Pengembangan Profesi
72
c. Publikasi KTI Untuk Perbaikan Mutu Pendidikan
1 Modul Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang
terkecil, yang dipelajari sendiri secara perseorangan self-instructional Winkel, 2009:472. Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang
disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan Anwar, 2010. Menurut Goldschmid, modul pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana,
didesain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keperluan belajar Wijaya, 1988:128.
Sedangkan Vembriarto 1987:20 mengemukakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep
daripada
bahan pelajaran.
Pengajaran modul
merupakan usaha
penyelanggaraan pengajaran individual yang memungkinkan peserta menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum beralih kepada unit
berikutnya. Mengenai karakteristik modul, Anwar 2010 menyatakan sebagai berikut:
1. Self instructional, pengguna mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.
3. Stand alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.
4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
5. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabatakrab dengan pemakainya.
6. Konsistensi, konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak. 2 Buku
Buku pada umumnya adalah buku teks pelajaran yang digunakan sebagai acuan atau pedoman utama pembelajaran. Fungsi, tujuan, dan manfaat
buku teks pelajaran sangat penting dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran selalu didampingi dengan adanya buku teks pelajaran
meskipun sudah terdapat bahan ajar ataupun sumber belajar lainnya. Buku teks pelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran, namun
untuk buku teks pelajaran tidak sembarangan dapat digunakan. Buku teks pelajaran memiliki karakteristik khusus agar buku tersebut layak digunakan
sebagai bahan ajar maupun sumber belajar. Prastowo 2012:170 menyebutkan bahwa terdapat 4 karakteristik buku teks pelajaran secara
umum, karakteristik tersebut antara lain: 1 diterbitkan dan memiliki ISBN; 2 memiliki misi utama; 3 mengacu pada program kemdikbud.
3 Tulisan Ilmiah Populer Karya tulis ilmiah, baik yang berbentuk artikel ilmiah yang diterbitkan melalui
majalah atau jurnal, makalah ilmiah bahan presentasi, maupun yang ditulis dalam bentuk laporan, dipublikasikan dengan tujuan untuk perbaikan mutu
Pengembangan Profesi
73 pendidikan. Menulis artikel hendaknya memenuhi cara dan syarat penulisan
yang baik. Meskipun setiap jurnal penerbit mempunyai ketentuan masing- masing, namun pada umumnya memiliki persyaratan yang sama. Syarat
yang harus dipenuhi dalam menulis artikel yang baik adalah: 1 Mengandung masalah; 2 Topik harus spesifik agar dapat dengan mudah diuraikan atau
dijelaskan; 3 Semua gagasan harus dapat dipertanggung jawabkan dengan mengikutsertakan alasan, bukti, dan contoh; 4 Panjang artikel antara 3-5
halaman; 5 Sebuah artikel hendaknya menyertakan alternatif pemecahan persoalan atau menyertakan harapan, usul atau saran kepada pembaca.
Meskipun persyaratan menulis artikel ilmiah nonhasil penelitian telah memenuhi persyaratan, tidak jarang ada koreksi dari redaksi. Penulis
hendaknya
berkenan memperbaiki
sesuai rekomendasi
redaksi majalahjurnal penerbit. Hal hal yang harus diperbaiki biasanya mencakup
isi, bahasa, dan bentuk tampilan yang harus sesuai dengan ketentuan jurnal tersebut.
