Tucker Lewis Index TLI Comparative Fit Index CFI

sehingga disebut X² - relatif. Nilai X² - relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data Ferdinand, 2000.

f. Tucker Lewis Index TLI

Merupakan Incremental Index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, di mana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah mode l adalah ≥ 0,95, dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good fit Ferdinand, 2000.

g. Comparative Fit Index CFI

CFI merupakan indeks fit perbaikan dari NFI Normed Fit Index. CFI berguna untuk mempertimbangkan kompleksitas model, yaitu dengan cara menyertakan derajat bebas model dalam perhitungan. Rentang nilai sebesar 0 –1, di mana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi atau a very good fit Ferdinand, 2000. Indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan model tersebut diringkas dalan tabel berikut: Tabel 3.7. Ringkasan Indeks Pengujian Kelayakan Model Goodness of Fit Index Cut-off Value X²-Chi Square Kecil Significance Probability ≥ 0,05 RMSEA ≤ 0,08 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 CMINDF ≤ 2,00 TLI ≥ 0,95 CFI ≥ 0,95 Sumber: Ferdinand, 2000 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 yang berjumlah 83 perusahaan. Penelitian ini menggunakan studi populasi atau metode sensus, sehingga seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Data penelitian diambil dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan- perusahaan tersebut khususnya pada bagian yang menunjukkan pengungkapan ERM, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, tingkat profitabilitas, dan tingkat leverage.

4.1.2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimun. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis crosstab tabulasi silang. Analisis crosstab dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang disajikan dalam bentuk baris dan kolom.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 64 85

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013-2015)

3 24 117

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)

2 30 121

Pengaruh Enterprise Risk Management dan Faktor Internal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

3 28 89

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE MANAJEMEN RISIKO, REPUTASI AUDITOR, KONSENTRASI KEPEMILIKAN, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 10 37

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 42

PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN BERBASIS INTERNET PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pelaksanaan Enterprise Risk Manegement pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN NON-FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013: A REVISIT

1 4 17