut terjadi di kelas [laboratorium, ruang praktik lainnya, perpustakaan, lapangan olah raga, alam terbuka, dll. tempat guru mengajar],
terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Contoh:
• Peserta didik kurang terampil dalam mempresentasikan hasil kerjanya. • Peserta tidak lancar berbicara dalam menjawab pertanyaan lisan.
• Peserta didik mengalami kesulitan dalam menuangkan idegagasan dalam bentuk lisan.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut dapat ditemukan masalah utama yang dihadapi peserta didik adalah keterampilan berbicara yang masih perlu
ditingkatkan.
b. Penentuan alternatif tindakan dalam PTK
PTK merupakan kegiatan perbaikan, digarap secara sistemik untuk meningkatkan yang sudah ada, bukan teoretik tetapi berpijak pada kondisi Suharsimi, 2007.
Untuk mengetahui alternatif tindakan apa yang paling tepat dakam mengatasi masalah yang telah ditemukan, maka peneliti hendaknya mencari tahu lebih
dahulu penyebab munculnya masalah tersebut. Hal ini akan mengarahkan peneliti dalam mencari alternatif tindakan. Alternatif tindakan dapat berupa
penerapan pendekatan, metode, teknik, maupun model pembelajaran tertentu. Pada prinsipnya semua pendekatan, metode, teknik, maupun model
pembelajaran baik namun belum tentu sesuai dengan masalah yang harus diatasi. Oleh karena itu peneliti harus menentukan salah satu yang diyakini paling
tepat untuk mengatasi masalah PTK. Beberapa kemungkinan penyebab yang terjadi dari contoh masalah di atas:
a. jarang berlatih b. tidak diarahkan
c. tidak dibimbing d. tidak dinilai
e. tidak ditindaklanjuti
Jika penyebab masalah telah ditemukan, maka alternatif tindakan pun dapat dilakukan. Beberapa contoh alternatif tindakan untuk mengatasi masalah
keterampilan berbicara misalnya dengan penerapan metode bermain peran, metode diskusi, pendekatan saintifik, dll.
Dari tiga alternatif tindakan yang ditawarkan, peneliti dapat menentukan satu tindakan yang diyakini paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk
menentukan alternatif mana yang paling tepat, yakinkan pada diri peneliti bahwa dalam tindakan tersebut terdapat langkah-langkah yang benar-benar dapat
mengatasi penyebab masalah. Yakinkan pula bahwa tindakan tersebut benar- benar dikuasai oleh peneliti dan bisa dilaksanakan. Meskipun langkah-langkah
dalam tindakan terpenuhi, namun jika tidak dikuasai oleh peneliti dan tidak
Pengembangan Profesi
90 mungkin bisa dilaksanakan misalnya karena daya dukung tidak lengkap maka
alternatif tindakan tsb disarankan untuk tidak dipilih. Yang dipilih adalah yang paling sesuai dengan penyebab masalah, yang paling dikuasai, dan paling
mungkin untuk dilaksanakan. Dalam masalah ini, misalnya tindakan yang dipilih adalah penerapan metode diskusi. Maka judul penelitiannya menjadi
“Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Peserta
Didik”.
c. Rumusan masalah
Rumusan masalah selalu diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya. Idealnya, dalam penelitian tindakan kelas ada empat 4 rumusan masalah, yaitu:
1 Berapa nilai sebelum tindakan dilaksanakan? 2 Bagaimana tindakan dilaksanakan dalam peningkatan...?
3 Bagaimana hasil belajar setelah menggunakan metode...? 4 Seberapa besar pengaruh metode....dalam penimgkatan....?
Namun demikian, dalam penelitian tindakan
“nilai sebelum tindakan” diuraikan dalam latar belakang, dan kata
“pengaruh” digunakan dalam penelitian korelasi, maka dalam penelitian tindakan lazim digunakan dua kata tanya apa dan
bagaimana. Kaitannya dengan contoh masalah dalam konteks ini, maka contoh rumusan masalah menjadi:
1 Bagaimana penerapan metode diskusi dalam meningkatkan keterampilan
berbicara peserta didik? 2 Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan keterampilan
berbicara peserta didik?
d. Penyusunan kerangka teori yang berhubungan dengan topik penelitian.
PTK bersifat ilmiah. Oleh karena itu peneliti harus berbekal teori. Teori yang diangkat dalam PTK harus relevan dengan masalah dan tindakan yang diangkat
dalam penelitian. Jika rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah metode diskusi untuk meningkatkan keterampilan berbicara, maka landasan teori
yang diangkat adalah teori-teori yang berkaitan dengan
“metode diskusi” dan “ keterampilan
berbicara”. Kumpulkan teori-teori yang relevan tersebut, baik yang berasal dari sumber primer buletin penelitian, jurnal penelitian, laporan hasil
penelitian, warta penelitian, dll maupun sumber sekunder ensiklopedi, handbook, telaah hasil penelitian, media non-cetak atau elektronik, dll. untuk
dinilai kualitasnya. Agar dapat menilai kualitas kutipan, upayakan dapat membaca sumber primer dari penulis aslinya, sebagai sumber pustaka. Hal-hal yang perlu
diuraikan dalam kerangka teori adalah: 1 deskripsi teoretis teori yang berhubungan dengan keterampilan berbicara:
pengertian tentang keterampilan berbicara, unsur pendukung keterampilan berbicara, teknik penilaian keterampilan berbicara. Sedangkan teori yang
berhubungan dengan metode diskusi: pengertian, fungsi, jenis, metode, unsur-unsur, langkah-langkah diskusi, keunggulan metode didkusi, dan
penilian tentang diskusi.
2 sintesa teori kesimpulan dari uraian teori tsb 3 kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan