kelompok. Tujuan utama tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
b. Belajar Kelompok, tahap ini dilakukan setelah guru memberikan
penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan
melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan
individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya
d. Pengakuan Tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim
untuk terus berprestasi lebih baik lagi.
E. Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stay TSTS
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Teknik belajar Dua tinggal dua tamu Two Stay Two Stray dikembangkan oleh Spencer Kagan Sugiyanto, 2010. Struktur dua
tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Rusman 2012 meyebutkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Setiap
anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen memiliki tiga fungsi yaitu fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan, fungsi manajemen sebagai
organisasi, dan fungsi manajemen sebagai kontrol. c.
Kemauan Untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh
keberhasilan secara berkelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran
kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
d. Keterampilan Bekerja Sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan
demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 3.
Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Menurut Lie 2002 pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan
tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota
kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku.
b. Presentasi guru
Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. c.
Kegiatan kelompok. Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar
kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan
yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi danb klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam
kelompok kecil 4 siswa yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok
menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri.
Setelah itu, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu dalam kelompok yang
lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah
memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan
temuannya serta mencocokkan dan membahas kerja mereka. d.
Formalitas Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan
permasalahan yang
diberikan, salah
satu kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya.
Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal.
e. Evaluasi kelompok dan penghargaan
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi materi yang telah
diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-
pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan model Two Stay Two Stay, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan
kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.
Berikut merupakan bagan mengenai langkah-langkah dalam metode TSTS :
Kelompok Awal
Gambar 2.1 Gambar Alur Kelompok Awal
Keterangan : A Kelompok 1, B Kelompok 2, C Kelompok 3, D Kelompok 4, E Kelompok 5, F Kelompok 6, G Kelompok7, H Kelompok 8.
A1 A2
A3 A4
B1 B2
B3 B4
C1 C2
C3 C4
D1 D2
D3 D4
F1 F2
F3 F4
E1 E2
E3 E4
G1 G2
G3 G4
H1 H2
H3 H4
Kelompok Tamu
Gambar 2.2 Gambar Alur Kelompok Metode Two Stay Two Stray
Keterangan : Setiap dua anggota dari kelompok awal bertamu ke kelompok lain kelompok tamu, jadi setelah bertamu, kelompok yang terbentuk terdiri dari
anggota-anggota kelompok dari kelompok yang berbeda 1 kelompok terdiri dari 2 anggota kelompok awal dan 2 anggota dari kelompok lain.
A1 A2
G4 H3
B1 B2
A3 H4
C1 C2
A4 B3
D1 D2
B4 C3
E1 E2
C4 D3
F1 F2
D4 E3
G1 G2
E4 F3
H1 H2
F4 G3
4. Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Tipe Two Stay
Two Stray Menurut Lie 2004, kelebihan dan kekurangan dari model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah :
1 Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan
2 Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
3 Lebih berorientasi pada keaktifan
4 Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
5 Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa
6 Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan
7 Membatu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
b. Kekurangan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah :
1 Membutuhkan waktu yang lama
2 Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
3 Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan
tenaga 4
Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
F. Materi Invertebrata