2.9. Kerangka Pemikiran Teoritis
2.9.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kepemilikan Institusional
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Proksi yang biasa digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan di
antaranya yaitu total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar ukuran
perusahaan Cowen et al., 1987, dalam Ruwita, 2012. Sedangkan kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas dimiliki
oleh institusi atau lembaga, seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, asset management, dan kepemilikan institusi lain.
Perusahaan besar dapat lebih mudah untuk mengakses pasar modal dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Semakin besar ukuran perusahaan,
akan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut Sunarto dan Budi, 2009. Salah satu modal eksternal dapat diperoleh dari investor yang berbentuk institusi.
Golonji, et. al. 2013 menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepemilikan institusional. Golonji,
et. al. 2013 menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki kepemilikan institusional yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar pula kepemilikan institusionalnya.
2.9.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Profitabilitas
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar biasanya memiliki aset yang besar pula. Sedangkan
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Aset perusahaan yang besar akan memberikan
sinyal bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik Febria, 2013. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin mudah untuk mendapatkan
modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga akan
menaikan nilai perusahaan Sunarto dan Budi, 2009. Febria 2013 juga menyatakan bahwa perusahaan yang besar mempunyai
akses ke pasar modal sehingga lebih mudah untuk mendapatkan tambahan dana yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan. Hal
ini dikarenakan dengan dana yang lebih banyak, perusahaan dapat menciptakan peluang pertumbuhan sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Selain itu,
menurut Munawir 2004 dalam Febria 2013, perusahaan dengan ukuran besar pun dapat menghasilkan produk biaya rendah, di mana tingkat biaya rendah
merupakan salah satu unsur untuk mencapai laba. Penelitian Babalola 2013 menemukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas. Menurut Ambarwati, dkk 2015, semakin maksimal aktiva perusahaan maka laba yang akan didapat
menjadi maksimal pula, karena aktiva digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka tingkat profitabilitasnya semakin tinggi.
2.9.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Leverage