informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil karena perusahaan besar akan menghadapi risiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil Sari,
2013.
2.5. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, dan institusi lainnya
Wahidahwati, 2001. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak kepemilikan
institusional sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik manajer Kristiono, dkk., 2014.
Peran kepemilikan institusional sebagai agen pengawas dapat dilakukan melalui investasi yang besar dalam pasar modal. Sehingga apabila institusi merasa
tidak puas dengan kinerja manajemen perusahaan, akan bisa menjual saham yang dimilikinya kepada pasar. Menurut Brancato dan Gaughan 1991 dalam
Anggraini 2011, investor institusional dapat meminta manajemen perusahaan mengungkapkan informasi sosial dalam laporan tahunannya sebagai bentuk
transparansi kepada stakeholder untuk memperoleh legitimasi dan menaikkan nilai perusahaan melalui mekanisme pasar modal sehingga mempengaruhi harga
saham perusahaan. Menurut Novita 2010, mekanisme pengawasan bisa juga dilakukan
dengan menempatkan dewan ahli. Posisi dewan ahli ini tidak berada di bawah kontrol manajer, sehingga tidak dibiayai oleh perusahaan. Dengan demikian,
pengawasan terhadap tindakan manajer dapat dilakukan dengan efektif. Selain dengan penempatan dewan ahli, pengawasan lain dapat dilakukan dengan
memberikan masukan-masukan sebagai bahan pertimbangan bagi manajer dalam menjalankan operasional perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Novita 2010 menyebutkan bahwa apabila dibandingkan dengan investor individual, investor institusional memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan-
kelebihan tersebut yaitu: 1 investor institusional memiliki sumber daya yang lebih banyak untuk mendapatkan informasi; 2 investor institusional memiliki
profesionalisme dalam menganalisa informasi, sehingga dapat menguji tingkat keandalan informasi; 3 secara umum, investor institusional memiliki relasi
bisnis yang lebih kuat dengan manajemen; 4 investor institusional memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang
terjadi di dalam perusahaan; dan 5 investor institusional lebih aktif dalam melakukan jual beli saham sehingga dapat meningkatkan jumlah informasi secara
cepat yang tercermin di tingkat harga.
2.6. Tingkat Profitabilitas