sebanyak-banyaknya, karena laba yang diperoleh masih dapat digunakan untuk menutup beban tetap yang timbul akibat penggunaan utang tersebut.
Siallagan dan Machfoedz 2006 menyatakan bahwa leverage dapat mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemberi pinjaman
bondholders. Sedangkan
menurut Husnan
1998, perusahaan
yang menggunakan utang lebih banyak juga akan memperoleh peningkatan
profitabilitas yang lebih besar. Penggunaan utang bisa dibenarkan sejauh penggunaan utang tersebut diharapkan memberikan profitabilitas yang lebih besar
dari bunga utang tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Febria 2013 menemukan hasil bahwa
tingkat leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas. Semakin tinggi tingkat leverage, menunjukkan semakin besar pula
dana yang dimiliki perusahaan yang bersumber dari utang untuk membiayai aktivitasnya. Sehingga, modal perusahaan bertambah, dan tingkat profitabilitas
akan meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat leverage, maka tingkat profitabilitas juga semakin tinggi.
2.9.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Enterprise Risk
Management
Perusahaan yang besar dapat menyediakan laporan untuk keperluan internal yang sekaligus dapat digunakan sebagai bahan untuk keperluan
pengungkapan informasi kepada pihak eksternal. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Semakin besar perusahaan maka
semakin banyak informasi yang akan diungkapkannya. Semakin banyak informasi yang diungkapkan, maka hal-hal yang diungkapkan tersebut akan semakin detail
pula, seperti informasi tentang manajemen risiko perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan besar dianggap mampu untuk menyediakan informasi tersebut
Prayoga dan Almilia, 2013. Menurut KPMG 2001, perusahaan dengan ukuran besar umumnya
cenderung untuk mengadopsi praktik corporate governance dengan lebih baik dibanding perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan semakin besar suatu perusahaan
maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang dihadapi, baik itu risiko keuangan, operasional, reputasi, peraturan, dan risiko informasi. Lebih lanjut, Amran et al.,
2009 menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu mempengaruhi pengungkapan risiko perusahaan karena meningkatnya ukuran perusahaan akan
diikuti dengan meningkatnya jumlah stakeholder. Sesuai dengan teori stakeholder, semakin meningkat jumlah stakeholder, maka kewajiban
pengungkapan risiko menjadi lebih besar untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap pengungkapan enterprise risk management. Di antaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ruwita dan Harto 2013,
Kristiono, dkk 2014, Hassan 2008, Elzahar dan Hussainey 2012, dan Shammari 2014. Menurut Sari 2013 semakin besar suatu perusahaan maka
semakin besar pula pengungkapan ERM yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan yang ukurannya besar relatif memiliki risiko yang besar
pula. Perusahaan yang besar akan cenderung melakukan pengungkapan untuk
menjaga reputasinya agar tetap memperoleh kepercayaan dari pihak stakeholder. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka
semakin banyak pula informasi manajemen risiko perusahaan yang diungkapkan.
2.9.7. Pengaruh