secara lengakap pada lampiran 12, soal-soaal pre-test dapat dilihat pada lampiran 15
2. Post-test
Test akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Post- test dilaksanakan untuk mengetahui semua materi pelajaran
yang tergolong penting sudah dapat dikuasai sebaik-baiknya oleh para peserta didik atau belum. Post-test pada penelitian ini
dilakukan setelah proses pembelajaran selesai diakhir siklus. Post-test pada penelitian ini juga dilengkapi dengan kisi-kisi
soal post-test siklus I yang dapat dilihat pada lampiran 13, soal-soal post-test siklus I pada lampiran 16. Kemudian, kisi-
kisi post-test siklus II dapat dilihat pada lampiran 14, soal-soal post-test siklus II pada lampiran 17.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pembahasan mengenai analisis kualitatif
dan kuantitatif dapat adalah sebagai berikut : 1.
Deskriptif Persentase Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yang pertama adalah
analisis deskriptif persentase. Deskriptif persentase ini akan diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden yang ada dikali
100 Sudjana, 2001 dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : P
: Persentase f
: Frekuensi N
: Jumlah Responden 100
: Bilangan Tetap Analisis Deskriptif Persentase ini digunakan untuk mencari
persentase nilai siswa pada ranah kognitif pada post-test siklus I dan II serta persentase perhitungan jumlah minat pada lembar kuisioner siswa
serta lembar observasi pada ranah afektif siswa. 2.
Analisis Kualitatif Metode Analisis Kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan secara
cermat, mendalam dan rincisehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang meunjukkan
kualitas sesuatu Arifin, 2009 . Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan dengan cara mengambil kesimpulan dari hasil
kuisioner, hasil observasi, hasil refleksi guru dan siswa terkait pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS. 3.
Metode Kuantitatif Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan
dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif pada penelitian ini
diambil dari hasil kuisioner, hasil observasi, nilai tes siswa pre-test, post-test siklus I dan post-test siklus II, serta hasil observasi siswa.
Cara menganalisis data secara kuantitatif untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
1 Pre-test dan Post-test
Soal pre-test diberikan pada awal pembelajaran. Soal pre-test dan post-test terdiri dari 15 soal Pilihan Ganda dan
soal uraian. Pemberian skor untuk jawaban pilihan ganda yang salah dan yang benar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Penetapan Skor Pilihan Ganda
Skor Keterangan
Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 1
Jika jawaban benar
Sementara soal uraian bobot soal menyesuaikan jenis soal yang diberikan serta rubrik penilaian yang telah dibuat sebelumnya.
2 Analisa Ketuntasan
Nilai akhir setiap post test didapatkan dari penjumlahan skor pilihan ganda dan uraian. Nilai yang diperoleh dari hasil
tes pre-test dan post-test akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMA Negeri 1 Depok yaitu 75.
Jika nilai siswa 75 maka siswa dinyatakan tidak tuntas, dan jika nilai siswa ≥ 75 maka siswa dinyatakan tuntas. Adapun
rumus yang digunakan dalam mencari nilai ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut :
Cara untuk mencari nilai ketuntasan individu adalah sebagai berikut Arifin, 2009 :
Cara untuk mencari nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut Arifin, 2009 :
Cara mencari nilai ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut Arifin, 2009 :
b. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Untuk analisa pada ranah afektif, peneliti menggunakan lembar observasi. Observasi dugunakan untuk mengukur tingkah
laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan
perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya,
kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya Sudjana, 2010.
Langkah-langkah dalam menganalisis data observasi adalah sebagai berikut :
1. Pemberian skor
2. Lembar observasi yang diisi oleh observer kemudian
dihitung jumlah skor nya. Panduan penskoran dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.5. Panduan Penskoran Afektif Siswa
Alternatif Jawaban Skor
Kurang Sekali 1
Cukup Baik 2
Baik 3
Sangat Baik 4
Cara menilai hasil observasi skor siswa adalah sebagai berikut Arifin, 2009 :
Kemudian, skor pada kegiatan observasi pada ranah afektif akan dikategorikan. Kategori afektif siswa dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.6. Kategori Persentase Hasil Observasi Siswa Aspek Afektif Arikunto, 2008
Persentase yang diperoleh Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang
0 ≤ q 33,33 Rendah
Yang akan dihitung dan diamati sebagai indikator keberhasilan adalah presentasi siswa yang tergolong dalam afektif tinggi. Setiap
siswa yanag presentasinya tinggi pada hasil observasi yang telah diperoleh, kemudian akan dilakukan perhitungan yang telah dibuat
dengan rumus sebagai berikut : 00
c. Minat Belajar Siswa
Minat belajar
pada penelitian
ini diukur
dengan menggunakan kuisioner. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
menganalisis data hasil kuisioner adalah dengan memberikan skor pada kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Panduan pemberian skor
kuisioner adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Panduan Penskoran Minat Siswa Alternatif Jawaban
Skor Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Tidak Setuju 1
4 Tidak Setuju
2 3
Setuju 3
2 Sangat Setuju
4 1
Skor yang telah didapatkan kuisioner kemudian dianalisis melalui dua kategori yaitu untuk menentukan skor setiap siswa dan
untuk menentukan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi.
Untuk mengetahui skor siswa terkait minat belajarnya, digunakan rumus sebagai berikut Arifin, 2009 :
Kemudian, skor pada lembar kuisioner dikategorikan pada tabel berikut Arikunto, 2008 :
Tabel 3.8. Kategori Persentase Minat Siswa Persentase yang diperoleh
Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang
0 ≤ q 33,33 Rendah
Yang akan dihitung dan diamati sebagai indikator keberhasilan adalah presentasi siswa yang tergolong dalam minat
tinggi. Setiap siswa yanag presentasinya tinggi pada hasil lembar kuisioner yang telah diperoleh, kemudian akan dilakukan
perhitungan yang telah dibuat dengan rumus sebagai berikut Arifin, 2009 :
00
G. Tim Peneliti