7. Tata Tulis Laporan Penelitian
Karya Tulis Ilmiah KTI dalam bentuk laporan hasil penelitian, artikel hasil penelitian, artikel nonhasil penelitian, laporan best practice, tulisan ilmiah popular, modul, diktat,
buku, dan KTI lainnya merupakan karya yang dapat dikembangkan oleh pengawas sekolahkepala sekolahguru sebagai bagian tidak terpisahkan dari pengembangan
profesinya. KTI tersebut digunakan untuk mengevaluasi kemampuan pengawas sekolahkepala sekolahguru dalam mengidentifikasi, memecahkan masalah
pendidikan dan pembelajaran secara ilmiah serta memberikan kebaruan ilmu novelty dalam melakukan penelitian maupun gagasan penting. Selain itu, KTI
merupakan
karya ilmiah
pengawas sekolahkepala
sekolahguru yang
menggambarkan proses menuangkan gagasan atau ide dalam tulisan, menggambarkan the entire event
’seluruh aktivitas’ dari proses penelitian dan atau pemikiran yang dilakukan dengan memperhatikan kaidah ilmiah, yakni rasional,
faktual, sistematis, dan objektif dalam prosedur pembuktian dan penyimpulan. Pedoman penulisan KTI ini ditujukan untuk memberi gambaran, petunjuk, dan
informasi bagi pengawas sekolahkepala sekolahguru mengenai penulisan setiap bagian dalam KTI. Materi tata tulis KTI menyediakan panduan bagi para pengawas
sekolahkepala
sekolahguru dalam
melakukan penyusunan
sekaligus pembimbingan KTI, sehingga akan terjalin kesamaan persepsi antara penilai KTI,
pembimbing, dan pengguna dalam hal format kerangka, isi substansi, dan kaidah tata tulis.
Tata Tulis KTI, tersedia dalam CD
a. Telaah Struktur Artikel Penelitian dan Non-Penelitian
Secara umum, sebuah karya tulis ilmiah terbagi dalam tiga bagian besar. Bagian yang dimaksud ialah pendahuluan, isi, dan pembahasan. Meskipun ketiganya
merupakan inti dari sebuah karya, tentu saja masih dibutuhkan penyemarak lain, yaitu prakata bedakan dengan kata pengantar, daftar isi, daftar tabelskema,
bibliografi, dan lampiran. Tentu saja kelengkapan-kelengkapan tersebut tidak semuanya mutlak disertakan.
Contoh Artikel Hasil Penelitian, tersedia dalam CD
Pengembangan Profesi
74 Contoh Artikel Ilmiah Non-Penelitian,
tersedia dalam CD
b. Tata Cara Publikasi KTI
Berbagai cara mempublikasikan KTI pengawas sekolahkepala sekolah maupun guru. Beberapa media terbitan berikut biasanya digunakan untuk penerbitan KTI
antara lain: 1 Jurnal; 2 Melalui Buletin; 3 Melalui Warta Penelitian; 4 Melalui Proceeding; 5 Melalui Presentasi di Pertemuan Ilmiah.
D.
Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 4.1 Mengkaji Berbagai Jenis Data dalam Penelitian 45 menit
Untuk memperdalam pemahaman dan penerapan tentang pengolahan data penelitian, maka Saudara perlu melakukan Kegiatan 4.1. Adapun langlah-langkah pembelajarannya
sebagai berikut:
1. Saudara diminta mengikuti penjelasan awal dari pelatih; 2. Selanjutnya secara mandiri, Saudara membaca topik jenis-jenis data penelitian;
3. Secara berpasangan, Saudara diminta mendiskusikan hasil bacaan masing-
masing; 4. Selanjutnya Saudara secara berpasangankerja individu diminta untuk mengerjakan
LK 4.1 pada kertas disediakan .
LK 4.1. Membuat Peta Konsep tentang Jenis-jenis Data Penelitian
Secara berpasangan atau mandiri, buatlah peta konsep jenis-jenis data penelitian yang sudah Saudara baca pada uraian materi di atas.
Kegiatan 4.2 Mengolah Data Kuantitatif 45 menit Setelah Saudara memahami jenis-jenis data penelitian, Saudara juga perlu memahami
bagaimana data penelitian dimaksud disajikan. Untuk itu Saudara perlu melakukan kegiatan 4.2 dan mengerjakan LK 4.2 pada kertas yang disediakan. Adapun langkah
kegiatan pembelajaran 4.2 sebagai berikut.
1. Saudara diminta mengikuti penjelasan awal dari pelatih; 2. Selanjutnya secara mandiri, Saudara mencermati sajian data penelitian sebagai
berikut.
Terdapat 30 orang guru pada sebuah sekolah. Ada 3 orang berijazah S2; ada 12 orang berijazah S1 dan lainnya D3. Dalam kepangkatan, golongan IIId ada 13 orang, IVa ada
15 orang, dan IVb ada 2 orang. Dari 30 guru tesebut belum tersertifikasi sejumlah 9 orang dan 21 orang telah tersertifikasi sejak tahun 2010.