Analisis Data a. Kuantitatif Penulisan KTI

Pengembangan Profesi 84 Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80, Anda harus mengulangi materi 4, terutama bagian yang belum Anda kuasai. H. Refleksi dan Tindak Lanjut No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum Tercapai Keterangan 1 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian 2 Menulis KTI bidang pendidikan kepengawasan Tindak lanjut: Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan I. Kunci Jawaban Kunci Jawaban Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 4 1. A 2. B 3. C 4. C 5. A 6. D 7. B 8. C 9. D 10. A 11. D 12. A 13. A Pengembangan Profesi 85 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PENYUSUNAN PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH TENTANG PENELITIAN TINDAKAN WAKTU 10 JP A. Tujuan Pembelajaran Selama dan setelah proses pelatihan berlangsung, Saudara dapat memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan, maupun pelaksanaannya di sekolah B. Indikator Pencapaian Tujuan 1. Mencerahkan guru dalam mengidentifikasi masalah penelitian tindakan kelas 2. Membibing melatih guru dalam merumuskan masalah penelitian tindakan kelas 3. Mengarahkan guru menentukan alternatif tindakan dalam penelitian tindakan kelas 4. Melatih kepala sekolah dalam mengidentifikasi masalah penelitian pendidikan khususnya masalah PTS. C. Uraian Materi Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus. Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 dijelaskan bahwa rincian kegiatan tugas pokok pengawas sekolah nomor 10 menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di KKGMGMPMGBK dan sejenisnya adalah wajib bagi pengawas muda, madya, dan utama. Sedangkan rincian kegiatan tugas pokok pengawas sekolah nomor 11 menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah di KKKSMKKS dan sejenisnya adalah wajib bagi pengawas madya dan utama. Dalam Kegiatan pembelajaarn ini Saudara diharapkan mampu melatih kepala sekolah KS untuk melakukan penelitian tindakan sekolah PTS dan membimbing guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas PTK, yang merupakan salah satu tugas pokok Saudara sebagai pengawas. Agar Saudara dapat melaksanakan tugas pelatihan dan pembimbingan tersebut, terlebih dahulu Saudara harus menguasai konsep tentang PTS dan PTK. Akan lebih bagus lagi jika Saudara pernah melakukan PTS dan PTK tersebut. Sekedar mengingatkan Saudara untuk persiapan melatih KS dan guru, berikut ini disajikan konsep PTS dan PTK sebagai berikut .

1. Penelitian Tindakan dan Penelitian Tindakan Sekolah PTS

Penelitian tindakan yang sering dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah adalah penelitian tindakan sekolah PTS. Penelitian Tindakan Action Research adalah Pengembangan Profesi 86 penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Dalam buku lain dijelaskan mengenai penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki praktik yang dilakukan BPU PKB-5 Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah, 2013. Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas, sehingga disebut Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas PTK. Peneliti dalam PTK adalah guru, subyek penelitian adalah siswa, dan masalah yang dipecahkan atau diatasi adalah masalah- masalah pembelajaran di kelas. Tentu saja lokasi penelitiannya adalah kelas, yaitu loksi di mana terjadi situasi proses belaja-mengajar antara siswa dengan siswa dan guru. Sedangkan bila yang melakukan tindakan adalah kepala sekolah atau pengawas sekolah untuk mengatasi masalah manajerial maupun supervisi akademik maka disebut school action research atau penelitian tindakan sekolah PTS. Peneliti dalam PTS adalah pengawas sekolah atau kepala sekolah, subyek penelitian guru atau tenaga kependidikan lainnya, dan masalah yang diatasi adalah masalah- masalah manajerial maupun supervisi akademik. Lokasi penelitian tindakan sekolah tentu saja di sekoalah. Ciri penelitian tindakan 1 bersifat praktis, 2 ada unsur kolaborasi, 3 guru, kepala sekolahpengawas sekolah berperan ganda baik sebagai peneliti maupun sebagai praktisi.

a. Masalah PTS

PTS dilakukan karena adanya masalah. Dengan kata lain, peneliti pengawas atau kepala sekolah merasakan adanya masalah dalam pekerjaannya, yang harus segera diatasi. Masalah penelitian tindakan yang berkaitan dengan tugas pengawas sekolah berkisar pada hasil supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik sasarannya adalah guru, sedangkan sasaran supervisi manajerial adalah kepala sekolah. 1 Supervisi akademik Ada empat permasalahan yang berkaitan dengan supervisi akademik yaitu: standar kompetensi lulusan SKL, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. a Masalah SKL berkisar pada: kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. b Masalah standar isi berkisar pada: kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Pengembangan Profesi 87 c Masalah standar proses berkisar pada: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil dan proses pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran. d Masalah standar penilaian berkisar pada: penilaian hasil belajar oleh pendidik; penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. 2 Supervisi manajerial Adapun permasalahan yang berkaitan dengan supervisi manajerial mencakup standar pengelolaan; standar pendidik dan tenaga kependidikan; standar sarana; dan standar pembiayaan. a Masalah standar pengelolaan berkisar pada: Perencanaan program, mencakup: perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah serta penyusunan rencana kerja sekolah RKS. b Pelaksanaan rencana kerja sekolah, mencakup: penyusunan pedoman sekolah, penataan struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan kegiatan sekolah, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana. c Pengawasan dan evaluasi, meliputi: penyusunan program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi sekolah. d Kepemimpinan Sekolah. e Sistem Informasi Manajemen; dan 6 Penilaian Khusus. b Masalah standar pendidik dan tenaga kependidikan berkisar pada: a kualifikasi akademik dan kompetensi; b kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan penugasan; serta c keseimbangan beban kerja. c Masalah standar sarana prasarana berkisar pada: satuan pendidikan, lahan, bangunan, dan kelengkapan sarana dan prasarana. Pengadaan, pemeliharaan, perawatan, pan penghapusan sarana dan prasarana sekolah d Masalah standar pembiayaan berkisar pada: biaya operasi nonpersonalia meliputi: biaya alat tulis sekolah ATS, biaya bahan dan alat habis pakai BAHP, biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa, biaya transportasiperjalanan dinas, biaya konsumsi, biaya asuransi, biaya pembinaan siswaekstra kurikuler, biaya uji kompetensi, biaya praktek kerja industri, dan biaya pelaporan. Dari berbagai masalah yang mungkin terjadi di sekolah binaan, dapat ditentukan salah satu fokus masalah yang paling mendesak untuk segera diatasi. Oleh karena itu calon peneliti harus mampu mengidentifikasi masalah, mencari penyebab munculnya masalah, dan mencari alternatif tindakan solusi, yang selanjutnya akan dibuat rumusan masalah penelitian. Tabel 10. Contoh Hasil Identifikasi dan Rumusan Masalah Hasil identifikasi Penyebab Alternatif tindakan Penentuan Tindakan Rumusan Masalah Kemampuan kepala sekolah Belum mengikuti pelatihan  Pelatihan manajerial  Workshop Yang paling mungkin untuk  Bagaimana workshop penyusunan RKS dapat meningkatkan