Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kepemilikan Institusional

Berdasarkan tabel 4.24. dapat diketahui hipotesis yang diterima dan terbukti berpengaruh signifikan adalah pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat leverage H 3 , pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan ERM H 6 , dan pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan ERM H 9 . Hipotesis yang ditolak dan tidak berpengaruh signifikan adalah pengaruh ukuran perusahaan terhadap kepemilikan institusional H 1 , pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat profitabilitas H 2 , pengaruh kepemilikan institusional terhadap tingkat profitabilitas H 4 , pengaruh tingkat leverage terhadap tingkat profitabilitas H 5 , pengaruh kepemilikan institusional terhadap pengungkapan ERM H 7 , dan pengaruh tingkat profitabilitas terhadap pengungkapan ERM H 8 .

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kepemilikan Institusional

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepemilikan institusional. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai CR pada pengaruh ukuran perusahaan terhadap kepemilikan institusional adalah sebesar -0,288 yang memiliki nilai absolut di bawah 1,96 yang merupakan syarat dari CR dengan nilai P sebesar 0,744 lebih dari 0,05 yang merupakan syarat dari nilai P. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepemilikan institusional. Oleh karena itu, H 1 dalam penelitian ini ditolak. Hal ini dapat dimaknai bahwa meningkatnya ukuran perusahaan tidak mampu meningkatkan proporsi kepemilikan institusional. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Golonji et. al., 2013 yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan dengan kepemilikan institusional. Pada tabel 4.11. dapat diketahui bahwa terdapat 5 perusahaan dengan kategori ukuran kecil namun memiliki kepemilikan institusional dengan kategori sangat tinggi dan terdapat 3 perusahaan dengan kategori ukuran besar namun memiliki kepemilikan institusionnal dengan kategori rendah. Perusahaan dengan kategori ukuran kecil namun memiliki kepemilikan institusional dengan kategori sangat tinggi misalnya adalah PT. Majapahit Securities Tbk. AKSI dan PT. Asuransi Jasa Tania Tbk. ASJT. Perusahaan dengan kategori ukuran besar namun memiliki kepemilikan institusional dengan kategori rendah, misalnya adalah PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. BBNI dan PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. BBTN. Hal ini dimungkinkan terjadi karena beberapa alsaan. Pertama, yang terjadi pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. BBNI dan PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. BBTN adalah karena kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan BUMN yang sebagian besar sahamnya kurang lebih 60 dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sehingga meningkatnya total aset dalam perusahaan tersebut dan dalam perusahaan BUMN lainnya tidak mampu meningkatkan tingkat kepemilikan institusional secara signifikan. Kedua, mayoritas kepemilikan institusional dalam perusahaan berasal dari entitas induk perusahaan yang bersangkutan. Sehingga banyak terjadi perusahaan dengan ukuran yang termasuk dalam kategori sedang bahkan kecil, memiliki kepemilikan institusional yang cukup tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa meningkatnya ukuran perusahaan, dalam hal ini total aset, belum tentu mampu meningkatkan tingkat kepemilikan institusional.

4.2.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 64 85

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013-2015)

3 24 117

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Industri Keuangan dan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014)

2 30 121

Pengaruh Enterprise Risk Management dan Faktor Internal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

3 28 89

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE MANAJEMEN RISIKO, REPUTASI AUDITOR, KONSENTRASI KEPEMILIKAN, DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 10 37

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 42

PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN BERBASIS INTERNET PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pelaksanaan Enterprise Risk Manegement pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN NON-FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013: A REVISIT

1 4 17