Menurut Susanto 2013, kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar
secra metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi, istilah
pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan
mengakar BM, proses belajar mengajar PBM, atau kegiatan belajar mengajar KBM. Kata atau istilah ini pembelajaran dan pengunaannya
masih tergolong baru, yang mulai popular semenjak lahirnya Undang- Undang Sistem Pendididkan Nasional No. 20 Tahun 2003. Menurut
undang-undang ini, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengn pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penugasan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik Siregar, 2010
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Secara sederhana, minatberarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu Syah, 2003.
Menurut Slameto 2010, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang
lebih besar terhadap subyek tersebut. Sukardi, 1988 dalam Susanto, 2013, minat dapat diartikan
sebagai suatu kesuksesan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Dalam praktiknya, minat atau dorongan dalam diri siswa terkait dengan
apa dan bagaimana siswa dapat mengaktualisasikan dirinya melalui belajar. Di mana identifikasi diri memiliki kaitan dengan peluang atau
hambatan siswa dalam mengekspresikan potensi atau kreativitas dirinya sebagai perwujudan dari minat spesifik yang dia miliki. Adapun faktor
keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan lebih berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dari minat siswa akibat dari
pengaruh situasi kelas, sistem, dan dorongan keluarga. Dari beberapa definisi minat diatas, dapat ditegaskan bahwa
minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif. Hal ini
menyebabkan dipilihnya
suatu objek
atau kegiatan
yang menguntungkan,
menyenangkan, dan
lama-kelamaan akan
mendatangkan kepuasan dalam dirinya.
2. Macam-macam Minat
Rosyidah dalam Susanto, 2013, mengatakan bahwa timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu : minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pertama, minat yang berasal dari
pembawaan timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat ilmiah. Kedua,
minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar individu timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan. Minat ini
sangatdipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat.
Gagne dalam Susanto 2010 juga membedakan sebab timbulnya minat pada diri seseorang kepada dua macam, yaitu minat spontan dan
minat terpola. Minat spontan yaitu minat yang timbul secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar. Adapun
minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan yang terencana dan terpola, misalnya dalam
kegiatan-kegiatan yang terencana dan terpola, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar, baik di lembaga sekolah maupun diluar sekolah.
3. Indikator Minat Belajar
Menurut Safari 2005 definisi konsep minat belajar adalah pilihan
kesenangan dalam
melakukan kegiatan
dan dapat
membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya dalam
belajar. Definisi operasional : minat belajar adalah skor siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur aspek : 1 kesukaan,
2 ketertarian, 3 perhatian, dan 4 keterlibatan. Menurut Winkel 1983 perasaan merupakan faktor psikis yang
nonintelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangatgairah belajar. Dengan melalui perasaannya siswa mengadakan penilaian yang
agak spontan terhadap pengalaman-pengalaman belajar disekolah. Penilaian yang positif akan terungkap dalam “perasaan senang” rasa
puas, rasa gembira, rasa simpati, dan lain sebagainya. Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang
positif. 4.
Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan
belajar siswa. Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan memungkinkan berpengaruh negatif terhadap
hasil belajar siswa yang bersangkutan. Dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada sangkut pautnya dengan diri siswa,
maka siswa akan mendapatkan kepuasan batin dari kegiatan belajar tadi Susanto, 2013
Dalam dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan penting dalam belajar. Hal ini dikarenakan minat ini merupakan suatu
kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu. Dengan
demikian, minat merupakan unsur yang menggerakkan motivasi seseorang sehingga orang tersebut dapat berkonsentrasi terhadap suatu
benda atau kegiatan tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan
belajar tersebut. Dengan demikian, minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kenyataan ini
diperkuat oleh pendapat Sardiman, yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
Dari penjelasan tersebut, maka semakin jelaslah bahwa minat akan berdampak terhadap kegiatan yang dilakukan seseorang. Dalam
hubungannya dengan kegiatan belajar, minat tertentu dimungkinkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan
adanya minat siswa terhadap sesuatu dalam kagiatan belajar itu sendiri. Dalam kegiatan belajar, juga dalam proses pembelajaran, maka
tentunya minat yang diharapkan adalah minat yang timbul dengan sendirinya dari diri siswa itu sendiri, tanpa ada paksaan dari luar, agar
siswa dapat belajar lebih aktif dan baik. Akan tetapi, dalam kenyataannya tidak jarang siswa mengikuti pelajaran dikarenakan
terpaksa atau karena adanya suatu keharusan, sementara siswa tersebut tidak menaruh minat terhadap pelajaran tersebut. Berdasarkan uraian
singkat tersebut, maka dapat ditegaskan bahwa minat belajar siswa merupakan faktor yang penting dalam menunjang tercapainya
efektivitas proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan.
C. Hasil Belajar