Perbedaan penelitian eksperimen dengan penelitian korelasi adalah Perhatikan tahapan-tahapan penelitian berikut.

Pengembangan Profesi 17 G. Umpan Balik Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban kegiatan pembelajaran 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar yang Saudara miliki. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap kegiatan pembelajaran 1. Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik 80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang  60 = sangat kurang Apabila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Mantap Namun bila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80, Saudara masih harus mengulangi kegiatan pembelajaran 1, terutama bagian yang belum Saudara kuasai. H. Refleksi dan Tindak Lanjut No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum Tercapai Keterangan 1 Membandingkan karakteristik pendekatan kualitatif dan kuantitatif 2 Mengklasifikasi berbagai jenis penelitian Tindak lanjut: Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan Tingkat Penguasaan = X Jumlah Jawaban Benar Jumlah Soal 100 Pengembangan Profesi 18 I. Kunci Jawaban Kunci Jawaban Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 1 1. A 2. B 3. B 4. D 5. A 6. B Pengembangan Profesi 19 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 IDENTIFIKASI, RUMUSAN MASALAH PENELITIAN, DAN LANDASAN TEORI WAKTU 6 JP A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 tentang identifikasi, rumusan masalah penelitian, dan landasan teori diharapkan Saudara mampu: 1. menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembnagan karirnya sebagai pengawas 2. menyusun proposal penelitian pendidikan baik kualitatif maupun kuantitatif B. Indikator Pencapaian Tujuan 1. Melatih kepala sekolah dalam mengklasifikasi masalah penelitian pendidikan 2. Merumuskan masalah penelitian 3. Mencerahkan tujuan penelitian 4. Menyusun landasan teori C. Uraian Materi

1. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Pendidikan

a. Identifikasi Masalah Penelitian Pendidikan

Semua jenis penelitian berawal dari adanya masalah. Apakah masalah itu? Masalah adalah kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata. Masalah penelitian pendidikan yang berkaitan dengan tugas pengawas sekolah berkisar pada supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik sasarannya adalah guru, sedangkan sasaran supervisi manajerial adalah kepala sekolah. Dengan demikian masalah penelitian pengawas sekolah ada di sekitar permasalahan guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas mereka. Terdapat empat permasalahan yang berkaitan dengan supervisi akademik yaitu: 1 standar kompetensi lulusan SKL, 2 standar isi, 3 standar proses, dan 4 standar penilaian. Masalah SKL berkisar pada kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Masalah standar isi berkisar pada kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Masalah standar proses berkisar pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil dan proses pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran. Masalah standar penilaian berkisar pada penilaian hasil belajar oleh pendidik; penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Pengembangan Profesi 20 Adapun permasalahan yang berkaitan dengan supervisi manajerial mencakup 1 standar pengelolaan, 2 standar pendidik dan tenaga kependidikan, 3 standar sarana prasaran, dan 4 standar pembiayaan. Masalah standar pengelolaan berkisar pada: 1 Perencanaan program mencakup perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah serta penyusunan rencana kerja sekolah RKS; 2 Pelaksanaan rencana kerja sekolah yang mencakup penyusunan pedoman sekolah, penataan struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan kegiatan sekolah, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana; 3 Pengawasan dan evaluasi mencakup program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi sekolah; 4 Kepemimpinan Sekolah; 5 Sistem Informasi Manajemen; 6 Penilaian Khusus. Masalah standar pendidik dan tenaga kependidikan berkisar pada kualifikasi akademik dan kompetensi. Masalah standar sarana berkisar pada satuan pendidikan, lahan, bangunan, dan kelengkapan sarana dan prasarana. Masalah standar pembiayaan berkisar pada biaya operasi nonpersonalia meliputi: biaya alat tulis sekolah ATS, biaya bahan dan alat habis pakai BAHP, biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa, biaya transportasiperjalanan dinas, biaya konsumsi, biaya asuransi, biaya pembinaan siswaekstra kurikuler, biaya uji kompetensi, biaya praktek kerja industri, dan biaya pelaporan. Contoh hasil identifikasi masalah

b. Perumusan Masalah Penelitian Pendidikan

Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual dan menarik. Masalah digali dari berbagai sumber empiris ataupun teoretis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan pra-penelitian. Agar masalah ditemukan dengan baik diperlukan fakta-fakta empiris diiringi penguasaan teori yang diperoleh melalui pengkajian berbagai literatur relevan. Masalah yang telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah. Pada umumnya rumusan masalah penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah merupakan penentuan faktor-faktor atau aspek-aspek yang terkait dengan lingkup kajian penelitian. Metode penelitian harus selalu diawali dengan masalah, berupa pertanyaan penelitian yang dicari jawabannya menggunakan data dari lapangan. Ada empat jenis penelitian yang dibahas dalam modul ini yakni penelitian tindakan, penelitian evaluasi, penelitian eksperimen, dan penelitian korelasional. 1 Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki praktik yang dilakukan Kemdikbud, 2013. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan Kemampuan kepala sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi masih rendah 1 Kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS masih rendah Pengembangan Profesi 21 diterapkan langsung serta dikaji hasilnya. Merumuskan masalah penelitian tindakan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut. a Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat Tanya. b Rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain. c Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut operasional. Contoh rumusan masalah penelitian tindakan 2 Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu Danim, 2000. Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan Sukmadinata, 2005. Penelitian evaluatif dapat dirancang untuk menjawab pertanyaan, menguji, atau membuktikan hipotesis. Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya berupa pelaksanaan dan rencana. Penelitian evaluatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi untuk mengetahui apakah implementasi program yang telah direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus memberikan hasil sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum sesuai serta apa yang menjadi penyebabnya. Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil perbandingan ini maka didapatkan kesimpulan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien dan efektif atau tidak. Atas dasar kegiatan tersebut, penelitian evaluatif dimaksudkan untuk membantu perencana dalam pelaksanaan program, penyempurnaan dan perubahan program, penentuan keputusan atas keberlanjutan atau penghentian program, menemukan fakta-fakta dukungan dan penolakan terhadap program, memberikan sumbangan dalam pemahaman suatu program serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lingkup penelitian evaluatif dalam bidang pendidikan misalnya evaluasi kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi dan manajemen . 1 Apakah metode workshop dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS? 2 Bagaimana proses implementasi metode worshop dalam meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS?